Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Video Penemuan Bayi yang Selamat usai Tertimbun Debu Gunung Semeru

Beredar video yang diklaim seorang bayi selamat usai tertimbun debu Gunung Semeru. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim seorang bayi selamat usai tertimbun debu Gunung Semeru beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 16 Desember 2021.

Video berdurasi 3 menit 57 detik itu menampilkan seorang bayi yang tengah dimandikan oleh warga. Wajah dari bayi tersebut tampak kotor tertutup debu. Video tersebut kemudian dikaitkan bayi yang selama usai tertimbun debu Gunung Semeru.

"Mendengar tangis bayi tem relawan menggali timbunan debu gunung semeru alhamdulillah ditemukan bayi msh hidup dn sehat,,,🙏🙏," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 1.200 kali ditonton dan mendapat 36 komentar warganet.

Benarkah bayi dalam video tersebut merupakan korban selama dari timbunan debu Gunung Semeru? Berikut penelusurannya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim seorang bayi selamat usai tertimbun debu Gunung Semeru. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Yandex.

Hasilnya terdapat video serupa di situs berbagi video YouTube.com. Satu di antaranya video berjudul "VIRAL!! KUASA ALLAH BAYI YANG TERBAWA LUMPUR MASIH HIDUP DI KOTA PALU" yang dimuat channel YouTube Gel TV.

Berikut gambar tangkapan layarnya:

Gambar Tangkapan Layar Video dari Channel YouTube Gel TV.

Liputan6.com juga menemukan artikel yang menjelaskan mengenai video tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Fakta viral video perempuan & bayi selamat usai tertimbun lumpur di Palu" yang dimuat situs merdeka.com pada 19 Oktober 2018 lalu.

Gambar Tangkapan Layar Artikel dari Situs merdeka.com.

Merdeka.com - Duka bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah dan sekitarnya masih terasa. Sejumlah video penyelamatan hingga aktivitas di tenda pengungsian ramai di media sosial.

Salah satu yang begitu viral adalah video penyelamatan seorang perempuan dan bayi berusia sekitar 2 tahun.

Dalam keterangan video tertulis, keduanya selamat usai tertimbun lumpur selama berminggu-minggu.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menegaskan keterangan dalam video adalah hoaks.

"Tidak benar video yang mengabarkan 'Korban Palu, sudah 2 minggu terkubur lumpur masih selamat'," kata Sutopo dalam akun twitternya @Sutopo_PN, seperti dikutip merdeka.com, Jumat (19/10).

Sutopo menegaskan, video tersebut diambil relawan tidak lama setelah bencana likuifaksi terjadi.

"Video tersebut diambil relawan yang menyelamatkan ibu dan bayinya yang terseret likuifaksi di Jono Oge di Desa Langaleso pada 28 September 2018 malam setelah kejadian," tegasnya.

Selain itu, Sutopo juga menegaskan video sejumlah mayat bergelimpangan di bibir sebuah pantai yang disebutkan berlokasi di Palu juga hoaks.

"Itu adalah hoaks. Ini bukan tsunami di Palu tetapi kejadian di luar negeri. Kondisi laut, pantai, korban dan petugas menunjukkan bukan terjadi di Palu atau Indonesia. Abaikan jika menerimanya," tegasnya.

 

Referensi:

https://www.merdeka.com/cek-fakta/fakta-viral-video-perempuan-bayi-selamat-usai-tertimbun-lumpur-di-palu.html

https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=xExGoBVv3NM

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Video yang diklaim seorang bayi selamat usai tertimbun debu Gunung Semeru ternyata tidak benar. Faktanya, bayi dalam video tersebut merupakan korban selamat dari bencana likuifaksi di Jono Oge di Desa Langaleso, Sigi, Sulawesi Tengah.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.