Sukses

Pukul KO Lawan, Jeka Saragih Rebut Kemenangan Perdana di UFC

Pukulan bertubi-tubi Jeka Saragih membuat Lucas Alexander tak berkutik pada Fight Night yang berlangsung di UFC Apex, Las Vegas, Minggu (19/11/2023).

Liputan6.com, Jakarta Debut petarung Indonesia, Jeka Saragih di panggung UFC berjalan mulus. Pria asal Simalungun itu sukses memetik kemenangan pada UFC Fight Night di UFC Apex, Las Vegas, Minggu (19/11/2023). 

Berhadapan dengan Lucas Alexander dari Brasil di partai pendahuluan kelas featherweight, Jeka menang KO pada ronde 1. Pukulan bertubi-tubi yang dilepaskan Jeka membuat Alexander terjatuh dan tak berkutik. Jeka hanya butuh waktu 1 menit 31 detik untuk menyudahi duel.

Dengan kemenangan ini, Jeka kini menorehkan rekor bertanding 14-3-0. Jeka juga mencatatkan sejarah sebagai petarung MMA pertama dari Indonesia yang memenangkan pertarungan di UFC. 

Seperti diketahui, Jeka merupakan atlet Indonesia pertama yang mendapat kontrak dari UFC. Jeka akan menjalani lima pertarungan setelah dinyatakan lolos lewat program Road to UFC season pertama.

Perjalanan Jeka Saragih menuju panggung UFC tidak mudah. Dia sempat kalah di babak final yang berlangsung di UFC Apex, Las Vegas, Nevada, Amerik Serikat, Minggu (5/2/2023). Dalam pertarungan  ini Jeka menyerah lewat TKO di tangan petarung India Anshul Jubli pada ronde kedua.

Sebelumnya, di babak perempat final dia mengalahkan Pawan Maan Singh di Singapura. Sementara di semifinal, Jeka sukses memukul TKO petarung Korea Ki Won Bin di Abu Dhabi pada November 2022.

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kontrak Lima Pertandingan dengan UFC

Terkait kontrak yang diterimanya, Jeka sempat menceritakan prosesnya. Menurutnya, ikatan kerja yang diterima dari UFC bukan tanpa alasan atau hadiah cuma-cuma. Sebaliknya, kontrak diberikan usai melihat penampilannya di laga sebelumnya.   

"Sebenarnya pada pertandingan pertama itu, saya memukul KO lawan lewat spinning back fist (pukulan memutar). Itu baru terjadi 11 kali di UFC dan saya juga bisa menjual pertandingan lawan," kata Jeka Saragih. 

"Di ronde kedua saya juga bisa memukul KO lawan. Sampai di sini, saya sebenarnya sudah ada iming-iming dapat kontrak saat di semifinal, tapi saat itu belum bisa saya pastikan," beber Jeka menambahkan. 

Kepastian baru didapat setelah laga final Road to UFC. Jeka yang kecewa atas kekalahannya bisa bernapas lega setelah perwakilan Dana White mengejarnya ke mobil. Dia menyampaikan kalau Jeka tetap mendapat kontrak dari UFC. 

"Di hari itu saya sebenarnya udah dapat kontrak. Cuma kami enggak dipublikasi karena masih butuh detailnya secara resmi."

 

3 dari 3 halaman

Jeka Saragih Percaya Diri Sejak Timbang Badan

Dalam mempersiapkan diri, Jeka berlatih di San Diego, Amerika Serikat bersama para petarungan Indonesia lainnya yang bergabung di program MMA Fight Academy garapan Mola TV. Di Negeri Paman Sam, Jeka digembleng oleh dua pelatih ternama, yakni Marc Fiore dan Jack Buracker. 

Namun tidak seperti biasanya, Jeka kali ini bertarung di kelas yang lebih ringan yakni featherweight. Meski demikian, Jeka justru terlihat lebih agresif dan mampu tampil dominan saat bertemu Alexander. 

Saat timbang badan, Jeka mencatatkan bobot146 lbs atau 66 kg, lebih berat 1 pon dari batas maksimal kelas featherweight. Sedangkan lawannya Lucas Alexander juga kelebihan 2 pon. Namun duel keduanya tetap dilangsungkan setelah kedua belah pihak setuju untuk tetap bertanding di Oktagon.

Sejak awal Jeka juga terlihat sudah siap tempur melawan Lucas Alexander. Dalam video sesi timbang badan yang dirilis Mola, Jeka tampak mengepalkan tinju ke arah Lucas Alexander jelang duel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.