Sukses

Top 3: Aksi Sulap Gagal, Hobi Aneh di Abad ke-19

Artikel seputar aksi sulap gagal yang berujung maut di atas pentas menjadi yang paling populer di kanal Citizen6.

Liputan6.com, Jakarta Sulap kerap mempertontonkan aksi-aksi yang membuat penontonnya tercengang. Beberap pesulap hebat bahkan bisa terbang atau berjalan menembus tembok.

Selain itu, ada juga aksi sulap yang memilih adegan-adegan berbahaya. Sebut saja menusuk-nusuk peti berisi manusia hidup, mengubur diri hingga meneggelamkan badan yang diikat dengan rantai.

Ternyata, aksi-aksi sulap berahaya ini juga pernah menuai kegagalan. Bahkan sampai membuat si pesulap meninggal dunia. Artikel seputar aksi sulap berujung maut ini menjadi yang paling populer di kanal Citizen6, Liputan6.com.

Selain itu, ada artikel seputar hobi aneh di abad ke-19 yang menempati urutan kedua pembaca terbanyak.

Berikut top 3 Citizen6:

1. Aksi Sulap Gagal, 5 Pesulap Ini Menjemput Maut di Atas Pentas

Seiring perkembangannya, trik sulap selalu menghadirkan sesuatu trik yang baru. Dari yang umum sampai yang ekstrem. Atraksi dari seorang pesulap kadang bisa di luar nalar manusia.

Akibat hal tersebut, beberapa pesulap ada yang atraksinya menyebabkan sang pesulap merenggut nyawa? Berikut kisah 5 pesulap yang gagal menunjukkan kemampuanya dan berujung kematian.

Selengkapnya..

2. Nobar Bom Hingga ke Museum Mayat, Ini 7 Hobi Aneh di Abad ke-19

Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda dengan keunikannya masing-masing. Setiap orang pasti memiliki sebuah kegemaran atau yang biasa disebut dengan hobi. Antara manusia satu dengan manusia lainnya pasti miliki hobi yang berbeda, misalnya hobi dalam bidang olahraga, traveling dan hobi lainnya.

Namun, pernakah kamu melakoni hobi yang unik maupun aneh? Segelintir orang di belahan dunia pada abad ke-19 dilaporkan memiliki hobi yang tergolong tak biasa dan tak manusiawi

Selengkapnya..

3. Miris, Warga Desa Ini Makan Ubi Beracun Demi Atasi Lapar

Kekeringan yang melanda sebagian wilayah Indonesia sudah berlangsung cukup lama. Seperti di Desa Tana Mbanas, Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kekeringan akibat kemarau panjang membuat warga desa itu merana dan kelaparan.

Tidak ada lagi persediaan beras yang disimpan di dapur rumah-rumah warga. Sementara, jagung yang mereka tanam juga mengalami gagal panen akibat kemarau panjang.

Selengkapnya..

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.