Sukses

Kejar Program Imunisasi Dasar, Pemerintah Imbau Warga Tak Terpengaruh Hoaks

Menurut Reisa, saat ini pemerintah terus menggencarkan program imunisasi dasar pada anak.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro mengimbau, masyarakat tidak terpengaruh informasi palsu atau hoaks tentang imunisasi pada anak.

Ia menyarankan, masyarakat mendapatkan informasi yang akurat mengenai imunisasi ini dari sumber yang terpercaya seperti Kementerian Kesehatan, dinas kesehatan atau puskesmas setempat.

"Pastikan keluarga tidak termakan hoaks ataupun mitos-mitos seputar imunisasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan menyebabkan kegaduhan," kata Reisa dilansir dari Antara, Rabu (1/6/2022).

Menurut Reisa, saat ini pemerintah terus menggencarkan program imunisasi dasar pada anak. Ia menyebutkan, sekitar 1,7 juta anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap pada periode tahun 2019-2021 atau selama masa pandemi COVID-19 berlangsung.

"Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, ada sekitar 1,7 juta bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap selama periode 2019-2021 atau selama masa pandemi COVID-19 itu berlangsung. Ini sangat berbahaya," ucap Reisa.

Reisa menuturkan, kondisi tersebut sangat membahayakan kesehatan anak-anak bangsa karena dapat memunculkan wabah baru atau mengakibatkan kefatalan seperti kematian.

Ditambah lagi, banyak penyakit-penyakit yang mulai bermunculan kembali di sekitar anak-anak. Seperti penyakit Tuberkulosis (TBC), campak, rubella, hepatitis, difteri, polio hingga meningitis.

"Makanya, penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi atau istilahnya kita sebut dengan PD3I ini sebenarnya dapat kita cegah dengan memberikan imunisasi," tambah Reisa.

Dengan mempertimbangkan bahaya pada anak, Reisa menekankan, setiap orang tua harus menyadari pentingnya imunisasi yang dapat memberikan proteksi pada anak-anak dari berbagai macam penyakit.

Banyaknya catatan sejarah mengenai imunisasi sudah membuktikan bahwa imunisasi dapat melindungi anak dari virus. Oleh karenanya, Reisa berharap seluruh orang tua menyertakan anaknya ke dalam program imunisasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.