Sukses

Jenazah Atlet Para Tenis Meja Indonesia David Jacobs Diautopsi di RSCM

Jenazah David Jacobs tengah menjalani autopsi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Proses berjalan sejak Jumat (28/4/2024) siang WIB dan diperkirakan berakhir pada sore hari. Setelahnya, jenazah akan dibawa ke rumah duka di RSPAD Gatot Soebroto.

Liputan6.com, Jakarta Kabar duka kembali menyelimuti kancah olahraga Indonesia. Atlet para tenis meja David Jacobs meninggal dunia pada Jumat (28/4/2023) dini hari WIB usai ditemukan tak sadarkan diri di stasiun kereta. 

Hingga kini belum ada informasi jelas terkait penyebab kematian atlet para tenis meja berusia 45 tahun tersebut. Namun, pihak kepolisian tengah berupaya mendapami kasus tersebut. 

Jenazah David juga tengah menjalani autopsi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Proses berjalan sejak Jumat (28/4/2024) siang WIB dan diperkirakan berakhir pada sore hari. Setelahnya, jenazah akan dibawa ke rumah duka di RSPAD Gatot Soebroto. 

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, suasana di sekitar lokasi autopsi tak terlalu ramai. Hanya terdapat beberapa keluarga dekat yang berjaga. Tandem David di ganda putra, Komet Akbar juga terlihat mengunjungi RSCM. Demikian halnya dengan Wasekjen NPC Indonesia Rima Ferdianto. 

Hingga kini, pihak keluarga masih enggan memberi keterangan resmi kepada awak media. Perwakilan keluarga menyatakan informasi rinci terkait meninggalnya David Jacobs baru akan diberikan pasca autopsi di rumah duka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kronologi Meninggalnya David Jacobs

Sebelumnya, Sekjen PTMSI DKI Jakarta Arifin Thahir, mengungkap David Jacobs sejatinya tengah berada di Jakarta saat libur Idul Fitri untuk mengurus sejumlah dokumen jelang keberangkatan ke Slovenia. Rencananya, David Jacobs akan tampil dalam salah satu turnamen para tenis meja di sana. 

David berniat kembali ke Solo setelah urusannya selesai. Dia menumpang kereta api dari Gambir dengan waktu keberangkatan pukul 20.45. Namun, ia mendadak ditemukan tak sadarkan diri di jalur kereta Juanda pada Kamis (27/4/2023) malam WIB. 

Petugas pengamanan stasiun langsung mengamankan jalur dan melakukan evakuasi. David Jacobs diri pun dilarikan ke Rumah Sakit Husada untuk mendapat perawatan medis.

Menurut penuturan Rima Ferdianto selaku Wasekjen NPC Indonesia, David dikabarkan berada dalam kondisi kritis sekitar pukul 2 dini hari WIB. Kemudian sekitar pukul 03.30 WIB, peraih medali perunggu Paralimpiade Tokyo 2020 itu dinyatakan meninggal dunia.

"(Sebelum kejadian) David minta izin ke tim pelatih tidak ikut pulang bareng ke Solo bersama tim pelatih dan tim atlet yang lain karena dia ingin ketemu dengan mertua, dengan keluarga di Jakarta dulu. Kemudian dia berianji akan menyusul melalui kereta jam 20.45 dari Gambir ke arah Solo," papar Rima. 

"Kemudian tiba-tiba kita dikabari, saya dikabari oleh istrinya jam setengah 10 (malam) bahwa David ditemukan tidak sadarkan diri di dekat Stasiun Juanda. Kemudian di situ, saya sudah pantau terus. David dirujuk ke Rumah Sakit Husada, jam 2 beliau kritis dan kita dapat kabar bahwa jam 3.30 David sudah tidak ada," sambungnya.

3 dari 3 halaman

Prestasi David Jacobs

Kepergian David menjadi kehilangan besar bagi olahraga Tanah Air. Sebab semasa hidupnya, pria dengan nama lengkap Dian David Michael Jacobs itu sudah berulang kali mengharumkan nama Indonesia.  

Melanisr Antara, David lahir pada  21 Juni 1977. Dia mulai mengenal tenis meja sejak usia 10 tahun. Keterbatasan fisik tidak menghentikan langkah David untuk menggapai impian menjadi seorang atlet.  

Di cabang para tenis meja, David menjelma menjadi salah satu bintang Indonesia. Ia berhasil mempersembahkan medali perunggu di nomor perseorangan kelas 10 dalam dua edisi paralimpade berbeda, yakni Paralimpade London 2012 dan Tokyo 2020. 

Adapun dalam pertandingan semifinal di Tokyo Metropolitan Gymnasium pada edisi 2020, David dikalahkan pemain Prancis, Mateo Boheas (2-3) 9-11, 8-11, 11-3, 11-5 dan 8-11. Ia lantas meraih perunggu bersama Filip Radovic (Montenegro) yang juga kalah dari Patryk Chojnowski.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.