Sukses

7 Permainan Tradisional yang Selalu Bikin Kangen

Permainan-permainan tradisional ini keseruannya tak bisa digantikan saat bermain gadget.

Liputan6.com, Jakarta - Masa ini adalah masa modern di mana orang-orang lebih banyak menggunakan mesin-mesin yang berteknologi tinggi dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini juga memengaruhi aspek permainan di mana sekarang anak-anak cenderung lebih suka bermain gadget daripada bermain permainan tradisional.

Sekarang semenjak dengan adanya teknologi yang baru, permainan tradisional mulai memudar di kehidupan sehari-hari. Terlihat jarang sekali ada anak-anak yang memainkan permainan tradisional. 7 permainan tradisional kali ini akan mengembalikan memori kalian tentang masa kecil kalian.

1. Benthik/Pathil Lele

Benthik atau pathil lele adalah sebuah permainan yang sangat populer di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengan khususnya di daerah pedesaan. Nama permainan ini mempunyai arti benturan karena pada saat bermain benthik akan menghasilkan bunyi “thik”dari benturan peralatan permainan yang berupa batang induk dan anak yang biasanya terbuat dari bambu ataupun kayu.

Permainan ini bisa dimainkan oleh dua orang yan saling bermusuhan ataupun membentuk sebuah tim yang terdiri dari 2 orang. Permainan ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga bisa melatih akurasi dan ketangkasan anak.

2. Sunda Manda/Engklek

Sunda manda atau engklek adalah permainan anak tradisional khususnya di daerah pedesaan. Permainan ini tersebar di daerah-daerah yang ada di Indonesaia dan berbeda nama permainannya saja. Engklek adalah sebutan permainan ini, karena permainan ini biasanya dimainkan oleh anak perempuan saja.

Tapi kadangkala anak laki-laki pun ikut bermain engklek ini juga. Permainan ini hanya berbekal pecahan genting yang biasanya disebut “kreweng” dan sebuah gambar petak-petak yang ada di tanah. Idealnya permainan ini dimainkan oleh 2-5 anak.

3. Dakon

Dakon atau congklak adalah salah satu jenis permainan tradisional yang bisa dimainkan oleh anak laki-laki maupun anak perempuan. Dalam melakukan permainan dakon, memerlukan sebuah alat.

Alat tersebut terbuat dari kayau dan diberi lubang yang kira-kira berdiameter 5 cm berjumlah 12 lubang. Permainan ini juga memerlukan biji dakon yang biasanya adaalah biji sawo kecil ataupun kelereng. Permainan ini melatih kecerdasan otak kita dan perhitungan secara tepat.

4. Enggrang

Enggrang adaalah sebuah permainan tradisional yang membutuhkan sebuah tongkat bambu. Permainan ini biasanya dilakukan oleh anak laki-laki. Bambu yang digunakan dalam permainan ini harus lah bambu yang kokoh dan dibuat menyiku pada bawahnya untuk pijakan kaki.

Biasanya permainan ini dilakukan dan dilombakan pada saat hari Kemerdekaan Indonesia, event-event acara tradisional. Para pemain enggrang harus berlatih dulu jika mau memainkan enggrang. Karena jika hanya sekali mencoba hasilnya akan terjatuh terus menerus.

5. Bekelan

Bekelan adalah permainan yang menggunakan seperangkat alat khusus yaitu sebuah bola bekel dan lima buah biji bekel. Biji bekel tersebut biasanya terbuat dari besi ataupun kuningan.

Permainan ini biasanya dimainkan maksimal oleh lima orang anak. Dalam permainan ini, siapa yang mengumpulkan poin terbanyak dia yang akan menang. Permainan ini dilakukan dengan cara menyebar dan melempar bola ke atas dan menangkapnya setelah bola memantul sekali di lantai.

6. Bentengan

Bentengann adalah permainan masa kecil yang sampai saat ini masih bisa kita jumpai walaupun sudah jarang anak-anak kecil memainkannya. Permainan ini selalu identik dengan kucuran air keringat si pemain karena permainan ini membutuhkan tenaga yang besar dan harus menjaga daerah kekuasaanya.

Daerah kekuasaan disini adalah sebuah markas yang biasanya menggunakan sebuah tiang bendera, batu ataupun sebuah pilar. Permainan ini dibagi menjadi 2 kelompok, yang bertujuan untuk menyerang dan mengambil alih ‘benteng’ lawan dengan menyentuh pilar atau tiang yang sudah dipilih oleh lawan. Permainan ini melarih kekompakan dalam sebuah tim dan strategi.

7. Gobak Sodor

Gobak sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia yang saat ini masih bisa kita jumpai. Permainan ini biasanya dimainkan di sebuah lapangan, misal lapangan bulutangkis dengan acuan garis-garis yang ada. Dalam permainan ini terdapat 2 tim yang beramain. Satu tim biasanya terdiri dari 3-5 orang anak.

Cara bermainnya anggita tim yang mendapat giliran ‘jaga’ akan menjaga lapaangan agar tim lawan tidak bisa melewatinya. Sedangkan tim lawan harus berusaha melewati baris ke baris hingga baris belakang. Permainan ini memerlukan kekompakan dalam sebuah tim. 

Bagaimana? Serukan permainan-permainannya? Mari kita lestarikan permainan-permainan tradisional yang ada di Indonesia.

Pengirim

NURFAIK NABHAN – ILMU KOMUNIKASI (UNIVERSITAS DIPONEGORO)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini