Sukses

Francesco Bagnaia Tiru Langkah Casey Stoner, Tabu Pakai Nomor 1 di MotoGP Bakal Berakhir?

Francesco Bagnaia menjadi satu-satunya pembalap sejak Casey Stoner di 2008 yang menggunakan nomor 1 usai menjadi juara dunia MotoGP.

Liputan6.com, Jakarta Mantan pembalap Ducati dan Honda, Casey Stoner senang langkahnya memakai nomor #1 usai menjadi juara dunia MotoGP ditiru Francesco Bagnaia. Dia meyakini tabu soal juara dunia jangan memakai nomor 1 bakal berakhir.

Seperti diketahui, Francesco Bagnaia menjadi pembalap pertama sejak 2008 yang kembali memakai nomor 1. Ini dilakukannya setelah menjadi juara di MotoGP 2022.

Kebetulan, gelar juara Francesco Bagnaia musim lalu juga menjadi yang pertama bagi Ducati sejak 2007. Saat itu, Casey Stoner yang akhiri paceklik juara Ducati.

"Saya bangga kamu memakai nomor #1," kata Stoner saat berbincang dengan Bagnaia di Goodwood seperti dikutip crash.

"Ada tabu yang melarang pembalap memakai nomor 1. Kalau Anda juara dunia lagi maka itu harus ditunjukkan dengan rasa bangga," dia menambahkan.

Bagnaia pun membalas komentar Casey Stoner. Dia mengaku bakal gunakan semua kesempatan untuk jadi juara lagi di MotoGP.

"Kalau Anda dapatkan kesempatan, itu (jadi juara lagi) merupakan hal terbaik untuk dilakukan," kata Bagnaia.

"Saya setuju," jawab Stoner..

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bagnaia Ngefans dengan Valentino Rossi, Tapi Suka Ducati

 

Bagnaia mengatakan sudah mengidolakan Ducati sejak kecil. Dia pun melihat Casey Stoner jadi juara di 2007 meski dirinya mengidolakan Valentino Rossi.

"Saya tumbuh sebagai fans Ducati. Saya melihat Ducati jadi juara untuk pertama kali dengan Casey Stoner," kata Bagnaia.

"Saya tumbuh dengan mengidolakan Valentino Rossi, saya fans berat Vale, tapi saya senang Duati memenangkan juara. Itu saat Casey Stoner jadi juara."

 

3 dari 4 halaman

Casey Stoner: Era Saya dan Bagnaia Berbeda

 

Waktu berlalu, Casey Stoner menilai apa yang dialaminya dulu berbeda dengan apa yang dilakoni Bagnaia. Dia menilai perjuangan Bagnaia lebih berat.

"Semuanya berbeda saat Pecco juara dan saat saya juara. Kami dulu tak diduga bisa juara, tak ada yang menjagokan kami jadi juara," kata Stoner.

"Kami sangat beruntung tahun itu. Semuanya berjalan sesuai keinginan kami."

 

4 dari 4 halaman

Stoner Kagumi Keberhasilan Pecco Bagnaia

 

Karena susahnya menjadi juara dunia di MotoGP saat ini, Stoner menilai apa yang dilakukan Pecco Bagnaia musim lalu sebagai hal yang luar biasa.

"Bagi saya, Pecco sudah melakukan pekerjaan yang fantastis di momen sulit MotoGP yang banyak tekanan dan banyaknya pembalap yang bisa menang," ujarnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.