Sukses

Tendangan yang Bikin David Beckham Jadi Musuh Seluruh Masyarakat Inggris

Piala Dunia 1998 meninggalkan memori kelam buat Beckham.

Liputan6.com, Jakarta - Jelang bergulirnya Piala Dunia 2022, ada baiknya kita melihat lagi berbagai momen yang terjadi pada turnamen sepak bola terbesar sejagat itu. 

Tentu saja kita menantikan agar momen-momen tak terlupakan juga akan tersaji dalam Piala Dunia Qatar yang akan bergulir mulai 20 November hingga 18 Desember 2022 mendatang.

Salah satu momen paling terekam dalam sejarah ketika David Beckham menjadi musuh utama publik Inggris saat menjadi andalan di Piala Dunia 1998.

Beckham adalah salah satu nama besar dalam sejarah sepak bola internasional. Bahkan popularitasnya bisa disejajarkan dengan Pele, Maradona, Lionel Messi ataupun Cristiano Ronaldo.

Ia merupakan sosok yang dicintai para suporter ketika berkostum Manchester United, Real Madrid, Los Angeles Galaxy, AC Milan, dan Paris Saint-Germain sepanjang kariernya.

Di level internasional, 115 kali Beckham jadi sosok yang diandalankan Timnas Inggris di sektor sayap lapangan. Ban kapten pun kerap melingkar di lengannya.

Ia adalah pemain keempat terbanyak yang dipercaya menjadi kapten tim Inggris, di bawah legenda seperti Billy Meredith, Bobby Robson, dan Bobby Moore.

Bahkan, ia nyaris dipanggil untuk bermain di Piala Dunia 2010 saat usianya 35 tahun. Sayang  Beckham urung berpartisipasi karena mengalami cedera retak pada tendon Achilles-nya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Bersinar Jelang Piala Dunia 1998

Selama kariernya, Beckham selalu memperlihatkan kerja keras dan juga tendangan kaki kanan yang akurat. Bahkan klub sebesar Real Madrid harus memohon padanya untuk tidak hijrah ke Amerika Serikat.

Di usia 40 tahun, Beckham membantu PSG menjadi kampiun Ligue 1. Pada 1996, ia bermain 33 kali untuk Manchester United dan meraih dua gelar juara bersama Eric Cantona.

Beckham lalu menorehkan periode terbaik pada 1999 dengan menjadi treble winners di MU, plus menjadi runner-up dalam perebutan gelar pemain terbaik dunia Ballon d'Or.

Tapi tahun 1998 adalah tahun yang sangat ingin ia lupakan. Piala Dunia 1998 disebut akan jadi panggung bagi Beckham, tapi bukannya prestasi malah kontroversi.

Timnas Inggris asuhan Glenn Hoddle pun berharap bisa meraih prestasi memuaskan terutama setelah kekalahan menyakitkan di Euro 1996.

Beckham datang ke Prancis dengan status juara Premier League dan hanya absen satu kali sepanjang musim 1997/1998. Ia juga tercatat hanya satu kali absen dalam kualifikasi Piala Dunia.

Kendati demikian, Beckham duduk di bangku cadangan dalam dua pertandingan fase grup. Darren Anderton mengisi posisinya di sayap saat Inggris menang 2-0 atas Tunisia.

Namun, Beckham akhirnya diberi kepercayaan masuk tim utama setelah Inggris kalah mengejutkan di partai kedua melawan Rumania. Kesempatan itu pun tak disia-siakan Beckham.

3 dari 5 halaman

Penyelamat Timnas Inggris

Dalam partai penentuan melawan Kolombia, Inggris mencetak gol lebih dulu lewat tendangan Anderton. Sebelum Beckham memperlihatkan kebolehannya lewat bola mati.

Sepakan melengkung dari jarak 27 meter menghujam sisi kanan gawang Kolombia. Oscar Cordoba tak berdaya meski sudah terbang berusaha menepis bola.

Beckham berteriak ke arah suporter Inggris yang menggila di tribun. Langkah "The Three Lions" ke babak knockout pun berhasil diamankan.

Pada babak 16 besar, Inggris bertemu dengan musuh bebuyutan mereka yaitu Argentina. Rivalitas antara keduanya sudah tersaji selama 25 tahun.

Masih ingat "gol tangan Tuhan" Maradona yang singkirkan Inggris di Piala Dunia 1986? Lalu ditambah panasnya politik kedua negara imbas Perang Falkland menambah gesekan.

Pertarungan kedua negara ini di Piala Dunia 1998 memang tidak sekontroversial edisi 86, tapi ada sebuah adegan drama yang tak bisa terlupakan.

Pertandingan berlangsung keras sejak peluit kick-off ditiupkan. Bahkan kedua negara sudah mendapatkan gol lewat titik penalti dalam 10 menit pertama.

4 dari 5 halaman

Pelanggaran yang Membuatnya Dibenci

Michael Owen lalu membawa Inggris unggul enam menit kemudian lewat aksi individu yang luar baisa, yang mendongkrak nama pemuda 18 tahun itu ke kancah internasional.

Javier Zanetti berhasil menyamakan kedudukan beberapa menit jelang turun minum, membuat skor jadi 2-2.

Pertandingan ini berlangsung penuh dengan pelanggaran dan permainan kotor. Beckham terus dihantui oleh Diego Simeone sepanjang laga.

Beckham pun tampak sangat kesulitan hingga frustrasinya pun meledak di awal paruh kedua usai disergap dari belakang oleh Simeone.

Beckham bereaksi dengan menendang kaki Simeone. Sebenarnya tendangannya pelan, namun wasit tak punya pilihan lain untuk mengeluarkan kartu merah akibat tindakan tak sportif Becks.

Inggris bertahan selama 45 menit ditambah perpanjangan waktu. Namun, gagalnya eksekusi David Batty yang sukses diblok Carlos Roa membuat langkah Inggris terhenti.

5 dari 5 halaman

Dibenci karena Terkenal

Setelah tersingkirnya Inggris, seluruh telunjuk mengarah ke Beckham. Bintang MU itu menjadi "kambing hitam" sempurna.

Gaya hidupnya yang mewah dan statusnya sebagai tunangan anggota Spice Girls, Victoria Adams, membuatnya jadi target media-media lokal.

Menurut rekan satu timnya, hukuman sosial yang didapat Beckham lebih ke profilnya bukan lebih fokus pada kesalahannya.

"Saya tidak tahu kenapa Beckham diusir wasit," ujar mantan rekannya di Real Madrid, Pablo Garcia, pada 2005. "Mungkin karena dia pirang dan tampan, alasan wasit bisa saja itu."

Beckham pun akhirnya berbicara terkait insiden itu dalam channel YouTube The Overlap milik mantan rekan satu timnya, Gary Neville.

Menurut Beckham, hal itu imbas dari kurangnya kepercayaan yang diberikan pelatih Inggris di awal Piala Dunia dan keinginannya untuk membuktikan.

"Saya hanya bereaksi, sesungguhnya itu adalah momen gila. Saya berharap itu tak pernah terjadi. Tapi di lain sisi, mungkin karier saya tak akan seperti ini kalau hal itu tak terjadi," ujar Beckham.

"Saya pasti membuat kecewa tapi kita pasti membuat kesalahan ketika masih muda. Tapi ada beberapa orang yang tak pernah lepas memberikan dukungan apapun situasinya."

"Saya tak pernah merasa kecewa seperti itu saat saya keluar dari lapangan dan melihat ibu juga ayah saya. Saya menangis tak terkontrol," cerita Beckham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.