Sukses

Cek Fakta: Tidak Ada Bukti Corona COVID-19 Menular Lewat Udara

Beredar klaim pernyataan WHO tentang penularan COVID-19 tidak lagi lewat cairan dari mulut atau hidung (droplet) yang menempel di benda, namun juga bisa menular lewat udara. Simak faktanya.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar kabar yang mengklaim pernyataan resmi World Health Organization (WHO) tentang penularan virus corona baru (COVID-19) tidak lagi lewat cairan dari mulut atau hidung (droplet) yang menempel di benda, namun juga bisa menular lewat udara.

Kabar tersebut beredar di jejaring sosial WhatsApp, berikut isinya:

"Para kepala sekolah dan Bapak Ibu guru ytk, Resmi dinyatakan oleh WHO bahwa covid-19 tidak lagi hanya ditularkan lewat droplet 💧 atau titik kecil air berisi virus dari batuk atau bersin, tetapi sekarang virus tersebut dari hasil penelitian bisa bertahan di udara, melayang-layang sampai 8 jam sesudah keluar dari tubuh penderita saat bersin atau batuk, tidak lagi butuh medium cairan utk bertahan. Di ruangan tertutup dan ber-AC, lebih lama lagi dia tahan dan lebih cepat mendarat di tubuh orang yang belum kena karena udara yang berputar di situ-situ saja. HATI-HATI di ruangan publik pakai AC.

Maka, Bapak dan Ibu tolong kita ikuti protokol yang semakin ketat ini yaitu bahwa kalau kita keluar, biarpun tidak ke kerumunan massa, PAKAI masker dan terutama waktu KE dan DI SEKOLAH ketika ada sesuatu yang penting dikerjakan, WAJIB pakai masker utk saling melindungi satu sama lain karena menurut WHO ada satu golongan baru dalam proses penularan wabah ini yaitu OTG, orang tanpa gejala: suhu tubuh normal, tidak batuk tapi sudah membawa virus karena daya tahan tubuhnya cukup kuat. Siapa di antara kita yang sempat bepergian ke wilayah zona merah atau wilayah yang sudah ada warganya positif Covid-19, bisa jadi sudah menjadi OTG. Maka kita lindungi orang lain dari virus yang mungkin kita bawa itu. Semoga tidak ada satupun dari kita guru dan pegawai kena, sampai wabah ini tuntas diselesaikan oleh pemerintah, orang medis dan kerjasama dari kita juga, dengan mengikuti aturan atau protokol yang mungkin akan semakin ketat. Terima kasih."

Benarkah klaim pernyataan WHO COVID-19 bisa menular lewat udara? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusurui klaim pernyataan WHO COVID-19 menular lewat udara, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'who COVID-19 menular lewat udara'.

Hasil penelusuran mengarah pada artikel berjudul "WHO Tegaskan Corona COVID-19 Tak Menular Lewat Udara, Ini Penjelasannya" yang dimuat situs liputan6.com, pada 30 Maret 2020.

Dalam artikel tersebut, WHO melalui akun Instagramnya @who menegaskan informasi penularan COVID-19 lewat udara seperti yang telah tersebar, merupakan informasi palsu.

WHO pun memberi penjelasan bahwa jalur penyebaran utama dari Virus Corona adalah melalui droplets (tetesan) yang disebarkan ketika seseorang batuk, bersin, maupun bicara.

"Droplets ini terlalu berat untuk bertahan di udara. Mereka dengan cepat jatuh ke lantai maupun permukaan," tegas WHO.

Dalam penjelasannya, seseorang bisa terinfeksi ketika ia menghirup udara saat berada sejauh 1 meter dengan orang yang positif COVID-19, atau menyentuh permukaan benda lalu kemudian menyentuh bagian wajah seperti mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Artikel berjudul "Coronavirus disease (COVID-19) advice for the public: Myth busters" yang dimuat situs who.int menyatakan, virus corona baru adalah virus pernapasan yang menyebar terutama melalui tetesan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, atau melalui tetesan air liur atau keluarnya cairan dari hidung.

Sebelumnya, WHO dilaporkan mempertimbangkan tindakan pencegahan COVID-19 melalui udara untuk petugas medis.

Dalam artikel berjudul "WHO dan Studi di AS Waspadai Potensi Virus Corona COVID-19 Menular Lewat Udara" yang dimuat situs liputan6.com menyebutkan, pertimbangan itu dikatakan muncul setelah sebuah studi baru yang menunjukkan Virus Corona jenis baru atau COVID-19 dapat bertahan hidup di udara dalam beberapa kondisi.

Dalam sebuah konferensi pers virtual pada Senin, 16 Maret 2020 Kepala Emerging Diseases and Zoonosis Unit WHO, Dr. Maria Van Kerkhove mengatakan bahwa "Virus ini ditularkan melalui tetesan, atau sedikit cairan, yang sebagian besar melalui bersin atau batuk."

Dr. Maria lalu menambahkan, "Sangat penting bahwa petugas kesehatan mengambil tindakan pencegahan tambahan ketika mereka bekerja pada pasien dan melakukan prosedur itu."

Penyakit pernafasan dikatakan menyebar melalui kontak dari orang-ke-orang, butiran-butiran yang dibawa melalui bersin dan batuk serta kuman yang tertinggal pada benda mati, menurut para pejabat WHO.

Para pejabat WHO juga mengatakan bahwa Virus Corona jenis baru atau COVID-19 dapat melayang di udara, dan tetap berada di udara tergantung pada faktor-faktor seperti panas dan kelembaban.

Para pejabat kesehatan dikatakan mengetahui beberapa penelitian di sejumlah negara yang melihat kondisi lingkungan yang berbeda yang dapat dipertahankan oleh COVID-19, menurut Dr. Maria.

"Para ilmuwan secara khusus melihat bagaimana kelembaban, suhu dan pencahayaan ultraviolet mempengaruhi penyakit serta berapa lama ia hidup di permukaan yang berbeda, termasuk baja," tutur Dr. Maria.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim pernyataan WHO COVID-19 bisa menular lewat udara tidak benar, WHO menegaskan informasi penularan COVID-19 lewat udara seperti yang telah tersebar, merupakan informasi palsu.

COVID-19 adalah virus pernapasan yang menyebar terutama melalui cairan orang yang terinfeksi batuk atau bersin, atau melalui tetesan air liur atau keluarnya cairan dari hidung.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.