Sukses

Tak Hanya Kebiri, Ini Fakta Seram Sunat Perempuan

Tak hanya kebiri untuk terpidana kekerasan seksual, terdapat kebiri atau sunat perempuan yang tak kalah mengerikan.

Citizen6, Jakarta - Kebiri menjadi kata viral di kurun waktu 36 jam terakhir. Bermuka ketika Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) yang salah satunya mengatur tentang kebiri kimia.

"Saya telah menandatangani Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan ke 2 atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Perppu ini dimaksudkan untuk mengatasi kegentingan yang diakibatkan terjadinya kekerasan seksual terhadap anak yang makin meningkat secara signifikan," kata Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/5/2016) berkaitan dengan hukuman kebiri.

Namun tak hanya kebiri bagi terpidana kekerasan seksual pria, kebiri juga dilakukan terhadap perempuan. Kebiri bagi perempuan dalam bahasa medik disebut dengan female genital mutilation (FGM) adalah sebuah metode memotong bagian eksternal pada organ reproduksi perempuan.

Berikut fakta seram kebiri atau sunat perempuan yang dilansir dari Deutsche Welle :

1. Silet Pemotong

Tak hanya kebiri, sunat perempuan juga menyeramkan. Di benua Afrika, silet digunakan untuk sunat perempuan.

Tradisi kebiri atau sunat perempuan menjadi tradisi di benua Afrika. Silet, menjadi alat utama pemotongan bagian kelamin anak perempuan etnis Pokot di kawasan Rift Valley, Kenya. Tradisi mengerikan ini di kalangan sejumlah etnis di Afrika menandai peralihan dari masa kanak-kanak menjadi perempuan dewasa. Walaupun sejumlah negara melarang praktik ini, tapi tradisi tetap dilakukan secara luas terutama di pedesaan.

Simak kelanjutan mengerikan kebiri atau sunat perempuan dengan meng-klik tautan ini.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.