Sukses

Gen Z Wajib Baca! Ini Tanggapan Orang Tua Soal Keinginan Kamu Nikah Muda

Saat ini nikah muda sudah menjadi hal yang lumrah. Bahkan orang tau sudah tidak melarangnya lagi. Namun, apa tanggapan orang tua atas keinginan Gen Z menikah muda?

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini nikah muda oleh Generasi Z atau Gen Z sudah menjadi hal yang lumrah. Bahkan orang tua sudah tidak melarangnya lagi. Namun bukan berarti orang tua tidak was-was terhapa pernnikahan muda bagi anak-anaknya.

Pasalnya tidak sedikit kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perceraian, perselingkuhan, dan kasus rumah tangga lainnya yang muncul setelah pernikahan di usia muda.

Salah satunya kasus KDRT yang dialami oleh Lesti Kejora. Sebagai informasi, Lesti Kejora menikah di usia ke 22 tahun sedangkan Rizky Billar di usia ke 26 tahun.

Betul adanya, quote "ages just a number" umur hanyalah angka. Artinya belum tentu yang usianya lebih muda dia tidak dewasa, begitu sebaliknya. Belum tentu yang usianya tua, dirinya sudah dewasa.

Ibu rumah tangga, Nur, mengatakan usia produktif bagi wanita yaitu 23 tahun sedangkan untuk laki-laki 25 tahun.

"Untuk anak perempuan 23 tahun dan untuk anak laki-laki 25 tahun, karena sebelum usia 30 tahun bisa mempunyai jumlah anak yang ideal yaitu 2 anak, dengan jarak kelahiran 5 tahun. Untuk perempuan usia 23 tahun adalah usia yang produktif untuk melahirkan," ujar ibu rumah tangga, Nur (51) kepada Citizen6 Liputan6.com, Sabtu (22/10/2022).

Penasaran seperti apa tanggapan orang tua melihat anak muda sudah memutuskan nikah muda? Yuk simak artikel berikut.

Mau nikah muda, tapi takut dapet tanggapan negatif orang tua? Jangan salah. Tidak semua orang tua melihat nikah muda sebagai suatu hal negatif, seperti beberapa ibu rumah tangga yang memandang nikah muda sebagai suatu ibadah dan berpendapat positif.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Tanggapan Orang Tua

Seorang ibu rumah tangga, Nur mengatakan dirinya setuju jika nikah muda terjadi atas dasar ibadah dan tidak ada keterpaksaan satu sama lain atau married by accident (MBA).

"Sangat setuju jika dengan diniatkan ibadah serta tidak ada keterpaksaan misalnya demi lunasi hutang orang tua atau MBA," kata Nur (51) kepada Liputan6.com, Sabtu (22/10/2022).

Hal yang sama dikatakan juga oleh Reni sebagai pengusaha thrift shop. "Tanggapannya ya baik-baik saja selagi itu diniati ibadah semoga dimudahkan niatnya untuk nikah muda," ujar Reni (36).

Bertolak belakang dengan Nur dan Reni, ibu rumah tangga yang tidak mau disebut namanya yaitu M mengatakan dirinya tidak setuju

"Tidak setuju", ujar H (49).

Namun ada juga beberapa orang tua yang tidak membenarkan dan tidak menyalahkan. "Anak yang menikah di usia muda lebih banyak egonya ketimbang nalarnya", ujar M (53).

"Menikah merupakan kesiapan seseorang untuk memulai tanggung jawab baru (keluarga baru) jadi menurut saya perlu dipersiapkan secara mental maupun material agar ke depannya bisa berjalan sesuai apa yang diinginkan. Dan jika sudah menikah ya harus bertanggung jawab pada diri sendiri maupun keluarganya," ujar pengusaha katering, Biwit (40).

"Anak muda yang akan menikah semestinya sudah mempersiapkan diri," ujar R (54).

3 dari 6 halaman

Usia Ideal Menikah Menurut Orang TUa

Betul adanya, quote ages just a number umur hanyalah angka. Artinya belum tentu yang usianya lebih muda dia tidak dewasa, begitu sebaliknya. Belum tentu yang usianya tua, dirinya sudah dewasa.

Ibu rumah tangga, Nur mengatakan usia produktif bagi wanita yaitu 23 tahun sedangkan untuk laki-laki 25 tahun.

"Untuk anak perempuan 23 tahun dan untuk anak laki-laki 25 tahun, karena sebelum usia 30 tahun bisa mempunyai jumlah anak yang ideal yaitu 2 anak, dengan jarak kelahiran 5 tahun. Untuk perempuan usia 23 tahun adalah usia yang produktif untuk melahirkan," ujar ibu rumah tangga, Nur (51) kepada wartawan Liputan6.com, Sabtu (22/10/2022).

Sependapat dengan Nur, berikut pendapat orang tua lainnya:

"Umur ideal untuk menikah bagi pria minimal 25 tahun. Bagi wanita minimal 20 tahun. Usia sudah dewasa, sudah bekerja, sudah cukup menikmati masa lajang. Bagi wanita usia itu adalah masa subur. Tidak baik jika wanita hamil terlalu muda atau terlalu tua, karena bersiko," kata R (54).

"Untuk umur sebenarnya relatif. Tapi kalau bisa diatas 25 tahun," kata Biwit (40).

Ada pula yang menganggap usia atas 20 tahun sebagai usia yang ideal bagi seseorang untuk menikah. "Usia d atas 20 thn..alasanya sdh matang emosinya dan secara finansial sudah mapan,", ujar Reni (36).

"Ideal menikah di umur 25 tahun, alasannya di usia tersebut, orang lebih matang berpikirnya," kata M (53) dan R (49). 

4 dari 6 halaman

Mendukung atau Melarang Anak Nikah Muda

Berdasarkan hasil wawancara dengan enam orang tua (ibu), dua di antaranya mendukung anaknya nikah muda seperti yang dikatakan oleh Biwit dan Nur.

"Menurut saya orang tua tidak punya hak untuk melarang anak untuk menikah muda. Tapi kewajiban kita sebagai orang tua untuk menasehati dan membicarakan dengan anak agar dipertimbangkan dengan baik " jelas Biwit (40).

"Tidak. Sepanjang diniatkan dengan ibadah dan mempunyai kecukupan pendapatan untuk membiayai rumah tangganya," kata Nur (51).

Sedangkan Reni, M, H, dan R melarang anak mereka nikah muda.

"Melarang dgn melihat kondisi sekarang" ucap Reni (36)

"Orang tua yang sudah memahami pasti tidak akan mengijinkan anak-anaknya menikah diusia muda" kata R (54).

"iya melarang," seru H (49).

"Pastilah.. Alasannya hanya menambah beban orang tua karena belum dewasa dalam segala hal," ujar M (53), menutup pembicaraan.

 

5 dari 6 halaman

Alasan Orang Tua Khawatir Anak Nikah Muda

Orang tua melarang anaknya nikah muda bukan tanpa tujuan. Pasalnya mereka kuatir akan kehidupan anaknya setelah nikah muda nanti. 

Berdasarkan hasil wawancara dengan enam orang tua (ibu) semuanya tetap kuatir meski dua di antaranya memperbolehkan anaknya nikah muda, berikut hasil wawancaranya:

"Karena di usia yang masih belum dewasa, keadaan psikologis dan emosi mereka belum matang sehingga rentan terhadap keutuhan rumah tangganya," kata R (54).

Orang tua pun ada yang merasakan kekhawatiran jika anaknya menikah muda. 

"Kekhawatiran orang tua, mungkin di usia yang masih muda anak 2 masih labil, emosi dan pemikiran belum stabil, belum punya rasa tanggung jawab," jelas Biwit (40)

"Secara finansial dan secara emosi belum setabil akan mudah menyebabkan masalah dalam rumah tangganya.. Ego masing-masing belum bisa dikendalikan," ujar Reni (36)

"Ada unsur kekhawatiran takutnya mereka belum matang untuk bertindak dan mengambil keputusan disaat ada permasalahan dalam kehidupan berumahtangga karena faktor usia yang belum matang untuk menikah. Memberikan kesempatan untuk memasuki dunia nyata dalam bekerja setelah menyelesaikan pendidikan yang selama ini di tempuh terlebih dahulu," jelas H (49).

"Banyak dibantu, dibimbing," ucap M (53).

"Mungkin secara berfikir kali yaa. Karena masih muda egoisme masih tinggi dan kadang tidak berfikir panjang," ujar Nur (51) menutup pembicaraan. 

6 dari 6 halaman

Harapan Orang Tua Saat Anak Nikah Muda

Harapan dan doa orang tua (ibu) sangat penting bagi keharmonisan rumah tangga anaknya, berikut harapan ibu-ibu untuk para anak muda yang mutuskan untuk nikah muda.

"Semoga sakinah mawadah warohmah langgeng terus, berfikir positif. Tidak egois dan mengutamakan keutuhan keluarga kecilnya," kata Nur (51).

"Harapannya menjadi keluarga yang harmonis,rukun dan mapan dalam segala hal terutama ekonominya," kata M (53).

Orang tua pun meminta agar sebelum anaknya menikah muda, mereka banyak mencari tahu mengenai kekurangan dan kelebihan dari menikah muda. 

"Sebaiknya sebelum memutuskan menikah muda banyak mencari tahu mengenai kelebihan dan kekurangan dalam mengambil keputusan menikah muda. Seandainya menikah muda tetap terjadi harus banyak berkomunikasi dengan pasangan mengenai apa yang harus dilakukan bersama untuk mencapai keluarga yang harmonis, atau ada goals dalam rumah tangga," jelas H (49).

"Harapannya semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah," kata Reni (36).

"Dipersiapkan dengan baik, bertanggung jawab atas keputusan yang akan dan sudah diambil. Tidak mementingkan ego diri sendiri agar semua bisa berjalan sesuai apa yang diinginkan dan tentunya bahagia," ucap Biwit (40).

"Tentu saja mengharapkan dan mendoakan masa depan rumah tangganya lebih baik dari orang tua dan dalam segala hal," tutup R (54).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini