Sukses

5 Pesepak Bola yang Beruntung Memenangkan Ballon d'Or

Meski penghargaan dipilih melalui sistem voting, ada banyak pemain yang telah dirampok dari Ballon d'Or hingga saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Ballon d'Or adalah penghargaan individu paling bergengsi di sepak bola. Ini adalah penghargaan yang diberikan kepada pesepak bola terbaik dalam satu tahun kalender kompetisi.

Tapi, ada kalanya Ballon d'Or tak sepenuhnya dimenangkan oleh pesepak bola yang paling layak. Penghargaan justru jatuh kepada pemain yang sebenarnya kurang tepat menerimanya.

Seperti diketahui, Ballon d'Or hampir identik dengan rivalitas Cristiano Ronaldo-Lionel Messi. Kedua pemain hebat ini telah berbagi 11 dari 12 penghargaan itu, Ronaldo lima kali dan Messi enam kali.

Hingga 1995, Ballon d'Or hanya diberikan kepada pesepak bola terbaik Eropa. Kemudian penghargaan itu kemudian diperluas untuk pemain dari seluruh dunia.

Meski penghargaan dipilih melalui sistem voting, ada banyak pemain yang telah dirampok dari Ballon d'Or hingga saat ini. Tanpa basa-basi lagi, berikut 5 pemain yang beruntung memenangkan Ballon d'Or seperti dikutip dari Sportskeeda.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

5. Luka Modric (Kroasia/Real Madrid) - 2018

Luka Modric memiliki tahun yang luar biasa bersama Real Madrid dan Kroasia pada 2018. Gelandang berusia 35 tahun tersebut memenangkan Liga Champions dengan Los Blancos dan memimpin Kroasia ke Piala Dunia di Rusia.

Bola Emas yang dimenangkan Modric di turnamen empat tahunan itu memang layak diterima. Tetapi, Ballon d'Or seharusnya diberikan kepada orang lain.

Modric sebenarnya tidak memiliki musim yang sensasional untuk Real Madrid. Dia mencetak dua gol dan mencatat delapan assist dalam 43 penampilan. Kontribusinya tidak seberapa jika dibandingkan dengan rekan setimnya Cristiano Ronaldo.

Superstar Portugal itu mencetak 44 gol, memberikan delapan assist, dan pemain yang menonjol untuk Los Blancos dalam memenangkan Liga Champions.

Lionel Messi, yang finis kelima dalam perebutan Ballon d'Or pada 2018, memiliki 45 gol dan 18 assist dalam 54 penampilan untuk Barcelona.

Tapi, Piala Dunia telah menjadi faktor penentu utama. Modric beruntung telah memenangkan Ballon d'Or karena tidak sekonsisten pesaingnya.

 

3 dari 6 halaman

4. Cristiano Ronaldo (Portugal/Real Madrid) - 2013

Cristiano Ronaldo memiliki memiliki musim yang fenomenal di level individu pada 2012-13. Bintang asal Portugal itu mencetak 55 gol dan memberikan 13 assist untuk Real Madrid.

Torehan itu biasanya sudah lebih dari cukup untuk memenangkan Ballon d'Or. Dan Ronalo merebut penghargaan bergengsi tersebut pada 2013.

Tapi, banyak kritikus yang percaya bahwa kontribusi Frack Ribery untuk Bayern Munchen lebih bari dari Ronaldo tahun itu. Namun, fakta tersebut diabaikan.

Ribery memainkan peran besar saat Munchen memenangkan empat gelar juara. Tim Bavarian meraih gelar Bundesliga, Liga Champions, DFB Pokal, dan Piala Super DFB.

Selain itu, pemain sayap Prancis ini mencetak 11 gol dan memberikan 23 assist dalam 43 penampilan di semua kompetisi untuk Munchen pada musim 2012-13.

 

4 dari 6 halaman

3. Lionel Messi (Argentina/Barcelona) - 2010

Ada pendapat umum bahwa Andres Iniesta dan Xavi pantas mendapatkan Ballon d'Or seperti halnya Messi pada 2010. Duo Spanyol berperan penting dalam kemenangan Piala Dunia Spanyol, tapi Wesley Sneijder adalah orang yang benar-benar dirampok atas penghargaan itu.

Sneijder adalah monster di lini tengah Inter Milan yang meraih treble winner di musim 2009-10. Klub Italia tersebut menantang segala rintangan untuk memenangkan trofi Liga Champions musim itu.

Sneijder mencetak delapan gol dan 15 assist dalam 41 penampilan di semua kompetisi untuk Inter di musim itu. Dia pada dasarnya memainkan peran langsung dalam 23 gol dari lini tengah untuk Nerazzurri.

Sneijder mencetak lima gol di Piala Dunia 2010 saat Belanda mencapai final. Dia juga memenangkan empat penghargaan man of the match di turnamen tersebut.

Pemain asal Belanda ini juga tampil luar biasa di fase-fase penentu Liga Champions, mencetak tiga gol dan enam assist di turnamen tersebut.

Namun, Sneijder finis keempat dalam perebutan Ballon d'Or dan bahkan tidak naik podium.

 

5 dari 6 halaman

2. Pavel Nedved (Republik Ceko/Juventus) - 2003

Thierry Henry, bisa dibilang pemain terbaik yang pernah bermain di Liga Inggris. Tetapi, dia dirampok dari Ballon d'Or pada 2003. Penghargaan itu jatuh ke Pavel Nedved dan keputusan tersebut tidak dapat disetujui oleh banyak penggemar sepak bola.

Juventus memiliki musim yang cukup baik, memenangkan Scudetto dan Supercoppa Italiana. Namun, Nedved tidak benar-benar memiliki musim yang pantas untuk memenangkan Ballon d'Or. Gelandang asal Republik Ceko tersebut mencetak 14 gol dan memberikan 17 assist dalam 46 penampilan di semua kompetisi untuk Bianconeri.

Dia juga pemain terbaik mereka musim itu. Namun, prestasinya tidak setara dengan Henry di Arsenal.

Henry mencetak 32 gol dan memberikan 28 assist di semua kompetisi untuk Arsenal. Penyerang asal Prancis ini juga memenangkan Piala FA bersama The Gunners. Meski penampilannya jauh lebih baik daripada Nedved, dia tidak bisa memenangkan Ballon d'Or.

 

6 dari 6 halaman

1. Michael Owen (Inggris/Liverpool) - 2001

Michael Owen memiliki musim 2000-01 yang mengesankan bersama Liverpool. Dia memenangkan Piala FA, Piala Liga, dan Piala UEFA. Dia mencetak 24 gol untuk Merseysiders pada musim itu dan sangat penting bagi kesuksesan The Reds.

Namun, prestasi Owen masih kalah dari striker Real Madrid Raul. Pesepak bola Spanyol ini berada di puncak kekuatannya waktu itu. Dia mencetak 33 gol dan memberikan delapan assist dalam 50 laga di semua kompetisi di musim 2000-01.

Raul juga memenangkan gelar La Liga Spanyol dan mencapai semifinal Liga Champions bersama Los Blancos musim itu. Dia juga memenangkan Trofi Pichichi (pencetak gol terbanyak di La Liga Spanyol) dan juga Sepatu Emas Liga Champions.

Dia juga memenangkan Supercopa de Espana. Tetapi, cukup mengejutkan Owen memenangkan Ballon d'Or di depannya.

Raul hanyalah striker superior dan dia tidak bisa disalahkan karena berpikir dia telah melakukan cukup banyak untuk memenangkan hadiah individu paling bergengsi di sepak bola.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.