Sukses

Mitos Kesehatan Sepekan: Radiasi Wifi Sebabkan Kanker hingga Ramuan Pembersih Paru-paru Perokok

Beberapa kabar hoaks dan mitos kesehatan masih bermunculan di media sosial. Berikut penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta - Informasi hoaks terus bermunculan di media sosial, tidak terkecuali hoaks dan mitos kesehatan yang dapat mempengaruhi masyarakat. Satu di antaranya klaim radiasi wifi menyebabkan kanker.

Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 23 September 2019 lalu. Akun Facebook tersebut mengunggah narasi berisi cerita seorang anak yang terkena kanker darah karena sinyal wifi.

Berikut narasinya:

"Buat yg punya anak usia 1-13 tahun atau yg punya Cucu usia 1-13 tahun BACA dng SERIUS utk kesehatan dan keselamatan anak dan atau cucu tersayang !!!

Perkenankanlah, saya atas nama *Retno Seysa Sekarsary Pumpi bdo*, selaku Bude dari *Ananda Zein Raffael Khasan*, usia *3th (blm genap)* yang sampai sa'at ini *sudah 2 minggu terbaring* di Rumah Sakit karena didiagnosa terkena kanker darah..

Yang mana kita semua tidak tahu dan tidak ada gejala sebelumnya. Di rumah anak tersebut aktif, sehat, pintar bahkan sudah sekolah di PAUD.

Hanya dalam *kurun waktu 1 bulan* gejala yang menyerang *sangatlah cepat*, bermula dari *sariawan dan demam, serta mata sedikit bengkak..*

Kami mengira hanyalah efek dari menangis yang tak berkesudahan, hingga menjadikan mata itu sembab.. singkat cerita kami bawa ke salah satu Klinik Anak dan disarankan untuk langsung dibawa ke Rumah Sakit.

Kamipun bawa ke Rumah Sakit dekat kami tinggal dan pihak dokter tidak berani ambil tindakan karena dirasa sudah parah dan harus dibawa ke RS Pantirapih atau Sardjito..

Mengingat karena kondisi anak sudah lemas kami bawa ke RS Pantirapih dan dirawat 3 hr di sana.. Dengan kondisi yang semakin memburuk pihak RS merujuk lagi ke RS Sarjito, untuk penanganan yang lebih... Setelah keponakan kami dirawat di sana dan sudah menjalani *CT Scan*, hasil yang mencengangkan karena keponakan kami mengidap *kanker darah*.. dan sudah *stadium 4..!*

Dengan *kemotraphy* dan *pengambilan sumsum tulang belakang* menjadikan kami sekeluarga sedih, prihatin, kenapa anak sekecil ini harus menderita sakit seperti itu... _adakah salah kami... ??

_Lantas saya mencari jawaban apa yang menyebabkan anak ini sakit seperti ini..._

Pihak medis menjawab banyak faktor .. salah satunya adalah terkena *RADIASI (bersumber dari Gadget, radiasi Wifi)* . Tersentak kami baru sadar, kami baru percaya, karena selama ini ananda Zein Raffael *sangat intens bermain gadget* (hp dengan you tube-nya) dan dari pancaran Wifi yang ada di rumah kami.. dan membiarkannya karena anak dirasa diam saat bermain gadgetnya.

_Kami menangis, kami sedih, kami menyesal... kenapa kami biarkan anak2 asik dengan gadgetnya.... Hingga sekarang terjadilah seperti ini_....

Di sini kami hanya berbagi kepada saudara2ku, janganlah sampai terjadi hal yang sama seperti pengalaman kami.. janganlah menyesal jika sudah terjadi .. sebelum terjadi lebih baik katakan *TIDAK ..!* untuk *anak2 kita yang masih balita...*

Dari kami.. Mohon dido'akan kesembuhan ananda *ZEIN RAFFAEL KHASAN*, agar segera diangkat penyakitnya dan kembali pulang berkumpul bersama keluarga....

_Hanya kami minta do'anya untuk kesembuhan keponakan kami ini_.....🙏

Ma'af jika sudah panjang tulisan kami, dengan share pengalaman tersebut, berarti panjenengan menyelamatkan jutaan balita untuk generasi masa depan yang sehat..

_Mohon ma'af jika banyak salah pada kami, untuk pembelajaran kita semua._

Terimakasih..

SEBAGAI PELAJARAN BAGI KITA," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 4.500 kali dibagikan dan mendapat 1000 komentar warganet.

Namun setelah ditelusuri, klaim tentang radiasi atau pancaran sinyal wifi dapat menyebabkan kanker pada anak ternyata tidak benar. Faktanya, tidak ada hubungan antara pancaran wifi dengan kanker.

Selain klaim radiasi wifi dapat menyebabkan kanker, terdapat mitos kesehatan lain yang telah ditelusuri. Berikut rangkumannya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Minum Lemon dan Minyak Kelapa Organik Bisa Atasi Kanker

Beberapa waktu lalu beredar informasi terkait cara mengatasi sakit kanker dengan menggunakan air panas, buah lemon, dan minyak kelapa organik. Informasi tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 24 September 2018 lalu.

Unggahan yang mendapatkan 7.500 komentar, 146 ribu kali dibagikan, dan disukai sebanyak 20 ribu oleh warganet berisi narasi sebagai berikut.

"Dr. Gupta mengatakan, Tidak ada yang harus mati karena kanker kecuali karena kecerobohan :1. Langkah pertama adalah menghentikan semua asupan gula, tanpa gula di tubuh Anda, sel kanker akan mati secara alami.

2. Mencampur seluruh buah lemon dengan secangkir air panas dan meminumnya selama sekitar 3 bulan sebelum makan dan kanker hilang, penelitian oleh Maryland College of Medicine mengatakan, ini 1000 kali lebih baik daripada kemoterapi.

3. Langkah ketiga adalah meminum 3 sendok minyak kelapa organik, pagi dan malam dan kanker akan hilang, Anda bisa memilih salah satu dari dua terapi ini setelah menghindari gula. Ketidaktahuan bukanlah alasan; Saya telah berbagi informasi ini selama lebih dari 5 tahun, mungkin saat ini baru sampai kepada Anda tetapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Biarkan semua orang di sekitar Anda tahu.

"Dr. Guruprasad Reddy B V, OSH NEGARA MEDIS UNIVERSITAS MOSKOW, RUSIA

1.Minum air jeruk nipis bisa mencegah kanker. TETAPI INGAT jangan tambahkan gula. Air lemon panas lebih bermanfaat daripada air lemon dingin.

2.PARE diiris sebanyak 5 iris lalu direndam dengan segelas air panas selama 30 menit lalu diminum setiap

3.UBI KAYU/SINGKONG yg segar tetapi harus direbus dengan panci terbuka, Vitamin B17 terdapat pada singkong yg dapat mematikan sel kanker

✍🏼 Sering makan malam bisa meningkatkan kemungkinan terkena kanker usus/lambung

✍🏼 Jangan pernah makan buah setelah makan. Buah harus dimakan sebelum makan

✍🏼 Jangan minum teh selama periode menstruasi.

✍🏼 Kurangi minum susu kedelai, tidak boleh menambahkan gula atau telur ke susu kedelai

✍🏼 Jangan makan tomat dengan perut kosong

✍🏼 Minumlah segelas air putih setiap pagi sebelum makanan untuk mencegah batu empedu

✍🏼 Tidak boleh makanan 3 jam sebelum tidur

✍🏼 Hindari minuman keras, tidak ada khasiat nutrisi namun bisa menyebabkan diabetes dan hipertensi

✍🏼 Jangan makan roti saat sedang panas dari oven atau pemanggang roti

✍🏼 Jangan mengisi daya handphone Anda atau perangkat apa pun di sebelah Anda saat Anda tidur

✍🏼 Minum 10 gelas air putih setiap hari untuk asupan yg dibutuhkan tubuh juga mencegah kanker kandung kemih

✍🏼 Minum lebih banyak air di siang hari, kurangi di malam hari

✍🏼 Jangan minum lebih dari 2 cangkir kopi sehari, bisa menyebabkan insomnia dan peyakit lambung

✍🏼 Makanlah sedikit makanan berminyak atau hindari karena dibutuhkan 5-7 jam untuk mencerna membuat Anda merasa lelah

✍🏼 Setelah jam 5 sore, makan lebih sedikit

✍🏼 Enam jenis makanan yang membuat Anda bahagia: pisang, jeruk bali, bayam, labu, buah persik.

✍🏼 Tidur kurang dari 8 jam sehari mengakibatkan memburuk fungsi otak kita. Usahakan beristirahat selama setengah jam akan membuat kita awet muda.Air jeruk nipis tanpa gula dapat menjaga kesehatan Anda dan membuat Anda hidup lebih segar

📌 Air lemon panas membunuh sel kanker

✍🏼 Rendam irisan lemon sebanyak 3 iris dengan air panas jadikan itu minuman sehari-hari sebagai anti oxsidan

Rasa pahit dalam air lemon panas adalah zat terbaik untuk membunuh sel kanker

Air lemon dingin hanya mengandung vitamin C, tidak ada pencegahan kanker

Air lemon panas bisa mengendalikan pertumbuhan tumor kanker.

Tes klinis telah membuktikan bahwa air lemon panas bekerja dgn baik utk mematikan sel kankerPengobatan ekstrak jenis Lemon ini hanya akan menghancurkan sel ganas, namun tidak mempengaruhi sel sehat

Selanjutnya ... asam sitrat dan polifenol lemon di jus lemon samping, dapat membantu mengurangi tekanan darah tinggi, • pencegahan yang efektif terhadap trombosis vena dalam, memperbaiki sirkulasi darah dan mencegah pengentalan darah," tulis akun Facebook tersebut.

Setelah ditelusuri, klaim meminum air panas, buah lemon, dan minyak kelapa organik untuk membunuh kanker ternyata tidak benar. Faktanya, hal itu tidak terbukti secara medis.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

3 dari 4 halaman

Ramuan Palsu Pembersih Paru-paru Perokok

Beredar informasi ramuan yang bisa membersihkan zat nikotin dan tar di paru-paru perokok. Hal ini dibagikan oleh salah satu akun Facebook pada 22 Oktober 2017 lalu.

Pada unggahan tersebut juga disertakan foto berupa gambar ilustrasi paru-paru kotor dan bersih. Juga disertakan dengan narasi sebagai berikut:

"Ramuan Ini Pembersih Nikotin dan Tar di Paru-paru

Wajib Bagi Para Perokok

Bahan- bahan : bahan-bahan berupa bawang putih, kunyit, jahe, dan madu.

Caranya:

1. Siapkan terlebih dahulu 400 gram bawang putih, dua sendok teh kunyit, jahe satu inci (2,5 cm), madu 400 gram serta satu liter air.

2. Rebus air, lalu campurkan potongan bawang dan parutan jahe ke dalam air rebusan, diamkan hingga air mendidih.

3. Setelah air mendidih campurkan lagi kunyit yang telah dihaluskan kemudian angkat dan dinginkan.

4. Air rebusan yang telah dingin disaring untuk memisahkanampasnya.Baru campur madunya

5. Air rebusan sebaiknya dimasukkan ke dalam botol dan simpan di lemari es.

Cara mengonsumsinya : minum air rebusan sebanyak dua kali sehari pada pagi hari sebelum makan dan malam hari setelah makan (ringan). Dosis yang dianjurkan cukup dua sendok makan setiap kali minumnya.

Rutin mengonsumsi air rebusan itu akan membantu menghilangkan racun di paru-paru akibat kebiasaan merokok. Adapun kandungan dalam bahan-bahan yang digunakan seperti jahe yang memiliki sifat penyembuhan dan telah digunakan sejak kuno.”

Setelah ditelusuri, ramuan herbal yang beredar untuk membersihkan paru-paru perokok adalah salah. Faktanya, hal itu hanya mitos dan belum teruji secara klinis.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.