Sukses

Partisipasi Global MRIN-UPH, Kirimkan Data Genom Virus Corona ke Gisaid

MRIN UPH yang berdiri sejak 2006 menjadi satu-satunya lembaga penelitian swasta Indonesia, yang berpartisipasi dalam pengiriman genom ke Gisaid.

Liputan6.com, Jakarta - Mochtar Riady Institute for Nanotechnology U­niversitas Pelita Harapan (MRIN-UPH) berpartisipasi aktif secara global dalam penelitian terkait perkembangan virus Corona Covid-19 di Indonesia, dengan mengirimkan sekuens DNA virus dari sampel pasien Covid-19 di Indonesia ke GISAID (Global Initiative on Sharing All Influenza Data).

MRIN UPH yang berdiri sejak 2006 menjadi satu-satunya lembaga penelitian swasta Indonesia, yang berpartisipasi dalam pengiriman genom ke GISAID.

Awalnya berfokus pada penelitian terkait kanker, lalu turut merespons kondisi global dengan melakukan penelitian virus Corona penyebab Covid-19. Hingga saat ini, total 17 sekuens sudah dikirimkan pada Mei 2020 dan Januari 2021 ke GISAID.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Proses mengirimkan genom ke GISAID

Principal Investigator MRIN-UPH, Ivet Suriapranata, mengatakan upaya ini dapat tercapai karena MRIN UPH sebagai bagian dari UPH Medical Science Group (Fakultas Kedokteran UPH, Rumah Sakit (RS) Siloam, dan MRIN) mendapat dukungan penuh dalam pengumpulan sampel dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten. Ditambah lagi dengan fasilitas penelitian seperti alat sequencer yang dimiliki secara mandiri.

“Melalui pengiriman Sekuens DNA ke GISAID, harapannya perkembangan evolusi virus Corona baik di Indonesia juga dunia dapat terus terpantau," kata Ivet.

GISAID sendiri adalah lembaga internasional yang didirikan Jerman sejak 2008, sebagai bank data beragam virus influenza di seluruh dunia yang kini juga menjadi bank data bagi beragam mutasi virus Corona.

Dengan sistem website berbasis open source, setiap lembaga terdaftar dapat memantau setiap varian genom virus Corona terbaru. Informasi ini yang digunakan WHO (World Health Organization) serta pemerintah dan lembaga kesehatan masing-masing negara sebagai acuan dalam membuat diagnosis, menerapkan langkah preventif tambahan, dan pengembangan vaksin yang tepat.

Lebih lanjut Aksar Chair Lages, M.Si, Research Assistant MRIN UPH menjelaskan serangkaian proses untuk mengirimkan genom ke GISAID.

Proses tersebut diawali dengan pengambilan sampel genom pasien Covid-19 yang didapat dari RS Siloam Lippo Village. Acuan pertama kriteria sampel yang diteliti adalah sampel dari pasien dengan CT (Cycle Threshold) Value di bawah 25 (berpotensi memiliki jumlah virus lebih banyak dalam suatu sampel) menggunakan metode Real Time - PCR (Polymerase Chain Reaction) dan memastikan virus yang terdeteksi memiliki rangkaian protein utuh.

Melalui proses reverse transcriptase PCR, RNA dari sampel tersebut kemudian diubah menjadi DNA dan dilakukan proses pengurutan (sequence process) guna mengetahui tipe gen virus Corona pada sampel tersebut. Urutan DNA ini yang kemudian dilaporkan bersamaan dengan data pasien yang diambil sampelnya kepada GISAID untuk diverifikasi dan dirilis di website mereka

 

3 dari 3 halaman

Berkomitmen Aktif Menangani Pandemi Covid-19

MRIN UPH berkomitmen untuk terus berperan aktif dan bersinergi dengan setiap pihak dalam upaya penanganan pandemi di bangsa ini. Untuk pengiriman sekuens diakui Dr. Ivet akan terus dilakukan selama pandemi masih berlangsung.

Selain itu, beragam upaya lainnya juga turut dilakukan MRIN misalnya dengan berpartisipasi dalam konsorsium penelitian antibody treatment untuk Covid-19.

Lebih dari itu, upaya pro-aktif MRIN juga turut diakui pemerintah yang menggandeng MRIN UPH untuk terlibat dalam konsorsium yang didirikan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Riset dan Teknologi, guna melakukan pemilahan genom utuh dan pengawasan varian virus baru; di mana MRIN UPH berkolaborasi dengan lembaga riset pemerintah yaitu Eijkman Institute for Molecular Biology beserta Perguruan Tinggi Negeri lainnya.

Ke depannya, Dr. Ivet dan Aksar meyakini bahwa ranah penelitian akan terus berkembang dan peneliti yang kompeten akan semakin dibutuhkan guna melakukan penelitian baik dalam upaya penanggulangan suatu penyakit maupun inovasi penelitian lainnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • UPH