Sukses

Euforia Aleix Espargaro: Juara MotoGP Argentina Bukan Sebuah Keberuntungan

Aleix Espargaro berhasil meraih kemenangan pertama sepanjang karier di MotoGP Argentina yang berlangsung akhir pekan kemarin.

Liputan6.com, Temas- Aleix Espargaro berhasil menjadi juara MotoGP Argentina di sirkuit Termas de Rio Hondo pada Minggu atau Senin (4/4/2022) dini hari WIB. Dia mencatatkan waktu tercepat 41 menit 36,198 detik dari 25 lap yang diikuti.

Dia mengasapi dua pembalap lainnya Jorge Martin dan Alex Rins yang merebut posisi satu dan dua. Ini menjadi kemenangan pertama Espargaro di MotoGP.

Pembalap asal Spanyol itu mengatakank emenangan di MotoGP Argentina bukan sebuah keberuntungan. Dia merasa sudah memiliki motor terbaik yaitu Aprilia RS-GP22.

Perjuangan Aleix Espargaro untuk menjadi juara tidak mudah. Dia sudah disusul Jorge Martin yang melesat ke posisi paling depan di tikungan pertama.

Namun Espargaro tak menyerah dan sempat menyalip Martin di lap ke-17. Namun dia melebar sehingga membuat Jorge Martin kembali merebut posisi pertama.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Coba 3 Kali

 

Espargaro kembali mencoba salip Martin, pembalap Pramac Ducati di percobaan kedua. Namun dia kembali melebar.

Tapi Espargaro tetap ngotot sehingga mencoba untuk ketiga kalinya. Dan itu berhasil sehingga dia berhasil memimpin hingga finis.

"Saya sangat bahagia karena sejak Qatar saya sudah merasa punya motor terbaik di sepanjang karier," katanya.

"Saat latihan bebas, kami membuktikan jadi yang tercepat, juga hari ini saat balapan. Ini bukan sebuah keberuntungan belaka."

 

3 dari 5 halaman

Tegang

 

Espargaro mengakui harus menjalani balapan yang menegangkan jelang finis. Soalnya dia tahu Jorge Martin bisa membuat kejutan di akhir balapan.

"Saat lampu balapan dimulai, dia akan menjadi seorang pemburu. Tak mudah bagi saya mengikuti dia saat balapan," ujarnya.

 

4 dari 5 halaman

Kesalahan

 

Espargaro juga mengungkapkan kesalahan yang dibuatnya di MotoGP.

"Saya menggunakan terlalu banyak peranti elektronik, engine brake dan kontrol traksi untuk menghemat ban," katanya.

"Sepanjang karier saya ingin selalu hormati lawan. Saya mencoba lewati Martin dengan bersih. Kami buktikan kalau menyalip tak perlu bersenggolan."

5 dari 5 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.