Sukses

Saat Diego Maradona Akui Pele GOAT, Pemain Terbaik Sepanjang Masa

Diego Maradona dan Pele kerap dibandingkan saat legenda Argentina itu masih berjaya. Beda generasi tapi dua nama ini paling ikonik di sepak bola.

Liputan6.com, Jakarta Edson Arantes do Nascimento atau Pele meninggal dunia di usia 82 tahun pada Kamis (29/12/2022) lalu. Dia gagal melawan penyakit kanker yang sudah menggerogotinya cukup lama sehingga harus keluar masuk rumah sakit.

Saat Pele masih berjaya di dunia sepak bola, dia kerap dibandingkan dengan beberapa nama. Salah satu nama ikonik yang kerap dibandingkan dengan Pele yaitu legenda Argentina, Diego Armando Maradona.

Sampai saat ini, debat siapa yang terbaik antara Pele dan Maradona menimbulkan banyak opini yang terbelah. Dilihat dari prestasi, Pele lebih gemilang ketimbang Maradona.

Faktanya, kedua legenda ini saling mengaggumi. Seperti dilansir Marca, Pele dan Maradona punya hubungan baik yang saling menghomrati.

Hingga saat Maradona masih jaya-jayanya, seorang jurnalis pernah bertanya kepadanya, siapa yang lebih baik antara dia dan Pele. Maradona menolak dirinya lebih baik dan menyebut Pele GOAT atau Greatest of All Time (pemain terbaik sepanjang masa).

"Tidak, tidak, Maradona adalah Maradona. Pele itu pemain terhebat, saya hanya pemain normal saja," kata Maradona, legenda Argentina yang sudah meninggal dunia pada 2020 lalu.

"Saya tak pernah ingin meniru Pele, semua tahu dia pemain sepak bola terhebat yang pernah ada."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Perbandingan Statistik

 

Pele dan Maradona ternyata memiliki jumlah trofi yang sama di sepanjang karier mereka untuk klub dan tim nasional. Perbedaanya hanya dari trofi seperti apa yang diraih.

O'Rei atau Pele memenangkan trofi lebih bergengsi yaitu juara Piala Dunia 3 kali yaitu Piala Dunia 1958 di Swedia, 1962 (Chili) dan Meksiko (1970).

Dalam hal gol, Pele unggul daripada Maradona. Maradona mencetak 34 gol dalam 91 penampilan dengan Argentina. Sedangkan Pele cetak 77 gol dalam 90 penampilan dengan Brasil.

Maradona kurang beruntun di Piala Dunia. Dia memenangkan gelar juara Piala Dunia 1986 saat kalahkan Jerman, tapi gagal menambah trofi saat Argentina kalah 0-1 dari Jerman di Piala Dunia 1990.

"Suatu hari, saya berharap kita bisa main bersama di surga," begitu pesan Pele saat Maradona meninggal 2020 lalu pada usia 60 tahun.

 

3 dari 5 halaman

Asal Muasal Nama Pele

 

Pele punya nama asli Edson Arantes do Nascimento. Tapi mengapa namanya berubah jauh jadi Pele? Biasanya orang Brasil hanya menambah inho di nama asli untuk menjuluki seorang pemain.

Seperti dilansir Marca, semua ini berasal dari masa kecilnya. Menurut paman Pele, Jorge, saat masih kecil, sang legenda harus dijadikan kiper agar lawan bisa bermain lebih baik.

Pele sangat bagus menjadi striker sehingga membuat lawan kesulitan beri perlawanan. Namun Pele juga bagus di bawah mistar gawang.

Saat melakukan penyelamatan, dia kerap disamakan dengan Bile, kiper yang juga rekan setim ayahnya, Dondinho yang punya nama asli Joao Ramos do Nascimento.

Disinilah awal namanya berubah menjadi Pele. Konon, ini juga karena rekan sekolahnya kesulitan menyebut nama Bile yang kerap disamakan dengan Pele.

 

4 dari 5 halaman

Tak Suka

Pele mengaku tak suka dengan nama julukan yang didapatkannya. Soalnya dia punya nama Edson yang merujuk kepada penemu lampu Thomas Alfa Edison.

Ini membuatnya bangga menyandang nama itu. Saking kesalnya dinamai Pele, seperti dilansir Marca, dia sempat berkelahi dengan temannya yang memanggil itu di sekolah sehingga harus diskors dua hari.

Pele juga beranggapan nama julukannya itu ejekan. Soalnya, nama itu tak memiliki arti di bahasa Portugal. Namun ini sebelum dia akhirnya menemukan dalam bahasa Hebrew, ini memiliki arti keajaiban.

"Selama bertahun-tahun, saya harus hidup dengan dua nama di hati saya. Yang pertama Edson, yang akrab di teman-teman terdekat dan keluarga, yang kedua Pele yang lebih akrab di sepak bola," kata Pele dalam sebuah wawancara.

 

5 dari 5 halaman

Julukan Lain O'Rei

Pele merupakan julukan saat dia masih kecil. Namun saat dia berhasil membawa Brasil jadi juara Piala Dunia tiga kali yaitu pada 1958, 1962 dan 1970, Pele pun mulai dijuluki dengan nama O'Rei atau sang raja.

Julukan itu mulai dikenal saat Brasil memenangkan Piala Dunia 1958, gelar juara pertama Pele yang saat itu masih berusia 17 tahun. Konon ini diawali oleh julukan majalah asal Prancis, Paris Match yang menyebutnya Le Roy atau raja dalam bahasa Prancis.

Pele lahir pada 23 Oktober 1940 di kota Tres Coracoes. Kota ini terletat di sebelah Selatan Minas Gerais.

Dia mulai bermain bola di usia 13 tahun dengan tim muda di Bauru. Dia lalu dipantau oleh SAntos dan mulai main dengan tim profesional pada usia 15 tahun.

Sepanjang kariernya, Pele hanya main untuk Santos. Dia mencetak 618 gol dalam 636 kali penampilan dengan Santos dimana dia juga meraih 6 gelar Liga Brasil.

Rekor 77 gol Pele di timnas Brasil memang disamai Neymar saat mencetak gol lawan Kroasia di Piala Dunia 2022 lalu. Neymar menyebut Pele sudah mengubah sepak bola.

"Saya boleh sebut sepak bola hanya olahraga sebelum Pele ada. Dia mengubah segalanya," tulis Neymar di akun media sosial.

"Dia mengubah sepak bola jadi seni, hiburan, membantu orang-orang miskin, kulit hitam dan tentu membuat Brasil terkenal...dia sudah tiada, tapi magisnya masih hidup," kata neymar.

Pele mengakhiri karier sepak bola di klub Amerika Serikat New York Cosmos pada 1977. Saa itu, dia memang hanya ingin membantu Amerika Serikat lebih mempopulerkan sepak bola.

New York Cosmos menjadi klub kedua yang pernah dibela Pele sepanjang kariernya. Duel terakhirnya cukup monumental karena dia main melawan Santos di Giant Stadium yang mendapatkan perhatian banyak publik sepak bola saat itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.