Sukses

Capek Kena Bully, Bocah Berkulit Gelap Pakai Bedak Tebal Agar Terlihat Putih

Bocah kecil berusia 6 tahun dirundung oleh temannya lantaran warna kulitnya tampak gelap dibandingkan ibunya.

Liputan6.com, Jakarta Kasus perundungan tak kunjung mereda. Tiap tahun pasti ada saja kasus perundungan di lingkungan sekolah. Ini menunjukkan bahwa pihak sekolah perlu mengambil tindakan untuk mengawasi pergerakan anak didiknya.

Gadis kecil usia 6 tahun tidak luput dari aksi perundungan oleh temannya di Sekolah Dasar Dorchester di Bransholme, Inggris karena warna kulitnya yang gelap. Tak kehilangan akal, Aeesha Ali, anak blasteran ini mengoleskan bedak di seluruh permukaan wajah untuk membuat wajahnya terlihat lebih putih dari biasanya. 

Sontak, ibu kandung, Jodie Ward tampak terkejut melihat perubahan pada putrinya dan langsung mengajukan laporan kepada pihak sekolah. 

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kemarahan Sang Ibu

Nyonya Ward tersadar bahwa anak telah menjadi korban perundungan, lantaran dia mendapati Aeesha putrinya terlihat bersedih saat merias wajah mungilnya dengan bedak. 

"Saya benar-benar marah karena dia sekarang berpikir dia harus berkulit putih akibat teman sekolah yang mengoloknya," ujar Ward.  

Kekesalan memuncak karena melihat buah hati mengalami kesedihan mendalam yang berujung pada rasa traumatik. 

"Dia (Aeesha) sangat kesal, dia memohon padaku dan menangis untuk tidak pergi ke sekolah," tambahnya. 

 

3 dari 3 halaman

Tanggapan Sekolah

Melihat hal tersebut, Nyonya Ward tidak bisa tinggal diam dan langsung melapor ke pihak sekolah. Sayangnya, pihak sekolah seolah-olah menutup mata dengan insiden tersebut hingga dia belum mendapat balasan selama sepekan dirinya menunggu. 

Alhasil, Nyonya Ward bersama suaminya pun mendatangi pihak sekolah untuk meminta kelanjutan kasus putrinya. Namun, kepala sekolah tersebut berdalih bahwa bocah yang merundung putrinya memiliki masalah di rumahnya. 

"Sekolah tidak dapat mengomentari kasus individu, namun keselamatan dan kesejahteraan semua siswa di sekolah adalah yang terpenting dan mendukung semua yang kami lakukan," ucap juru bicara SD Dorchester.

Pernyataan tersebut membuat geram Jodie Ward dan dirinya meyakini sampai saat ini mereka tidak melakukan penyelidikan secara mendalam. 

 

Penulis 

Ignatia Ivani 

Universitas Multimedia Nusantara 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.