Liputan6.com, Jakarta - Klaim tentang tidak ada korban meninggal dunia akibat virus corona atau COVID-19 beredar di media sosial. Klaim ini disebarkan akun Facebook IKdek Sulyastra pada 1 Juni 2020.
Akun Facebook IKdek Sulyastra menuliskan narasi bahwa tidak ada kematian murni akibat COVID-19.
Baca Juga
"Memang benar kematian akibat covid 19 murni itu tidak ada. Namun dengan adanya penyakit bawaan dan ditambah lagi oleh covid yg seharusnya orang tersebut masih dapat bertahan langsung GAME OVER. Kasihan para medis yg berjuang. #stopkapatuli," tulis akun Facebook IKdek Sulyastra.
Advertisement
Â
Benarkah klaim tersebut?
Â
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tidak ada korban meninggal dunia akibat virus corona atau COVID-19. Penelusuran dilakukan dengan menghubungi dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit (RS) Persahabatan, dr Erlang Samoedro.
Dokter Erlang mengatakan bahwa informasi tersebut tidak benar. "Ya enggak (benar) lah," kata Erlang kepada Liputan6.com, Senin (8/6/2020).
Menurut dr Erlang, berdasarkan data RS Persahabatan hingga kini terpadat 37 persen pasien meninggal dunia karena COVID-19, tanpa ada penyakit lainnya.
Advertisement
Sedangkan 63 persen lainnya, pasien dinyatakan meninggal positif COVID-19 dengan penyakit penyertanya.
Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang dimuat dalam situs covid19.go.id pada 8 Juni 2020, terdapat 1.883 korban meninggal karena COVID-19. Sedangkan pasien positif COVID-19 mencapai 32.033. Sementara 10.904 pasien telah dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Artikel berjudul, How Does The COVID-19 Coronavirus Kill? What Happens When You Get Infected yang dimuat Forbes pada 21 Mei 2020 menjelaskan bagaimana SARS-CoV2 bisa membunuh manusia.
Dalam data Johns Hopkins University pada Selasa 9 Juni 2019 disebutkan bahwa 406.807 orang di seluruh dunia meninggal dunia terkait COVID-19.
SARS-CoV2, penyebab COVID-19, adalah virus pernapasan, yang berarti ia dapat masuk dan menyerang sistem pernapasan manusia -- sistem dari hidung ke paru-paru yang memungkinkan seseorang untuk mengirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
Advertisement
Kesimpulan
Klaim tidak ada kematian murni akibat COVID-19 ternyata tidak benar. Informasi ini dibantah oleh dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit (RS) Persahabatan, dr Erlang Samoedro.
Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Advertisement
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement