Sukses

Mitos Seputar Vaksin Flu Menurut WHO

Berikut 5 mitos tentang vaksin flu menurut WHO.

Liputan6.com, Jakarta - Influenza atau flu merupakan salah satu penyakit yang kerap disepelakan, padahal dampak penyakit tersebut bisa serius bahkan berujung pada kehilangan nyawa.

Sederet informasi flu pun beredar di tengah masyarakat, termasuk penangkal atau vaksinnya. Namun, kita harus hati-hati mempercayai informasi tersebut, sebab jika berpedoman pada informasi yang salah akan berakibat fatal bagi kesehatan.

Dilansir dari who.int, berikut 5 mitos tentang vaksin flu menurut WHO: 

Mitos 1: Influenza tidak serius jadi saya tidak perlu vaksin

Fakta: Sebanyak 650.000 orang setahun bisa meninggal karena flu. Ini hanya mewakili kematian akibat pernafasan, jadi kemungkinan dampaknya bahkan lebih tinggi. Bahkan orang sehat pun bisa terkena flu, tapi terutama orang yang sistem kekebalannya rentan. Kebanyakan orang akan pulih dalam beberapa minggu, tetapi beberapa dapat mengalami komplikasi termasuk infeksi sinus dan telinga, pneumonia, radang jantung atau otak.

Mitos 2: Vaksin flu bisa membuat saya terserang flu

Fakta: Vaksin flu yang disuntikkan mengandung virus yang tidak aktif yang tidak dapat menyebabkan influenza. Jika Anda merasa sakit atau sedikit demam, itu adalah reaksi normal sistem kekebalan terhadap vaksin, dan umumnya hanya berlangsung satu atau dua hari.

Mitos 3: Vaksin flu dapat menyebabkan efek samping yang parah

Fakta: Vaksin flu terbukti aman. Efek samping yang parah sangat jarang terjadi. Satu dari sejuta orang mungkin terkena Guillain-Barré Syndrome (GBS), yang menyebabkan kelemahan dan kelumpuhan otot.

Mitos 4: Saya sudah divaksin dan masih terkena flu, jadi tidak berhasil

Fakta: Beberapa virus flu beredar sepanjang waktu, itulah sebabnya orang masih bisa terkena flu meskipun sudah divaksinasi karena vaksinnya khusus untuk satu jenis. Namun, vaksinasi meningkatkan kemungkinan terlindung dari flu. Ini sangat penting untuk menghentikan virus yang menyerang orang dengan sistem kekebalan yang rentan.

Mitos 5: Saya hamil jadi sebaiknya tidak mendapatkan vaksin flu

Fakta: Wanita hamil sebaiknya mendapatkan vaksin flu karena sistem kekebalan mereka lebih lemah dari biasanya. Vaksin flu yang tidak aktif aman untuk semua tahap kehamilan.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.