Sukses

Ramai Kegiatan Non-Olahraga di Gelora Bung Karno, Pengelola: Kami Butuh Biaya Perawatan

Area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, kerap menggelar acara-acara besar di luar olahraga.

Liputan6.com, Jakarta Belakangan ini, kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta mulai beralih fungsi. Selain menjadi pusat kegiatan olahraga, GBK juga kerap disulap sebagai panggung hiburan. 

Yang terbaru dan menyedot perhatian adalah konser musik Berdendang Bergoyang yang digelar di Istora Senayan, akhir Oktober lalu. Acara yang menghadirkan berbagai musisi di sejumlah panggung tersebut belakangan dibubarkan oleh pihak kepolisian akibat membludaknya jumlah penonton.  

Grup band wanita asal Korea Selatan, Blackpink juga sempat mengumumkan ingin menggelar konser di SUGBK pada tahun depan. Namun rencana ini langsung ditentang Menpora, Zainudin Amali. Menurutnya, mereka tidak bisa menggunakan SUGBK karena tengah dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20. Kebetulan, ajang ini berlangsung tahun depan atau dua bulan setelah jadwal konser Blackpink. 

(Simak berita selengkapnya tentang Blackpink konser di SUGBK pada tautan ini).

Bukan hanya kegiatan musik. Areal Gelora Bung Karno yang dibangun untuk kebutuhan Asian Games 1962 juga tidak asing dengan kegiatan kampanye politik dan kegiatan keagamaan. Tidak jarang, kegiatan-kegiatan non olahraga tersebut membuat rusak fasilitas olahraga yang ada di GBK.

Terkait banyaknya kegiatan non-olahraga yang berlangsung di GBK, Pusat Pengelola Kompeks Gelora Bung Karno (PPKGBK) telah bertemu dengan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari di kantor NOC Indonesia, Senayan, Senin (07/11). Dalam pertemuan itu, Dirut PPKGBK, Rakhmadi Afif Kusumo, menyampaikan lagi komitmen mereka terhadap peminaan olahraga. 

Dalam rilis yang diterima dari NOC Indonesia, dia mengaku PPKGBK selalu berusaha mendorong dan mendukung penuh proses pembinaan olahraga Indonesia. Terlebih, kawasan GBK yang jadi multi-sport complex pertama di Indonesia dibangun dari perjalanan sejarah olahraga, yakni Asian GamesIV/1962.

Adi sekaligus menjelaskan bentuk konkret yang telah dilakukan PPKGBK dalam berkontribusi pembinaan olahraga Indonesia. “Kami sangat menyadari komplek GBK ini hakikatnya dibangun untukolahraga, dan ini juga menjadi visi kami untuk menjadikan Kompleks GBKmenjadi salah satu kawasan olahraga terintegrasi yang modern, ramahlingkungan dan unggul di dunia,” kata Adi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Butuh Biaya Perawatan

Meski demikian, Adi meminta masyarakat dapat memahami peran PPKGBK. Sebab, PPKGBK sudah tidak lagi menerima bujet Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sejak mereka ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum (BLU) bersifat penuh sejak 2008. Akibatnya segala kebutuhan pengelolaan dan pemeliharan harus ditanggung sendiri oleh PPKGBK.

"Estimasi perawatan Kompleks GBK kurang lebih Rp 20 miliar per bulan," kata Adi menjelaskan.

"Biaya ini kami dapatkan dari biaya sewa GBK. Kami tidak membebankan biaya sepeser pun untuk kebutuhan pembinaan atlet pelatnas yang direkomendasikan Kemenpora. Latihan atlet yang membela Merah Putih tentu menjadi prioritas kami, tapi event-event di GBK juga yang membiayai biaya perawatan untuk kenyamanan berlatih di GBK,” ujar Adi.

 

3 dari 3 halaman

Kegiatan Pengganti

Terkait pro-kontra penggunaan fasilitas olahraga untuk kegiatan nonolahraga, Adi mengatakan PPKGBK selalu berusaha memberi kontribusi kegiatan pengganti untuk menunjang pembinaan olahraga.

Seperti misalnya Joyland di Lapangan Softball, akhir pekan lalu. Terkait kegiatan itu, PPKGBK bekerja sama dengan Klub Garuda dandidukung Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) serta PengurusBesar Persatuan Baseball Softball Seluruh Indonesia (PB Perbasasi) telah berencana mengadakan GBK Garuda Fest 2022 pada 13 November, 20 November, 27 November, dan 4 Desember.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.