Sukses

Psikolog Kubur Pasiennya Hidup-Hidup, Tujuannya Ternyata...

Terapi ini dikatakan untuk membuat pasien merasa lebih hidup.

Liputan6.com, Jakarta Seorang psikolog asal Ukraina memiliki cara unik untuk mengobati pasiennya. Psikolog bernama Andrey Zhelvetro ini mengubur pasiennya hidup-hidup sebagai terapi pemulihan jiwa dengan membuatnya merasa “hidup”.

Zhelvetro tak segan menempatkan pasiennya di sebuah peti yang kemudian akan dikubur sebagai bagian dari treatment-nya. Metode terapinya yang terbilang tak biasa ini terkuak usai para tetangga menemukan 12 peti kosong dan tanah kuburan yang baru gali di sebuah hutan dekat desa.

 

Mereka kemudian memutuskan untuk memanggil polisi setempat. Investigasi polisi kemudian menuntun mereka kepada Zhelvetro. Benar saja, nyatanya Zhelvetro yang membuat 12 lubang kuburan tersebut untuk pengobatan para pasiennya.

Dalam penjelasannya dia menggunakan peti mati dan galian tersebut untuk mengubur pasiennya hidup-hidup dalam waktu 2 jam. Namun tentu saja pasiennya tersebut akan kembali dalam keadaan hidup. Hal ini lantaran Zhelvetro tak benar-benar mengubur mereka.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sebagai Terapi

Zhelvetro membuat pipa panjang yang mencuat dari peti yang akan dikuburnya. Pipa tersebut yang membantu pasien Zhelvetro tetap bisa bernapas selama dikubur. Zhelvetro bahkan merekam proses penguburan pasiennya tersebut dan mengunggahnya secara online.

“Saya menemukan treatment ini beberapa tahun yang lalu, saya adalah orang pertama yang melakukannya. Ini membantu kalian merasa lebih hidup”, ujar Zhelvetro seperti yang dikutuip dari Mirror.

Seorang pasien yang telah menjalani terapi ini mengatakan “Ketika saya keluar dari peti mati, saya merasa seolah-olah saya telah menjadi orang yang baru. Ini sangat aneh”.

Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan, polisi tidak menemukan aktivitas kriminal yang dilakukan Zhelvetro. Salah seorang polisi menyatakan “Para peserta pelatihan dikubur secara sukarela dan tak ada yang terluka selama prosedur dilakukan”.

Meski begitu sebagian warganet menganggap bahwa terapi ini sangat berbahaya. Seperti yang diungkapkan oleh Viktoria Lukyanckuk "Bagaimana jika serangan panik menyerang pasien yang dikubur? Mereka bisa meninggal karena panik," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.