Sukses

Marak Disalahgunakan, Kominfo Dorong Penerapan Etika AI

Teknologi AI juga menjadi pisau bermata dua karena marak disalahgunakan, misalnya untuk menyebarkan hoaks. Oleh karena itu, Kominfo mendorong penerapan etika AI.

Liputan6.com, Jakarta - Kemajuan teknologi memberikan berbagai kemudahan bagi kehidupan masyarakat, salah satunya adalah dengan adanya teknologi AI atau kecerdasan buatan. Namun, teknologi AI juga menjadi pisau bermata dua karena marak disalahgunakan, misalnya untuk menyebarkan hoaks.

Sebagai bentuk komitmen pemerintah terhadap penyelesaian permasalahan ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) merilis Surat Edaran Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial pada tanggal 19 Desember 2023.

"Pedoman etika ini menjadi semacam regulasi sukarela. Sambil pemerintah akan mendukung dari sisi perundang-undangan," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong dalam Diskusi Panel Road to World Public Relation Forum 2024: AI dan Masa Depan Komunikasi Publik” di Jakarta, dilansir dari Siaran Pers Kominfo, Jumat (26/4/2024).

Pedoman etika ini diharapkan dapat diterapkan khususnya oleh perusahaan yang mengadopsi teknologi AI. Selain itu, pedoman ini bertujuan sebagai acuan untuk mengurangi risiko pemanfaatan teknologi AI, terutama dalam sektor komunikasi publik.

"Ada risiko dan kerentanan masalah dalam pemanfaatan teknologi AI seperti polarisasi, disinformasi, pelanggaran copyright (hak cipta) dan lainnya," katanya menambahkan.

Usman menekankan bahwa peran dan kontrol manusia untuk meminimalkan risiko pemanfaatan teknologi AI sangat penting. Manusia harus menjadi agensi, menjadi entitas yang berperan membuat keputusan, menentukan arah narasi serta konteks dari suatu informasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini