Sukses

Kabar Buruk Guncang Belanda Jelang Piala Dunia 2022 Qatar

Georginio Wijnaldum bisa absen membela Timnas Belanda di Piala Dunia 2022. Pasalnya, jika Wijnaldum pulih sesuai tenggat waktu, dia baru akan pulih pada November mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Kabar buruk mendatangi Timnas Belanda jelang Piala Dunia 2022 Qatar. Gelandang andalan mereka, Georginio Wijnaldum mengalami cedera parah saat berlatih dengan klubnya, AS Roma.

Wijnaldum mengalami patah tulang yang mengancam kansnya tampil di Piala Dunia 2022. Momen mengerikan itu terjadi saat mengikuti sesi latihan, Minggu (21/8/2022) sore waktu setempat.

Dikutip situs resmi klub, Wijnaldum mengalami patah tulang kering. Wijnaldum mengalami cedera dalam pertandingan internal.

Di pengujung laga, ia berduel dengan rekan setimnya. Namun, nama pemain tersebut dirahasiakan dan tetap dianggap sebuah insiden, bukan kesengajaan.

Menurut laporan Skysport, Wijnaldum harus menjalani operasi dan kemungkinan beristirahat minimal tiga bulan.

Karena itu, ada kemungkinan Wijnaldum bisa absen membela Timnas Belanda di Piala Dunia 2022. Pasalnya, jika Wijnaldum pulih sesuai tenggat waktu, dia baru akan pulih pada November mendatang.

Sedangkan, Piala Dunia dimulai pada 20 November. Otomatis, Wijnaldum harus mengembalikan kondisi fisiknya. Ini tentunya mepet dengan persiapan Belanda menuju Qatar.

"Usai mengalami cedera di sesi latihan Minggu sore, Georginio Wijnaldum menjalani pemindaian dan hasilnya ditemukan retak tulang tibia di kaki kanannya," ujar pernyaan resmi klub.

"Pemain akan menjalani tes lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan. FORZA GINI!" sambung pernyataan AS Roma.

Piala Dunia kali ini sedikit berbeda dari edisi-edisi sebelumnya. Biasanya, ajang empat tahunan ini berlangsung pada musim panas, atau periode Juni-Juli.

Namun, karena suhu dan cuaca ekstrem di Qatar, Piala Dunia 2022 pun dihelat pada musim dingin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Terbuang dari PSG

Wijnaldum bergabung dengan AS Roma pada bursa transfer musim panas ini dengan status pinjaman dari Paris Saint-Germain (PSG).

Durasi pinjaman satu musim dengan opsi permanen akan menyertai di akhir musim jika performanya menjanjikan. Wijnaldum mengenakan nomor punggung 25 di skuad I Giallorossi.

Wijnaldum jadi pemain kelima yang didatangkan AS Roma di bursa transfer musim panas ini.

Sebelumnya, pasukan Jose Mourinho itu sudah mendatangkan Nemanja Matic, Mile Svilar, Zeki Celik, dan Paulo Dybala.

3 dari 5 halaman

Bahagia Gabung AS Roma

Wijnaldum mengaku senang bisa bergabung dengan AS Roma. Dia juga mengungkapkan memilih Roma karena klub sangat menginginkan dan membutuhkan kemampuannya untuk target yang besar.

"Perasaannya sangat menyenangkan menjadi pemain Roma. Semua orang yang saya ajak bicara memberi umpan balik yang bagus soal klub ini," ujar Wijnaldum di situs resmi klub.

"Klub menjelaskan betapa mereka menginginkan saya lewat usaha yang dilakukan untuk menuntaskan kesepakatan, yang selalu memberi pemain kepercayaan diri dan keyakinan," ucapnya.

Sambutan dari suporter, di media sosial dan di tempat lain, juga luar biasa. Saya berjanji akan memberikan 100% dan membantu tim bersaing untuk semua target kami," jelas Wijnaldum.

4 dari 5 halaman

Grup A Piala Dunia

Di Piala Dunia 2022, Belanda tergabung dalam Grup A bersama tuan rumah Qatar dan dua wakil dari Afrika dan Amerika Selatan, yakni Senegal dan Ekuador.

Undian ini terbilang menguntungkan untuk Belanda melaju ke babak 16 besar. Kendati demikian, Van Gaal mengaku bingung merespons hasil undian tersebut.

Sebab, dia belum mengetahui peta kekuatan dari lawan-lawan yang bakal dihadapi anak buahnya di Piala Dunia nanti.

"Saya tidak tahu apakah ini undian yang bagus. Saya tidak tahu banyak tentang negara-negara ini,” kata Van Gaal dilansir dari Mirror.

"Saya hanya pernah berlibur di Senegal dua tahun lalu. Saya belum pernah ke Ekuador dan saya belum pernah melihat Qatar bermain,” imbuhnya.

5 dari 5 halaman

3 Kali Jadi Runner Up

Belanda bisa dibilang menjad salah satu tim yang paling sial di Piala Dunia. Sudah tiga kali masuk final, selalu berakhir tragis sebagai runner up.

Dua di antaranya, Belanda kalah dari negara tuan rumah, Jerman Barat pada 1974 dan Argentina pada 1978.

Laju dominan mereka sebagai unggulan datang di era 'total football' – gaya sepak bola yang mengalir bebas dan menyerang

Johan Cruyff, mungkin menjadi pemain paling berpengaruh dalam sejarah sepak bola Belanda, dia merevolusi permainan.

Di Piala Dunia 1974, Belanda adalah tim paling dinanti penampilannya oleh penonton. Peragaan taktik total football menjadi alasannya.

Selain itu, skuat Belanda juga berisikan pemain-pemain legendaris sekaliber Ruud Krol, Rene van de Kerkhof, Johan Neeskens, dan Johan Cruyff.

Semua lawan dilibas dalam perjalanan menuju final, kecuali Swedia yang mampu menahan imbang di penyisihan grup.

Di partai final Piala Dunia 1974, Belanda kembali diunggulkan meski lawan yang dihadapi adalah Jerman Barat, sang tuan rumah.

Belanda berhasil mencetak gol cepat ketika laga baru berjalan dua menit melalui penalti Johan Neeskens.

Namun, Jerman membalasnya juga melalui penalti pada menit ke-25 oleh Paul Breitner. Usai gol tersebut, pemain Jerman Barat kian bersemangat.

Mereka berhasil membalikan keadaan melalui tembakan jarak dekat Gerd Mueller. Skor 2-1 untuk keunggulan Tim Panser bertahan hingga jeda.

Di babak kedua, Belanda membombardir pertahana Jerman Barat. Namun, keunggulan tuan rumah tak berubah hingga bubaran.

Jerman Barat berhak merengkuh trofi Piala Dunia kedua sepanjang sejarah, menyusul prestasi edisi 1954.

Terlepas dari hasilnya, konsensus di antara para penggemar bahwa Belanda adalah tim yang lebih baik, tetapi mereka hanya kurang beruntung.

Namun, itu tidak terjadi di Buenos Aires melawan Argentina yang dikomandoi Oswaldo Ardiles dan Mario Kempes pada tahun 1978.

Argentina menang 3-1 sekaligus memupus harapan Belanda untuk menjadi juara yang pertama kalinya.

Upaya ketiga Oranje untuk meraih gelar juara terjadi di Piala Dunia 2010 yang berlangsung di Afrika Selatan.

Mereka kembali gagal. Gaya umpan pendek dan cepat Spanyol, serta gol menit akhir Andres Iniesta, menjadi kunci bagi trofi Piala Dunia pertama La Furia Roja.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.