Sukses

Justyn Vicky Tewas Tertimpa Barbel, Berikut 5 Insiden Tragis Angkat Berat yang Juga Bikin Ngilu

Binaragawan asal Bali, Justyn Vicky meninggal dunia setelah tertimpa barbel seberat 210 kg.

Liputan6.com, Jakarta Insiden tragis menimpa binaragawan asal Bali, Justyn Vicky. Pria berbadan kekar tersebut tewas mengenaskan akibat kecelakaan saat berusaha mengangkat barbel atau beban seberat 210 kg di pusat kebugaran Paradise Bali, Bali, 15 Juli 2023 lalu.

Saat kejadian, mendiang Justyn berusaha mengangkat barbel dari rack squat. Namun saat hendak berdiri tegak dari posisi jongkok, Justyn gagal hingga jatuh terduduk.

Celakanya, pria yang membantunya melakukan aksi tersebut juga ikut limbung dan terjatuh. Akibatnya, barbel akhirnya menekan dan menekuk bagian leher Justyn Vicky.

Akibat kejadian ini, Justyn mengalami patah leher. Dia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. Justyn dinyatakan meninggal dunia.

Ketua Umum Pengprov Perkumpulan Binaraga Fitnes Indonesia (PBFI), IGN Suasrama Putra menduga, Justyn mengangkat beban yang terlalu berat. Sebab menurutnya, untuk memperkuat otot paha biasanya berat beban yang diangkat disesuaikan dengan tinggi dan berat badan. 

 

 

"Seharusnya dengan tinggi dan berat badan sekian, untuk latihan memperkuat otot paha, standar idealnya 120 hingga 130 kilogram. Saya dapat kabar saat kejadian bebannya hingga 210 kilogram," ujar IGN Suasrama saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (24/7/2023). 

Ia juga menambahkan, yang bersangkutan seharusnya sudah mengerti akan peraturan yang harus ditaati untuk keselamatan.

"Kan juga ada penyangga kiri kanan, jika tak kuat bisa langsung dicantolkan, sesuai kapasitas diri saja, atau bisa dibantu orang di situ yang juga mengerti harus bagaimana meng-handle-nya," jelasnya lagi.

Ini juga yang harus ditaati oleh pengurus-pengurus gym yang ada agar tak terjadi kecelakaan. Aturan di Gym pun menurutnya harus lebih ketat lagi soal pemantauan keamanan.

Bukan kali ini saja, kecelakaan terjadi pada olahraga angkat berat. Sebelumnya juga sudah banyak insiden tragis yang menimpa para atlet yang berusaha melakukan angkatan fantastis.  

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Kecelakaan di Olimpiade Beijing 2008

Dalam olahraga angkat berat, kecelakaan juga pernah menimpa sejumlah atlet yang berlaga di sebuah kejuaraan. Bahkan di event sekelas Olimpiade, insiden tragsis pernah membuat celaka lifter yang bertanding. Salah satunya menimpa atlet asal Hongaria, Janos Baranyai pada Olimpiade Beijing 2008. 

Kecelakaan menimpanya saat berupaya mengangkat beban seberat 148 kg. Salah satu sikunya terkilir hingga membuat beban terjatuh ke bagian punggung hingga membuatnya menjerit kesakitan. 

Untungnya, setelah bertahun-tahun menjalani rehabilitasi tanpa operasi, Janos dapat kembali tampil. Dia bahkan membuat tato cincin Olimpiade dan "Beijing 2008" di sikunya sebagai pengingat akan kejadian itu. 

 

3 dari 6 halaman

Insiden Ngilu di Olimpiade Rio de Janeiro 2016

Masih dari ajang Olimpiade. Kali ini, insiden menimpa lifter asal Armenia, Andranik Karapetyan.

Saat kejadian, dia berusaha mengangkat beban seberat 195 kg. Namun saat barbel sudah berada di atas kepalanya, tangan kiri Karapetyan tampak menekuk ke arah yang tidak seharusnya.

Aksi ini membuat para penonton menjerit histeris menahan rasa ngilu melihat kecelakaan itu.  

Dia segera dilarikan ke rumah sakit dan setelah pemeriksaan menyeluruh, diketahui bahwa lengannya terkilir. Untungnya tidak patah. Dia masih dalam pemulihan dari cedera ini.

 

 

4 dari 6 halaman

Wajah Kesakitan di Olimpiade London 2012

Olimpiade London, Inggris 2012 juga menyisakan cerita tragis bagi atlet angkat berat. Saat itu, wakil Korea Selatan, Jaehyouk Sa berkompetisi juga mengalami kecelakaan saat mengangat bobot 162 kg. 

Lengannya tampak tidak kuasa menahan beban seberat itu. Sikunya terkilir. Rasa sakit yang luar biasa tampak terlihat jelas dari raut wajahnya saat dia terjatuh ke lantai. Meski demikian, Sa tidak kapok.

Seperti dilansir dari ranker, dia tetap menekuni olahraga tersebut. Bahkan dislokasi siku yang ditampilkan berulang kali di televisi internasional tidak akan membuatnya menyerah.

5 dari 6 halaman

Kyle Thomson Meninggal di Usia 20 Tahun

Tidak hanya dalam pertandingan resmi, insiden mengerikan juga sudah sering terjadi di pusat kebugaran. Bahkan tidak jarang yang berujung pada kematian, seperti yang menimpa Justyn.

Pada tahun 2016 lalu, atlet angkat besi Kyle Thomson mengalami kejadian tragis di sebuah pusat kebugaran di Iowa, Amerika Serikat. Saat itu, Thomson yang baru berusia 20 tahun berusaha melakukan angkatan bench press dengan beban seberat 315 pound atau setara 142 kg. 

Sayang, beban terlepas dari genggaman dan menimpa bagian lehernya. Spotter yang membantunya dalam menjalankan aksi tersebut tidak bisa berbuat banyak. Dia kemudian meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke rumah sakit. 

6 dari 6 halaman

Beban Terlalu Berat, Kaki Big Brian Bach Hancur

Insiden yang bikin ngilu juga pernah menimpa atlet angkat berat ternama, "Big" Brian Bach. Kegagalannya melakukan angkata skuat di salah satu pusat kebugaran membuat kakinya hancur. 

Semua bermula saat Brian salah perhitungan dalam menentukan beban yang akan diangkatnya. Barbel terlalu berat dan membuatnya jatuh ke lantai sembari menahan rasa sakit luar biasa. 

Dokter kemudian mengungkapkan bahwa Brian telah mematahkan tulang pahanya di satu kaki, kedua tulang bawah di kaki lainnya, dan sebagian besar lututnya robek selama kecelakaan itu.

Akibat insiden tersebut, dia dia dirawat di rumah sakit selama berminggu-minggu, dan harus menjalani setidaknya tiga operasi untuk memperbaiki kerusakannya

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini