Sukses

Puisi Karya Anak Autis Ini Viral, Isinya Bikin Sesenggukan

Aku menyentuh bintang tapi merasa janggal, katanya.

Liputan6.com, Jakarta Biasanya, siswa paling ogah jika disuruh menulis puisi. Namun, lain halnya dengan Benjamin Giroux yang hidupnya pelan-pelan berubah menjadi lebih baik berkat puisi yang ia tulis. Puisi yang ia kerjakan untuk tugas sekolah sesuai perintah gurunya kini viral di sosial media

Seperti yang Liputan6.com lansir dari Indy 100, Selasa (19/2/2019), puisi yang ditulis Benjamin berhasil menyentuh hati banyak orang yang membacanya. Pasalnya, dia adalah siswa yang spesial. Benjamin Giroux yang tinggal di Plattsburgh, New York memang spesial karena ia merupakan anak autis, dan tidak pernah menyerah menjalani hidupnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Dimulai dari tugas sekolah

Layaknya seorang guru pada umumnya, awalnya guru yang kebetulan mengajar kelas Benjamin memberikan tugas pada murid-muridnya. Hari itu bertepatan dengan Bulan Puisi Nasional sehingga sang guru menginstruksikan murid-muridnya untuk menulis puisi tentang diri sendiri, yang dimulai dengan kata “Aku” di setiap awal kalimatnya.

Benjamin yang biasanya jarang menunjukkan responnya terhadap pelajaran, tak disangka justru tertarik mengerjakan tugas yang diberikan sang guru. Dia langsung bergegas menulisnya, di mana tulisannya itu kemudian membuat gurunya terenyuh.

3 dari 5 halaman

Puisinya diberi judul “Aku aneh”

Dalam puisi yang dibuatnya, Benjamin memberi judul “Aku aneh”. Pada dua baris pertama, Benjamin membuka puisinya dengan kalimat yang cukup membuat pembacanya tertohok. “Aku aneh, Aku langka, Aku bertanya-tanya apakah kamu sama sepertiku” begitulah dua baris pertama yang dikutip dari puisi milik Benjamin.

Di usianya yang baru menginjak 10 tahun, Benjamin bahkan sudah paham dengan ketentuan puisi indah yang diakhiri dengan bunyi yang sama. Puisinya memiliki rima yang indah, yang cukup mengejutkan untuk anak penderita autis seperti dirinya.

Semakin menelusuri satu persatu baris yang ditulis Benjamin, semakin orang-orang menyadari bahwa penderita Autis seharusnya diperlakukan sama seperti orang normal pada umumnya. Melalui puisi Benjamin, orang-orang kini mendapat pandangan baru tentang bagaimana seorang penderita autis melihat dunia.

4 dari 5 halaman

Tanggapan Ayah Benjamin

Sebenarnya, puisi yang viral itu ditulis Benjamin pada tahun 2016 silam. Ayahnya, Sonny Giroux mengungkapkan bahwa dia sempat terkejut saat tahu bahwa putranya dijauhi oleh teman-temannya. Namun, semakin ia membacanya, ia sadar bahwa putranya baik-baik saja dengan perlakuan temannya.

“Awalnya, kami merasa sedih dan terluka saat tahu dia diasingkan, sendirian, bahkan orang-orang menganggapnya aneh di sekolah. Tapi saat melanjutkan membaca puisi buatan Ben, kami sadar bahwa dia sendiri paham jika dia aneh. Dia juga mengerti bahwa orang lain juga punya caranya tersendiri, yang mana itulah yang diinginkan Ben.” Ungkapnya.

5 dari 5 halaman

Ini puisi lengkapnya

Setelah selesai membaca puisi ciptaan Ben, Sonny mengunggahnya ke akun Facebooknya. Tak disangka, puisi putranya itu mendapat respon yang positif dari Asosiasi Autisme Nasional hingga dibagikan sang admin pada halaman Facebooknya. Unggahan puisi Benjamin kini telah dibagikan hingga 38 ribu kali dengan komentar mencapai angka 5 ribu.

Selengkapnya, inilah puisi buatan Benjamin Giroux yang bikin sesenggukan yang berjudul “Aku Aneh”

Aku aneh, Aku langka

Aku bertanya-tanya apakah kamu sama sepertiku

Aku mendengar suara di udara

Aku lihat semua itu, tapi tidak denganmu, dan itu tidak adil

Aku ingin merasa tidak sedih

Aku aneh, Aku langka

Aku berpura-pura kamu juga sepertiku

Aku merasa seperti bocah di luar angkasa

Aku menyentuh bintang tapi merasa janggal

Aku takut tentang apa yang mereka pikirkan tentangku

Aku menangis saat yang lain tertawa, dan itu membuatku merasa kecil

Aku aneh, Aku langka

Aku sekarang tahu perasaan kalian

Aku bilang “aku seperti orang buangan”

Aku memimpikan suatu hari yang normal

Aku mencoba untuk berbaur

Aku harap suatu hari aku bisa lakukan itu

Aku aneh, Aku langka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.