Sukses

Mantan Wakapolri Panaskan Persaingan Jadi Ketum Komite Olimpiade Indonesia

Mantan Wakapolri Oegroseno menyatakan siap maju dalam pemilihan ketua umum Komite Olimpiade Indonesia atau KOI pada Juni 2023.

Liputan6.com, Jakarta- Persaingan menjadi ketua umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau NOC Indonesia masa bhakti 2023-2027 bakal panas. Sudah ada satu nama yang menyatakan siap maju mencalonkan diri bersaing dengan ketua saat ini Raja Sapta Oktohari yakni Komjen Pol (Purn) Oegroseno.

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP.PTMSI) berniat mencalonkan diri dilandasi oleh keinginan kuat untuk menjadikan KOI itu ibarat rumah kita bersama.

"Jadi Saya ingin menjadikan KOI itu rumah kita bersama, tidak ada yang harus ekslusif. Semua cabang olahraga (cabor) yang menjadi anggota KOI punya hak dan kewajiban yang sama," kata Oegroseno yang telah memimpin PP.PTMSI sejak tahun 2013 itu.

PP.PTMSI pimpinan Oegroseno sudah menjadi anggota KOI sejak diketuai oleh Rita Subowo, kemudian dilanjutkan Erick Thohir hingga Raja Sapta Oktohari.

Mantan Wakapolri itu menilai bahwa KOI mempunyai peran penting dan sentral serta independen sebagai representasi International Olympic Committe (IOC) sehingga sewajarnya mempunyai kedudukan yang sama dan sejajar dengan lembaga pemerintah lainnya di tingkat Kementerian atau lembaga negara dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI.

Menurut Oegroseno, KOI sebagai penanggung jawab kejuaraan olahraga multi event di tingkat internasional seperti Olimpiade, Asian Games, SEA Games mempunyai tanggung jawab yang besar kepada semua induk organisasi cabang olahraga di Indonesia yang telah menjadi Anggota Federasi Olahraga Internasional sesuai dengan PP Nomor 16 Tahun 2007 pasal 47 ayat (1), (2), (3), (4).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Prestasi Olahraga

"Apabila terjadi dualisme kepengurusan induk organisasi cabang olahraga di Indonesia, KOI harus berperan sebagai saksi ahli yang dapat memberikan penjelasan kepada pemerintah tentang induk organisasi cabang olahraga di Indonesia yang sah berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang penyelenggaraan Keolahragaan dan diakui oleh Federasi Olahraga Internasional," tambah Wakil Presiden SEATTA (Asosiasi Tenis Meja Asia Tenggara) itu.

Menyinggung soal pembinaan prestasi olahraga Indonesia, menurut Oegroseno, Ketua Umum KOI harus mampu meyakinkan pemerintah melalui Menpora RI tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang harus melibatkan pembinaan seluruh cabang olahraga.

Oegroseno kemudian memberikan contoh even SEA Games yang dilaksanakan dua tahun sekali wajib diikuti oleh semua cabor di Indonesia yang sah.

3 dari 3 halaman

Dipercepat Jadi Juni

Kongres KOI itu sendiri rencananya akan dilangsungkan digelar Juni 2023 mendatang. Pemilihan ketua KOI ini dipercepat dari jadwal sebelumnya dimana seharusnya masa kepengurusan Raja Sapta berakhir Oktober 2023.

Sejauh ini baru Oegroseno dan Raja Sapta yang sudah menyatakan siap ikut dalam pemilihan ketua umum KOI 2023-2027.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.