Sukses

Mengintip Kerasnya Latihan MMA Fight Academy di San Diego: Tanpa Maaf, Dua Petarung Indonesia Sampai KO Saat Sparring Partner

Sebanyak 9 petarung asal Indonesia tengah merintis jalan menuju panggung UFC lewat program pembinaan MMA Fight Academy yang berlangsung di San Diego, Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta Dua petarung MMA asal Indonesia, Eperaim Ginting dan Reza Arianto KO saat menjalani sparting partner bersama MMA Fighting Academy di San Diego, California, Amerika Serikat. Sesi latihan mereka di Studio 540, San Diego, Jumat (15/4) waktu setempat, terhenti lebih awal setelah terkena tendangan lawan.

Pantauan Liputan6.com, sparring partner diikuti hampir seluruh petarung yang ada di MMA Fight Academy garapan Cage Warriors dan Mola. Dari 21 nama, hanya Billy Pasulatan yang tidak ikut ambil bagian. Petarung asal Manado itu absen akibat cedera di lutut kanan. Dia tidak dipaksakan untuk tampil karena jadwal pertandingannya di Road to UFC jilid dua hanya menyisaman beberapa pekan lagi.

Para petarung yang tersisa kemudian dibagi dalam dua grup, yakni biru dan merah. Mereka ditempatkan di ruangan terpisah, menunggu panggilan dari pelatih untuk segera bertarung di atas matras. 

Eperaim dan Reza sama-sama berada di grup biru. Setiap ronde berlangsung selama lima menit. Seluruh petarung menggunakan gloves dan pelindung tulang kering. Beberapa dari mereka juga terlihat memakai pelindung kepala. Acara ini juga disaksikan langsung oleh jurnalis-jurnalis dari Inggris dan Italia.

Eperaim termasuk petarungan yang tampil pertama. Dia berhadapan dengan Connor Wilson. Hanya saja, kiprahnya tidak berlangsung lama. Pasalnya, pria asal Berastagi, Sumatera Utara itu 'KO' setelah terkena kombinasi pukulan dan tendangan dari lawan. Eperaim sebenarnya masih ingin melanjutkan sesi sparring-nya. Namun pelatih memintanya menepi dan berisitirahat dan mengompres bagian rahang kanannya. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

KO saat Sparring Partner

Selain Epraim, petarung Indonesia lainnya, Reza Arianto juga sempat tak sadarkan diri dalam laga ini. Dia terkapar setelah terkena tendangan lawan sparring-nya, Jovidon Khojaev dari Tajikistan.

Reza juga tidak bisa melanjutkan sesi latihannya dan masih merasakan pusing yang luar biasa hingga harus dipapah menuju mobil saat para petarung kembali ke hotel.

Reza sendiri adalah satu dari lima petarung yang akan tampil di Road to UFC pada 2 Mei mendatang. Di kelas 135 lbs, mantan santri itu akan bertemu Li Kaiwen (China). Sementara 4 petarung Indonesia lainnya yang tampil di ajang ini adalah, Ronal Siahaan, Epraim Ginting, Billy Pasulatan, dan Windri Patilima. Mereka bakal berjibaku untuk mengikuti jejak Jeka Saragih yang sudah lebih dulu ke UFC.

 

 

3 dari 5 halaman

Resiko Jadi Atlet MMA

Sesi sparring partner berlangsung di Studio 540 milik Presiden Cage Warriors, Graham Boylan. Lokasinya setengah jam perjalanan dari Hotel Holiday Inn, tempat menginap para peserta MMA Fight Academy.

"Jumat selalu jadi hari yang menegangkan bagi kami, karena ada sesi sparring partner. Apapun bisa terjadi meski pertarungan hanya sebatas latihan,” kata Frans Lincol Sormin saat berbincang dengan Liputan6 di sela-sela sesi sparring partner yang berlangsung.

Menurutnya, cedera sudah jadi makanan para petarung saat latihan. Utamanya saat menjalani sesi sparring partner. Sebelumnya, satu dari tiga peserta akademi bahkan harus pulang karena cedera parah saat jalani sparring partner.

“Ya, ini sudah jadi resiko kami. Hari ini belum apa-apa. Biasanya matras-matras ini becek karena darah,” kata Frans menambahkan.

Sementara itu, Jeka Saragih, petarung Indonesia pertama yang dikontrak UFC mengatakan, ada beberapa batasan saat mereka tengah menjalani sparring partner. Beberapa serangan yang dianggap berbahaya dilarang digunakan, seperti tendangan backflip. "Bagian ini sudah diberi tahu sebelumnya. Jadi ada gerakan-gerakan yang memang tidak boleh saat sparring,” kata Jeka Saragih.

 

4 dari 5 halaman

Latihan Keras Tanpa Maaf

Selama dua hari, Liputan6.com mengamati pola latihan MMA Fight Academy di San Diego. Pada 13 April lalu, seharusnya para peserta mendapat sesi latihan di pantai yang selama ini dikenal melelahkan.

Sayang, cuaca hujan membuat acara ini batal. Pelatih Marc Fiore kemudian memindahkan latihan ke area parkir basement hotel Holiday Inn. Fiore tidak ingin memaksa anak didiknya, setelah sehari sebelumnya diberi porsi lari sejauh 10 km dan sesi latihan pernapasan ala US Navy yang digelar di kolam renang.

Sebagai gantinya, para petarung diberi sesi latihan grappling. Pada kesempatan ini, Fiore yang merupakan mantan pelatih gulat tampak turun langsung dan berpasangan dengan Cornelius Aritonang.

“Ini hal yang biasa. Sebelumnya saya juga berpasangan dengan petarung lain,” kata Fiore.

“Saya orang yang intens, saya ingin mereka tahu apa yang saya harapkan dan itu akan lebih mudah bila melihat langaung dari level yang di atas,” bebernya.

Latihan berlangsung selama sejam. Tanpa ampun dan tanpa maaf. Fiore tampak marah dan memaki saat salah seorang petarung kedapatan minta maaf kepada remannya saat latihan berlangsung.

Jake Buracker membenarkan hal ini. Menurutnya, hal itu bagian dari latihan. Mereka ingin membiasakan agar para petarung tidak terlalu menganggap personal kerasnya latihan yang mereka jalani. “Ya kejadian apapun bisa terjadi saat latihan. Kadang ada yang kena pukul dengan keras di kepala dan Anda tidak perlu meminta maaf untuk itu. Tak ada yang personal di sini, itu hanya bagian latihan,” kata Jake menjelaskan.

Selain mengasah kemampuan graplling, para peserta MMA Fight Academy juga menjalani latihan tinju di BXNG Club. Agenda ini digelar keesokan pagi, beberapa jam sebelum sparring partner.

5 dari 5 halaman

Jalan Menuju UFC

Saat ini, sembilan atlet asal Indonesia tengah digembleng pada camp Fight Academy di San Diego Amerika Serikat. Mereka merupakan para petarung yang berhasil lolos audisi yang digelar di Bali tahun lalu. Selain dari Indonesia, program ini juga diikuti wakil Inggris, Italia, Rumania, Tajikisan, dan Afghanistan.

Selain Road to UFC, dua wakil Indonesia dari pogram ini juga akan berlaga ada ajang Cage Warriors di Roma, Italia, di bulan yang sama. Sementara dua petarung lainnya, yakni Jon Setiawan Saragih dan Frans Lincol Sormin mendapat kesempatan bertarung di ajang yang sama di San Diego pada Juni mendatang.

(simak berita selengkapnya pada tautan ini).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.