Sukses

Bali Sudah Bersolek Jelang Undian Piala Dunia U-20 2023

Liputan6.com, Jakarta - Bali terus bersiap menjadi penyelenggara undian Piala Dunia U-20 2023 yang dijadwalkan berlangsung di Taman Werdhi Budaya Art Centre, Denpasar, 31 Maret mendatang.

"Persiapan untuk drawing Piala Dunia U-20 di Art Center tempat penyelenggaraan acara sudah 100 persen. Sekarang sudah betul-betul finishing semuanya, dipersiapkan sesuai dengan permintaan dari FIFA," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Prof Dr I Gede Arya Sugiartha.

Dia melanjutkan, pihaknya sudah memenuhi permintaan FIFA untuk mempermak lokasi. Salah satunya dengan mengganti karpet venue acara, sarung jok bangku, perbaikan kamar mandi, dan lainnya.

"Juga perbaikan lingkungan, misalnya pengaspalan jalan di sekitar lokasi supaya jika tamu-tamu nanti datang akan nyaman menggelar acara tersebut," ungkap I Gede Arya Sugiartha.

Sebelumnya beredar isu pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023. FIFA menunda gelaran tersebut karena tidak adanya jaminan keamanan terhadap peserta turnamen.

"Kami belum menerima konfirmasi pembatalan itu sebab tadi malam, Jumat 24 Maret 2023 saya masih rapat dengan Pak Gubernur Koster. Saat itu Pak Gubernur belum menyampaikan kepada saya soal kabar pembatalan ini," kata I Gede Arya Sugiartha.

"Seharusnya kalau memang betul hal itu, pasti disampaikan kepada saya dan pengelola pihak Art Center sebagai venue lokasi acara."

Kabid Humas Polda Bali Stefanus Satake Bayu Setianto juga menyatakan pihaknya belum mendengar kabar pembatalan undian Piala Dunia U-20 2023.

"Kemarin kita rapat dan koordinasi dg SOP Mabes Polri. Belum ada pembalatan. Bahkan besok pada 26 Maret delegasi FIFA akan datang," ungkapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jalan Panjang Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Indonesia menempuh jalan panjang untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Berbagai syarat harus dipenuhi, salah satunya jaminan pemerintah terhadap peserta serta kesiapan kota penyelenggara.

Setelah memenuhi pesyaratan, Indonesia akhirnya mengalahkan kandidat penyelenggara lain yakni Peru. Sementara kandidat lain mundur dengan berbagai alasan. Kolaborasi Myanmar-Thailand menarik diri demi memberikan dukungan terhadap Indonesia. Proposal dari Bahrain-Arab Saudi-Uni Emirat Arab juga mundur, begitu pula Brasil.

Namun, seiring perjalanannya, status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dalam tanda tanya besar menyusul penolakan kepala daerah calon venue turnamen.

Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menolak kehadiran Israel di Tanah Air untuk turnamen tersebut.

Padahal kepala pemerintahan yang berminat menggelar kompetisi sudah menandatangani perjanjian selaku kota tuan rumah pada 2019, ketika Indonesia mengajukan pencalonan ke FIFA.

Dalam dokumen tersebut, mereka adalah I Wayan Koster (Gubernur Bali), Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Herman Deru (Gubernur Sumatera Selatan), Gibran Rakabuming Raka (Wali Kota Solo), Anies Baswedan (ketika itu Gubernur DKI Jakarta), dan Eri Cahyadi (Wali Kota Surabaya).  

Sekedar informasi, calon venue Piala Dunia U-20 2023 adalah Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar), Stadion Si Jalak Harupat (Palembang), Stadion Gelora Jakabaring (Palembang), Stadion Mahanan (Solo), Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), dan Gelora Bung Tomo (Surabaya).

Minat Indonesia kemudian mendapat respon dari FIFA selaku penyelenggara turnamen. Indonesia pun mencatat sejarah dengan dipercaya menggelar kompetisi resmi FIFA untuk kali pertama.

Namun pandemi Covid-19 menyerang. Ajang 2021 terpaksa dibatalkan karena krisis kesehatan dunia. Meski begitu, FIFA tetap menghadiahkan status tuan rumah kepada Indonesia untuk turnamen edisi selanjutnya pada 2023.

Setelah itu, Israel mengamankan tiket di Piala Dunia U20 2023 sebagai salah satu dari lima wakil Eropa. Israel lolos setelah mencapai semifinal Piala Eropa U-19 2022.

3 dari 3 halaman

Isu Pembatalan Undian Piala Dunia U-20 2023

Piala Dunia U-20 2023 dijadwalkan digelar di Indonesia pada 20 Mei 2023 hingga 11 Juni 2023. Indonesia mengajukan enam stadion sebagai lokasi turnamen terbesar kedua milik FIFA tersebut.

Salah satu proses penting pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 adalah pengundian. Rencana awalnya undian akan dilakukan FIFA pada 31 Maret 2023 di Pualau Bali.

Sayangnya enam hari jelang pelaksanaan, muncul isu pembatalan. FIFA mengambil langkah ini dengan alasan kondisi tak terduga di negara tuan rumah menyusul banyaknya penolakan terhadap timnas Israel.

Rumor ini sangat disayangkan. Pengamat sepak bola Kesit Budi Handoyo menilai keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 merupakan capaian yang harus dijaga. Pasalnya tidak mudah bisa mendapatkan kepercayaan dari FIFA menggelar salah satu ajang andalannya.

Menurut Kesit, jangan sampai persiapan yang sudah dilakukan untuk menggelar Piala Dunia U-20 2023 menjadi sia-sia karena muncul polemik keikutsertaan Israel di turnamen sepak bola terbesar kedua FIFA tersebut.

Bila sampai gagal menggelar Piala Dunia U-20 2023 yang rencananya berlangsung 20 Mei sampai 11 Juni nanti, konsekuensi besar sudah menanti sepak bola Indonesia.

"Dampaknya sangat buruk jika FIFA memindahkan tuan rumah Piala Dunia U-20 ini. Jangan sampai itu terjadi. Momentum atau kesempatan Indonesia sebagai tuan rumah harus dijaga bersama," kata Kesit dalam sesi diskusi dengan sejumlah pengamat sepak bola di FX Sudirman, Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Kesit menjelaskan, selaku tuan rumah Piala Dunia U-20, Indonesia tak punya kuasa menolak timnas Israel untuk datang dan bertanding. Sebab Israel lolos lewat jalur resmi setelah menjadi finalis Piala Eropa U-19 2022. Israel menjadi salah satu wakil Eropa di Piala Dunia U-20 2023 bersama Inggris, Italia, Prancis dan Slovakia.

 

Laporan Kori Sofianty, Liputan6.com-Bali

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.