Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Terungkap! Pemilik Ukuran Penis Terpanjang dan Terpendek Berasal dari Negara-Negara Ini

Ukuran penis bagi seorang pria bisa memengaruhi kepercayaan diri dan inilah ukuran Mr P dari tiap negara.

Liputan6.com, Jakarta - Penis adalah organ pria yang digunakan untuk buang air kecil dan berhubungan seksual. Kemaluan laki-laki yang terletak di atas skrotum ini terbuat dari jaringan spons dan pembuluh darah.

Menurut MedlinePlusSenin (31/10), selama masa pubertas, penis memanjang. Kemampuan untuk ejakulasi dimulai sekitar usia 12 sampai 14. Ejakulasi adalah pelepasan cairan yang mengandung sperma dari penis selama orgasme.

Lebih lanjut, dikutip dari Healthline, sebagian besar pertumbuhan penis terjadi selama masa pubertas meskipun mungkin ada pertumbuhan yang berkelanjutan hingga awal 20-an.

Pubertas biasanya dimulai antara umur sembilan dan 14 tahun dan berlangsung hingga lima tahun atau lebih, tergantung pada usia dan sejumlah faktor.

Namun, pada saat pria mencapai umur 18 atau 19 tahun, penisnya kemungkinan besar tidak akan tumbuh lebih panjang atau lebih tebal.

Tingkat pertumbuhan selama masa pubertas bervariasi dari satu pria ke pria lainnya. Sebuah studi pada 2010 menemukan bahwa tingkat rata-rata pertumbuhan penis kurang dari setengah inci per tahun dari usia 11 hingga 15 tahun.

Setelah itu tingkat pertumbuhan berlanjut, tetapi pada tingkat yang lebih lambat hingga umur 19 tahun atau lebih.

Baru-baru ini sebuah survei global mengungkapkan negara mana yang rata-rata memiliki penis terbesar dan terkecil.

Melansir Newshub, survei ini dilakukan oleh From Mars, sebuah perusahaan kesehatan pria online yang berbasis di Inggris dan apotek terdaftar, untuk menentukan peringkat negara-negara dengan penis terbesar --- dan terkecil --- di dunia.

Hasilnya, rata-rata ukuran Mr P adalah sekitar 13,58 cm. Yang terpanjang adalah 17,61 cm dan dibawa oleh pria di Ekuador.

Panjang rata-rata penis di Kamboja hanya 10,04 cm, yaitu sekitar 6,1 persen dari tinggi badan, dan Kamboja memiliki rata-rata penis terkecil.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dampak Ukuran Penis bagi Pria

From Mars juga mengumpulkan data dari Google guna menentukan ukuran rata-rata appendage di 87 negara.

"Apakah orang khawatir tentang ukuran atau bentuknya, atau aspek lain dalam hal ini, sebagian besar dari kita pernah bertanya-tanya apakah ukuran penis kita cukup besar," kata apoteker Navin Khosla, yang mengulas penelitian ini.

"Ukuran penis dapat berdampak besar pada kepercayaan diri dan citra diri," dia menambahkan.

 

Studi ini menemukan bahwa para pria di negara Amerika Selatan Ekuador adalah yang paling besar, dengan panjang rata-rata 17,61cm.

Kamerun, Bolivia, Sudan, dan Haiti melengkapi lima besar, semuanya rata-rata lebih dari 16cm.

Dengan panjang rata-rata lebih dari 10cm, pria di Kamboja ditemukan memiliki penis terkecil, dengan Myanmar dan Filipina hanya sedikit di atas.

Namun, keterbatasan utama dari penelitian ini adalah bahwa penelitian ini mengandalkan pria yang melaporkan sendiri ukuran kelamin mereka, yang berarti sangat mungkin beberapa orang melebih-lebihkan.

Akan tetapi jangan takut, Khosla telah meyakinkan para pria yang lebih pendek bahwa pada akhirnya, ukuran bukanlah segalanya dan akhir dari segalanya.

3 dari 4 halaman

Apakah Ukuran Itu Penting?

Sebuah studi tahun 2006 yang diterbitkan dalam jurnal Psychology of Men & Masculinity menemukan bahwa pria jauh lebih peduli tentang ukuran penis mereka daripada pasangan mereka.

Sementara banyak pria bertanya-tanya apakah ukuran penis mereka cukup besar, 85 persen wanita dalam penelitian ini mengatakan mereka puas dengan ukuran penis pasangan mereka. Hanya 14 persen yang menginginkan pasangan mereka memiliki penis yang lebih besar.

Dalam kebanyakan kasus, ukuran penis tidak memengaruhi kemampuan pria untuk terlibat dalam aktivitas seksual. Ini juga bukan tanda maskulinitas atau kadar testosteron seorang pria.

4 dari 4 halaman

Bisakah Membuat Penis Lebih Besar?

Ada pasar yang menguntungkan untuk pil, losion, dan perangkat yang mengklaim dapat meningkatkan ukuran penis. Namun, tidak ada bukti ilmiah bahwa salah satu dari produk ini melakukan apa yang mereka klaim.

Untuk meningkatkan ukuran penis dengan operasi, ada prosedur pembedahan, yang dikenal sebagai penoplasty, yang dapat menambah panjang penis yang kendur, tetapi tidak memengaruhi panjang penis yang ereksi.

Prosedur ini melibatkan pemotongan ligamen yang menempelkan penis ke tulang kemaluan. Prosedur ini dapat menyebabkan ereksi pria tidak mengarah setinggi sebelum prosedur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.