Sukses

Cek Fakta: Heboh Petugas Medis Ini Disuntik Tanpa Vaksin Covid-19, Simak Penelusurannya

Disebutkan kalau penyuntikan vaksin virus corona covid-19 itu palsu karena alat suntik kosong.

Liputan6.com, Jakarta - Netizen Facebook dihebohkan dengan sebuah video yang menggambarkan penyuntikan vaksin virus corona covid-19. Disebutkan bahwa penyuntikan vaksin itu palsu karena alat suntik kosong.

Video penyuntikan vaksin covid-19 dengan alat suntik kosong ini diklaim berada di Pusat Kedokteran Universitas El Paso, Amerika Serikat. Salah satu pengguna Facebook yang mengunggah video ini adalah Zoltan Gremsperger.

Dia mengunggah video itu pada 18 Desember 2020 dengan narasi sebagai berikut:

"Pusat Kedokteran Universitas El Paso, AS

Seorang perawat divaksinasi di depan kamera dengan vaksin covid-19. Tapi, di mana vaksinnya? Suntikan itu kosong. Lol"

Sejak berada di Facebook, video itu sudah dilihat 4,4 ribu kali. Video itu juga mendapat 638 respons dan 217 komentar dari pengguna Facebook lainnya.

Lalu, benarkah alat suntik itu tidak ada vaksin covid-19 seperti dalam klaim di video?

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menggunakan mesin pencari, Google Search dengan kata kunci: "Covid-19 vaccine faking in El Paso".

Hasil penelusuran mengarahkan ke situs KTSM.com dalam artikel berjudul: "Update: Questions raised over vaccine injection at UMC event; UMC says nurse received second shot to eliminate doubt over vaccination."

Dalam artikel yang dipublikasikan pada 16 Desember 2020, dijelaskan bahwam ada lima petugas medis yang disuntik vaksin covid-19 di Pusat Medis Universitas El Paso. Petugas medis yang viral itu bernama Ricardo Martinez, yang mendapat urutan kedua dalam vaksinasi tersebut.

KTSM menyebut ada masalah, yakni penyedot jarum suntik sudah terlihat didorong ke bawah sebelum jarum dimasukkan ke lengan Ricardo Martinez. Melihat kejadian itu, KTSM menghubungi rumah sakit yang memiliki 394 kamar tidur tersebut.

"Setelah banyak laporan muncul di media sosial yang mengklaim salah satu dari lima perawat yang menerima vaksinasi. Diketahui ada yang tidak menerima vaksin dosis penuh, kami ingin menghilangkan keraguan yang muncul bahwa dia tidak sepenuhnya divaksinasi. Kemudian, kami ingin memperkuat kepercayaan dalam proses vaksinasi," bunyi pernyataan Pusat Medis Universitas El Paso.

Selanjutnya, Cek Fakta Liputan6.com juga menemukan pernyataan resmi dari situs Pusat Medis Universitas El Paso. Mereka memastikan kalau Ricardo Martinez juga mendapatkan vaksin kedua yang tidak menimbulkan efek samping.

"Kami sudah mengonfirmasi US Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) kalau vaksinasi ulang perawat tidak akan menimbulkan efek samping. Perawat lainnya akan mendapat vaksin lagi setelah tiga minggu menerima dosi pertama," kata pihak rumah sakit.

Sementara itu, Martinez sendiri merasa tidak merasakan efek samping dari penyuntikan vaksin covid-19. Dia merasa terhormat bisa mendapat vaksin covid-19 lebih dulu.

"Rasanya sedikit lega karena kami akhirnya mendapat bantuan. Mudah-mudahan, ini (vaksin) akan membantu karena untuk semua orang," ujar Martinez.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim penyuntikan vaksin covid-19 palsu kepada perawat medis di penyuntikan vaksin tersebut palsu karena alat suntik kosong. karena alat suntik kosong merupakan informasi yang salah.

Faktanya, penyedot jarum suntik sudah terlihat didorong ke bawah sebelum jarum dimasukkan ke lengan Ricardo Martinez, perawat yang ada di video tersebut. Martinez sendiri sudah mendapat penyuntikan ulang dan dalam keadaan baik.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.