Sukses

Pahlawan Korea Selatan Dipecat karena Hancurkan Italia di Piala Dunia

Ahn Jung-hwan dipecat dari klubnya, Perugia karena mencetak gol kemenangan Korea Selatan melawan Timnas Italia di babak 16 besar Piala Dunia 2002.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Ahn Jung-hwan mungkin akan selalu teringat dalam benak suporter Timnas Italia. Dua dekade lalu, dia menjadi tokoh utama di balik kegagalan Italia pada Piala Dunia 2002.

Menariknya, Ahn Jung-hwan yang dianggap sebagai pahlawan nasional di Korea Selatan, hancur kariernya karena telah mengeleminasi Italia.

Kisah itu bermula saat Korea Selatan berjumpa Italia di babak 16 besar Piala Dunia 2022. Korea Selatan yang saat itu menjadi tuan rumah tampil dengan semangat membara.

Pada menit kelima, stadion bergemuruh setelah wasit menunjuk titik putih. Ahn maju sebagai eksekutor dan berhadapan dengan Gianluigi Buffon

Namun, pemain kelahiran Gyeonggi ini gagal mengeksekusi penalti. Kemudian Italia memimpin 1-0 melalui Christian Vieri yang mampu memanfaatkan umpan Francesco Totti menit ke-18.

Kemenangan Italia di depan mata buyar. Seol Ki-Hyeon mencetak gol dari dalam kotak penalti dan memaksakan pertanidingan dilanjut ke babak tambahan.

Memasuki menit ke-117, Ahn berhasil menebus kegagalannya dengan gol sundulan. Gol ini muncul berkat umpan silang Lee Young-Pyo dari luar kotak penalti.

Italia pun takluk 1-2 karena Piala Dunia 2002 masih menggunakan format golden goal. Sementara Korea Selatan terus melaju hingga babak semifinal, meski diwarnai berbagai kontroversi.

Korea Selatan kalah dari Jerman 0-1 di semifinal, dan ditumbangkan Turki 2-3 pada pertandingan perebutan tempat ketiga.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Dipecat Klub

Setelah pertandingan melawan itu, sebuah kabar datang mengejutkan Ahn. Dia dipecat dari Perugia karena presiden klub Luciano Gaucci marah besar Italia disingkirkan Korea Selatan. Ahn diboyong Perugia dengan status pinjaman selama dua musim dari Daewoo Royals pada musim panas 2000. Performanya tak baik-baik amat, Cuma mencetak lima gol dalam 33 penampilan selama dua musim tersebut.

Gaucci sebagai seorang yang nasionalis tidak terima dengan Ahn. Dia menganggap Ahn tidak tahu berterima kasih kepada Italia. "Pemain itu takkan pernah menginjakkan kakinya di Perugia lagi. Dia hanya fenomenal ketika melawan Italia dan saya ini seorang nasionalis," kata Gaucci kepada Gazetta dello Sport.

"Saya mengambil keputusan ini bukan hanya karena dia melukai kebanggaan Italia. Tapi, dia juga menunjukkan sikap tak hormat kepada negara yang membukakan pintu untuknya dua tahun lalu. Saya tak berniat menggaji orang yang merusak sepak bola Italia."

Usai ditendang dari Perugia, karier Ahn karier Ahn perlahan tenggelam. Dia membela tujuh tim dan akhirnya gantung sepatu pada 2011.

Sementara, Gaucci turun dari jabatan sebagai presiden Perugia pada 2005 dan kemudian mengalami kebangkrutan.

 
3 dari 5 halaman

Jadi Artis

Setelah mengakhiri kariernya sebagai pesepak bola, Ahn Jung-Hwan memutuskan untuk tidak lagi menggeluti dunia si kulit bundar. Ahn tidak melanjutkan karier sebagai pelatih.

Dia kembali melanjutkan kariernya yang sempat terhenti di dunia hiburan. Setelah pensiun, Ahn beberapa kali menjadi pemeran serial drama Korea Selatan.

Dia kerap membintangi drama yang bercerita tentang kisah-kisah percintaan dan kehidupan sehari-hari

Sebelumnya, sejak masih aktif bermain sepak bola, Ahn memang telah memulai kariernya sebagai pemeran drama televisi

Pada tahun 2007, misalnya, Ahn Jung-Hwan pernah membintangi acara televisi di kanal MBS yang berjudul Radio Star. Saat itu, dia memainkan peran sebagai pemain sepak bola.

Selain menjadi aktor, Ahn Jung-Hwan juga pernah bekerja sebagai presenter dalam sejumlah program televisi.

Beberapa di antaranya yakni Youth FC Hungry Eleven, Let’s Play Soccer, Let’s Play Basketball, World Cup Special Drawing Dream, dan lain-lain.

 

4 dari 5 halaman

Italia Mengenaskan

Italia secara mengejutkan gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2022. Gli Azzurri didepak Makedonia Utara pada semifinal play-off Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa.

Bertanding di Stadion Renzo Barbera, Jumat (25/3/2022), Italia kalah 0-1 saat menjamu Makedonia Utara. Pasukan Roberto Mancini kecolongan di menit akhir.

Kekalahan ini membuat Italia tersisih dan dipastikan tak ikut Piala Dunia 2022. Dengan demikian sudah dua kali beruntun Italia absen di putaran final Piala Dunia. Pada Piala Dunia 2018, Italia juga tak lolos di bawah komando Ventura.

Padahal, Italia sebenarnya digadang-gadang menjadi salah satu unggulan di Piala Dunia 2022 Qatar. Pasalnya, sejak dilatih Roberto Mancini, Gli Azzuri menunjukkan perkembangan yang signifikan. Itu ditandai dengan keberhasilan mereka meraih gelar juara Piala Eropa 2020.

5 dari 5 halaman

Korea Selatan Langganan

Lain Italia, lain pula Timnas Korea Selatan. Taegeuk Warriors memastikan tiket ke Piala Dunia 2022 pada 1 Februari 2022 setelah menjadi runner-up Grup A babak ketiga.

Korsel lolos ke Piala Dunia untuk kali ke-11 dan menjadi tim Asia yang paling sering mentas di ajang ini.

membuat penampilan debut mereka di Piala Dunia 1954. Setelah itu Korea Selatan muncul secara berurutan di setiap edisi sejak 1986.

Penampilan terbaik Korea Selatan adalah di peringkat keempat pada edisi Piala Dunia 2022. Kebetulan saat itu, Korea Selatan menjadi tuan rumah bersama Jepang.

Korea Selatan juga mencatatkan diri sebagai tim pertama di luar Eropa dan Amerika yang lolos ke babak semifinal.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.