Sukses

Deretan Hoaks Terkait Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac

Vaksin Sinovac menjadi salah satu vaksin covid-19 yang bakal dipakai di Indonesia. Bahkan vaksin asal Tiongkok itu sudah tiba 1,2 juta dosis dua pekan lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Vaksin Sinovac menjadi salah satu vaksin covid-19 yang bakal dipakai di Indonesia. Bahkan vaksin asal Tiongkok itu sudah tiba 1,2 juta dosis dua pekan lalu.

Hingga saat ini vaksin covid-19 buatan Sinovac belum bisa digunakan di masyarakat Indonesia. Vaksin itu masih menunggu otorisasi dari BPOM sebagai lembaga yang berwenang.

Ironisnya hoaks soal vaksin covid-19 buatan Sinovac sudah beredar jauh sebelum vaksin ini sampai di Indonesia. Hoaks ini menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks terkait vaksin covid-19 buatan Sinovac? Berikut beberapa diantaranya:

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Cek Fakta: Tidak Benar WHO Ungkap Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac Paling Lemah

Beredar di media sosial postingan soal WHO yang menyebut vaksin covid-19 buatan Sinovac punya respons imun paling rendah dibanding 10 vaksin lainnya. Kabar itu ramai dibagikan sejak akhir pekan kemarin.

Salah satu akun yang membagikannya adalah bernama Leo. Dia mengunggahnya pada 20 Desember 2020.

Dalam postingannya ia mengunggah tangkapan layar berita berjudul "WHO Ungkap Pengaruh Vaksin Sinovac China terhadap Imun Tubuh Ternyata Paling Rendah".

Postingan tersebut juga menyertakan sembilan vaksin covid-19 lainnya. Di sana juga terdapat narasi:

"Sebanyak 1,2 juta Vaksin Sinovac buatan China telah tiba di Indonesia.

Presiden Joko Widodo alias Jokowi pun langsung menyampaikan kabar yang ia nilai sebagai kabar baik tersebut.

“Saya ingin menyampaikan kabar baik.Hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin Covid-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus 2020,” kata Jokowi,Minggu (6/12/2020).

Berdasarkan informasi yang didapat berita AL JAZEERA,Dari 20 negara yang telah tercatat memesan Vaksin Virus Corona, memang baru INDONESIA yang memesan VAKSIN SINOVAC.

AL JAZEERA juga mengungkap data bersumber dari REUTERS dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dari 10 jenis vaksin yang siap edar, ternyata VAKSIN SINOVAC memiliki pengaruh terhadap imunitas tubuh yang PALING LOW atau RENDAH.

Berdasarkan tabel di bawah ini dipaparkan dampak ke-10 jenis vaksin tersebut terhadap imunitas tubuh relawan uji coba.

Sekadar contoh, VAKSIN MODERNA berdampak 94,5 % terhadap imunitas tubuh.VAKSIN PFIZER berdampak 95 % terhadap imunitas tubuh.

TETAPI, SINOVAC memiliki dampak terhadap imunitas tubuh yang masuk kategori low atau rendah.

Bukan itu saja, CHINA dan RUSIA juga dua negara yang dinilai sangat berani karena telah memproduksi vaksin meski uji klinis tahap 3 belum selesai.

Media berbasis di DOHA, QATAR, mengungkap data hasil riset terkait pengaruh 10 jenis vaksin terhadap imunitas tubuh.

Hasilnya, VAKSIN SINOVAC pengaruhnya masuk KATEGORI LOW (RENDAH),Sementara beberapa merek vaksin lain masuk kategori moderat atau 94-95 persen seperti VAKSIN PFIZER dan MODERNA.

PFIZER dan MODERNA adalah vaksin buatan Amerika Serikat.

Berdasarkan data yang diungkap Al Jazeera,Ada 20 negara (tidak termasuk Uni Eropa) yang telah memesan vaksin untuk mengatasi pandemi Virus Corona atau Covid-19.

Ke-20 negara yang telah memesan vaksin tersebut adalahAMERIKA SERIKAT, JEPANG, INGGRIS, ITALIA, DENMARK, BELANDA, PRANCIS, KANADA, CHINA, BRAZIL, MEKSIKO, ARGENTINA, INDIA, SPANYOL, AUSTRALIA, INDONESIA, UZBEKISTAN, MESIR, NEPAL, dan ISRAEL.

Data REUTERS menunjukkan bahwa ada 10 jenis Vaksin Virus Corona yang siap dan telah diproduksi sejumlah perusahaan farmasi dari sejumlah negara seperti InggYris, AMERIKA SERIKAT, JERMAN, dan CHINA.

Ke-10 jenis Vaksin Virus Corona tersebut adalah sebagai berikut:

1. AstraZeneca (Inggris)

2. Cansino Bilogics

3. Gamaleya Reserach Institute

4. Inovio-Cepi (Amerika Serikat)

5. Johnson & Johnson Barda Janssen

6. Moderna (Amerika Serikat).

7. Novavax (Amerika Serikat).

8. Pfizer-Biontech(Amerika Serikat-Jerman)

9. Sinopharm-Beijing Institute ofBilogical Products (China)

10. Sinovac (China)

Al Jazeera juga mengungkap tabel negara-negara mana saja yang telah memesan 10 jenis vaksin.

Hasilnya, HANYA INDONESIA yang memesan VAKSIN SINOVAC BUATAN CHINA.

Indonesia memesan 40 juta Vaksin Sinovac.

CHINA sendiri justru memesan vaksin AstraZeneca buatan Inggris sebanyak 200 juta.

Lebih lengkap bisa dilihat dalam tabel di bawah ini."

Lalu benarkah postingan yang menyebut vaksin covid-19 buatan sinovac punya respons imun paling rendah dibanding 10 vaksin lainnya menurut WHO? Simak dalam artikel berikut ini...

3 dari 4 halaman

2. Cek Fakta: Tidak Benar Vaksin Sinovac China Membuat Relawan Menjadi Positif Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim vaksin Sinovac, China membuat relawan menjadi positif virus corona baru (Covid-19).

Klaim vaksin China membuat relawan menjadi positif tersebut diunggah akun M Wandi Al Fath, pada 11 September 2020.

Unggahan tersebut berupa tangkapan layar judul artikel media online "Waduh! Relawan yang SUdah Disuntik Vaksin China Kini Malah Positif Corona".

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Vaksinnya sudah berhasil membuat jadi positif, lanjutkenn".

Benarkah vaksin Sinovac China membuat relawan menjadi positif Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam artikel berikut ini...

4 dari 4 halaman

3. Cek Fakta: Tidak Benar Vaksin Sinovac untuk Lawan Virus Corona Haram

Beberapa hari lalu, media mainstream di Indonesia memberitakan kalau vaksin virus corona buatan Tiongkok, Sinovac belum mendapat sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Hal ini pun dipertanyakan oleh banyak pihak.

Bahkan, warga Facebook, seperti pemilik akun dengan nama Dwi Astina Nurmansyah langsung mengklaim kalau vaksin virus corona sinovac haram digunakan. Begini narasi yang ada di Facebook miliknya:

"Hampir semua Vaksin mengandung zat berbahaya dan zat haram. Silakan baca komposisi Vaksin. Anda akan menyesal jika pernah mengimunisasi putra putri anda dengan vaksin. Karena memang menyesal selalu belakangan. Tapi tidak ada yg terlambat jika kita ingin mencari tahu kebenarannya."

Dia juga mengunggah tanggapan layar dari berita yang berjudul: "Vaksin Corona Sinovac China Ternyata Belum Tersertifikasi Halal MUI".

Lalu, benarkah vaksin sinovac untuk menangkal virus corona haram karena belum mendapat label halal dari MUI? Simak dalam artikel berikut ini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.