Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Seorang Banser Stres dan Meninggal Akibat Sering Diejek Menjaga Gereja dan Membubarkan Pengajian

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim seorang anggota Banser stres dan meninggal akibat sering diejek menjaga gereja dan bubarkan pengajian

Liputan6.com, Jakarta Cek Fakta Liputan6.com mendapat informasi yang mengklaim seorang anggota Banser stres dan meninggal akibat sering diejek menjaga gereja dan bubarkan pengajian.

Klaim seorang anggota Banser stres dan meninggal akibat sering diejek menjaga gereja dan bubarkan pengajian diunggah akun Facebook Abdurachman Rockmansrikity, pada Jumat (28/8/2020).

Akun tersebut mengunggah tangkapan layar artikel dari situs kompas.com, pada 7 September 2018, dengan judul sebagai berikut:

"Tak Tahan Sering Di Ejek Jaga Gereja Dan Bubarkan Pengajian Oleh Tetangganya,Seorang Anggota Banser Stress Dan Meninggal"

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Ketawa kenceng takut dosa.😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀😀"

Benarkah seorang anggota Banser stres dan meninggal akibat sering diejek menjaga gereja dan bubarkan pengajian? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim seorang anggota Banser stres dan meninggal akibat sering diejek menjaga gereja dan bubarkan pengajian dengan menjadikan tangkapan layar klaim sebagai bahan penelusuran menggunakan Google Image.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim seorang anggota Banser stres dan meninggal akibat sering diejek menjaga gereja dan bubarkan pengajian

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Anggota Banser Ponorogo Kecelakaan Sepulang Upacara HUT RI" yang dimuat situs solopos.com, pada 17 Agustus 2018.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim seorang anggota Banser stres dan meninggal akibat sering diejek menjaga gereja dan bubarkan pengajian

Artikel situs solopos.com memuat foto yang identik dengan klaim, diberi keterangan sebagai berikut:

"Seorang anggota Banser Ponorogo meninggal dunia dalam kecelakaan di Jalan Raya Ponorogo-Magetan, Kedungbanteng, Sukorejo, Ponorogo, Jumat (17/8/2018)."

Artikel menyebutkan, Seorang anggota Barisan Serbaguna Nahdlatul Ulama atau Banser Ponorogo meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Ponorogo-Magetan, Pasar Danyang, Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Jumat (17/8/2018) sekitar pukul 11.55 WIB.

Anggota Banser Ponorogo bernama Ahmad Am, 43, itu dalam perjalanan pulang seusai mengikuti Apel Banser Lawu di Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jumat pagi.

Penelusuran dilanjutkan dengan membukka situs komapas.com, namun juga tidak menemukan artikel yang identik dengan klaim.

Penelusuran kemudian dilanjutkan dengan Google Search dengan kata kunci 'seorang anggota Banser stres dan meninggal akibat sering diejek menjaga gereja'

Hasil penelusuran tidak ada artikel kompas.com yang mengarah yang identik dengan klaim. Penelusran justru mengarah pada artikel berjudul "(SALAH) Seorang Anggota Banser Stress dan Meninggal Karena Tidak Tahan Sering Diejek Jaga Gereja dan Bubarkan Pengajian" yang dimuat situs turnbackhoax.id, pada 12 September 2018.

Artikel situs tersebut menyebutkan, Judul berita dengan gambar seorang anggota Banser tewas yang mencatut kompas.com pada tanggal 7 september 2018 pukul 16:23 WIB tidaklah benar adanya dan masuk kedalam kategori disinformasi.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim seorang anggota Banser stres dan meninggal akibat sering diejek menjaga gereja dan bubarkan pengajian tidak benar.

Foto yang digunakan klaim merupakan foto anggota Banser Ponorogo yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Ponorogo-Magetan.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.