Sukses

Deretan Informasi Perampasan Aset oleh China Cuma Hoaks, Kenali Faktanya

Kumpulan hoaks seputar perampasan aset oleh China.

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar perampasan aset oleh China beredar di media sosial dengan beragam tampilan, kabar bohong tersebut pun disajikan dengan narasi yang memancing emosi.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar perampasan aset oleh China, hasilnya ditemukan sejumlah hoaks terkait hal tersebut.

Berikut kumpulan hoaks seputar perampasan aset oleh China.

Video Polisi Bubarkan Pengajian untuk Merampas Tanah Demi Mendapat Bayaran dari China

Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim polisi membubarkan ibu-ibu pengajian demi merebut tanah dan mendapat bayaran dari China. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 21 Juli 2023.

Dalam postingannya terdapat video berdurasi 1 menit dengan narasi sebagai berikut:

"VILARKAN POLISI PKI REJIM JKW... **Betapa Biadap nya para keparat itu Terhadap Rakyatnya & Umat Islam ibu2 yg lagi Mengadakan Pengajian, Padahal polri itu Wajib hukumnya Menjaga & Mengayomi Warga, ini Polri Sangat Tidak adil hanya demi utk bayaran uang haram oleh cina2 yg Merebut Tanah Warga...!!!!'

Akun itu juga menambahkan narasi "Udah kayak di Palestina rakyat dikorbankan demi tuannya si rakyat Xi Jin Ping"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim polisi membubarkan ibu-ibu pengajian demi merebut tanah dan mendapat bayaran dari China? Simak hasil penelusurannya di sini...

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Presiden Jokowi Geram karena Sebagian Pulau Maluku Diambil China

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Presiden Jokowi geram karena pulau Maluku sebagian sudah diambil China. Postingan ini beredar sejak beberapa hari lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 7 Maret 2023.

Dalam postingannya terdapat artikel dari Democrazy News berjudul "Jokowi Geram pulau Maluku sudah diambil China Sebagian".

Akun itu menambahkan narasi "PURA PURA GERAM PADAHAL DI KASIH KAN KE cina buat BAYAR UTANG. Kelakuan gak berubah"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim Presiden Jokowi geram karena pulau Maluku sebagian sudah diambil China? Simak dalam artikel berikut ini...

3 dari 4 halaman

WN China Ambil Pulau di Indonesia

Sebuah video yang diklaim WN China mengambil salah satu pulau di Indonesia beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 1 September 2021.

Dalam video berdurasi 2 menit 20 detik itu terlihat sejumlah petugas menangkap sejumlah WNA di sebuah perkebunan. Mereka tampak berusaha menyembunyikan diri saat didatangi petugas. Dalam video itu terdapat narasi sebagai berikut:

"Penampakan TKA ASING

Masyarakat Indonesia harus sadar.. bahwa pulau kita akan di ambil China sebagai jaminan hutang negara.

Sebelum akun ini hilang tolong di share," tulis akun Facebook tersebut.

Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 1,4 juta kali ditonton dan mendapat 5.100 komentar warganet.

Setelah ditelusuri, video yang diklaim WN China mengambil salah satu pulau di Indonesia ternyata tidak benar.

Faktanya, video tersebut merupakan peristiwa penangkapan 4 WNA di Sukabumi, Jawa Barat. Mereka yang ditangkap merupakan 3 WN China dan 1 WN Malaysia.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.