Sukses

Jangan Abai, Kaki Terasa Sakit di Malam Hari Bisa Jadi Tanda Kolesterol Tinggi yang Berbahaya

Kaki terasa sakit di malam hari dapat menjadi pertanda kolesterol tinggi yang berbahaya

Liputan6.com, Jakarta Bagi banyak orang, tidur di malam hari bisa menjadi saat di mana rasa sakit pada tubuh menjadi lebih terasa. Entah itu kaki sakit karena berlarian atau cedera bahu yang mengganggu, sensasi tertentu bisa menjadi lebih jelas terasa setelah Anda berbaring untuk beristirahat.

Tetapi jika Anda pernah merasakan hal baru yang tampaknya selama ini tak pernah terjadi di malam hari, Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda sesegera mungkin. Karena bisa saja, itu merupakan alarm yang diberikan oleh tubuh Anda bahwa ada sesuatu yang salah

Sakit kaki di malam hari bisa menjadi tanda Anda memiliki kolesterol tinggi yang berbahaya

Jika Anda pernah mengalami rasa sakit di kaki Anda di malam hari, itu bisa lebih dari sekadar kaki yang lelah. Menurut dokter, merasakan sensasi ini setelah Anda pergi tidur bisa menjadi tanda peringatan bahwa Anda memiliki kolesterol tinggi yang berbahaya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Tanda bahaya yang muncul di kaki

Meskipun dapat berdampak signifikan pada kesehatan Anda, tingkat kolesterol dalam aliran darah Anda biasanya datang tanpa gejala yang dapat mengingatkan Anda akan sesuatu yang salah. Tetapi ketika low-density lipoprotein (LDL) yang juga dikenal sebagai "kolesterol jahat" mulai menumpuk di sepanjang dinding pembuluh darah Anda dalam proses yang dikenal sebagai aterosklerosis, ini dapat menyebabkan penyempitan arteri yang dapat menghambat aliran darah.

Kondisi ini dikenal sebagai penyakit arteri perifer (PAD). Akhirnya, kaki dan tungkai dapat bertindak sebagai tanda bahaya pertama, karena otot kaki yang padat lebih sensitif terhadap perubahan.

"Awalnya saat arteri menyempit, rasa sakit muncul saat aktivitas karena otot kehabisan oksigen lebih cepat, tetapi karena semakin parah, rasa sakit bisa muncul di malam hari," Jeff Foster, MD, seorang dokter umum dan pendiri H3 Health di Inggris, mengatakan kepada Daily Express.

 

3 dari 5 halaman

Rasa sakit berupa kejang atau kram di kaki pada malam hari

Dokter mengatakan bahwa PAD juga dapat menunjukkan dirinya pada siang hari sebagai rasa sakit yang berat atau "terbakar" di mana saja di kaki: dari pantat hingga betis saat berjalan. Tetapi ketika gejala muncul di malam hari, mereka sering dapat menunjukkan kejang atau kram di jari kaki, kaki depan, atau tumit. Demikian menurut Darren Schneider, MD, direktur Pusat Bedah Vaskular dan Endovaskular di Rumah Sakit Presbyterian New York/Weill Cornell Medical Center kepada Healthline.

Schneider mengatakan bahwa episode menyakitkan ini biasanya dapat dikurangi dengan menggantung kaki di sisi tempat tidur atau pindah ke kursi. Dengan cara itu, gravitasi dapat membantu aliran darah ke kaki dengan baik. Namun, mengalami perasaan ini di malam hari harus menjadi tanda bagi Anda untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

4 dari 5 halaman

Mati rasa, dingin, atau pucat di kaki adalah tanda peringatan utama dari "darurat" kesehatan

Pada akhirnya, peningkatan penyumbatan arteri akan menyebabkan gejala yang lebih intens.  "Pasien mungkin juga memperhatikan anggota tubuh atau kaki mereka—atau di mana pun yang tersumbat—mulai terlihat pucat, [lebih] dingin, tertusuk jarum, dan tidak ada denyut nadi," kata Foster. “Kalau sudah begini, ini darurat."

Jika Anda khawatir tentang menjaga kolesterol Anda tetap terkendali, Anda sebaiknya melakukan tes darah setidaknya sekali setiap lima tahun untuk menjaga kesehatan Anda. Jika Anda bisa, cobalah untuk mempelajari lebih lanjut tentang riwayat kesehatan keluarga Anda untuk melihat apakah Anda harus lebih sering melakukan tes kolesterol.

 

5 dari 5 halaman

Menjaga kadar kolestrol dengan perubahan gaya hidup

Anda juga dapat mengubah pola makan dan gaya hidup untuk membantu menjaga kadarnya tetap terkendali, seperti menghindari makanan tinggi lemak jenuh.  Ini sering mencakup apa pun yang terbuat dari hewan, seperti mentega, keju, atau daging merah. Sebagai gantinya, cobalah untuk meningkatkan asupan makanan berserat tinggi seperti oatmeal dan kacang-kacangan. Lemak tak jenuh sehat dapat ditemukan dalam makanan seperti alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan.

Anda juga dapat memerangi kolesterol dan mengurangi risiko PAD dengan menghindari produk tembakau apa pun, yang dapat mempercepat pengerasan arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Direkomendasikan juga untuk tetap aktif dengan berolahraga 150 hingga 300 menit setiap minggu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.