Liputan6.com, Jakarta - Bologna merupakan kekuatan lama di sepak bola Italia. Meski musim ini menempati peringkat 12 dan berkompetisi di Serie B baru-baru ini, tepatnya 2014/2015, I Rossoblu bertengger di posisi lima daftar tim pengoleksi Scudetto terbanyak.
Dengan tujuh titel, mereka bersanding bersama Torino dan Pro Vercelli. Unggul atas tim-tim populer seperti AS Roma (3), Lazio (2), Napoli (2), Fiorentina (2), Bologna hanya kalah dari Genoa (9), AC Milan (18), Inter Milan (19), serta Juventus (36).
Baca Juga
Renato Dall'Ara merupakan salah satu aktor penting di balik capaian sukses Bologna. Pada periode pertama kepemimpinannya tahun 1934-1941, dia membawa klub merebut empat gelar Liga Italia. Torehan tersebut menambah prestasi Bologna yang sebelumnya sudah bertakhta dua kali.
Advertisement
Selepas Perang Dunia, Dall'Ara kesulitan mengulang capaian sebelumnya. Dia harus menunggu lama sebelum I Rossoblu kembali berjaya dengan memenangkan Piala Mitropa, salah satu turnamen internasional antarklub pertama di dunia, pada 1961.
Capaian tersebut jadi modal Bologna untuk kembali membidik mahkota domestik dengan kesempatan emas didapat pada 1963/1964. Sayang Dall'Ara tidak bisa menyaksikan perjuangan tim miliknya sampai akhir.
Â
Saksikan Video Berikut Ini
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Awal Kesuksesan
Pengusaha dari latar belakang sederhana, Dall'Ara meninggalkan kampung halaman Reggio Emilia ke Bologna. Di sana dia mendirikan perusahaan garmen yang membuatnya kaya.
Status tersebut mendorongnya ke Bologna. Dia dipercaya memimpin klub pada 1934 dan mendapat mandat meneruskan kesuksesan sebelumnya.
Kala itu I Rossoblu sudah dua kali merebut Scudetto pada 1924/1925 dan 1928/1929. Dall'Ara pun membayar kepercayaan tersebut dengan mempersembahkan berbagai titel.
Advertisement
Â
Advertisement
Tragedi sebelum Scudetto
Menyusul periode kering selepas Perang Dunia, Bologna bersaing dengan Inter Milan pada perebutan takhta 1963/1964.
Kedua tim bertemu di Roma pada 7 Juni 1964 untuk menentukan juara setelah mengoleksi poin sama. Bologna keluar sebagai pemenang berkat gol bunuh diri Giacinto Facchetti dan kontribusi Harald Nielsen.
Namun, Dall'Ara tidak menyaksikan pertandingan. Pada 3 Juni atau empat hari sebelum laga, dia meninggal akibat serangan jantung saat mengunjungi markas Lega Calcio di Milan. Saat itu Dall'Ara hendak bertemu presiden Inter Milan Angelo Moratti.
Advertisement
Â
Terus Melempem
Bologna gagal bicara banyak di liga domestik setelah Dall'Ara meninggal. Capaian maksimal mereka adalah menduduki posisi dua Serie A 1965/1966.
Jangankan prestasi, Bologna bahkan sempat menghabiskan tiga musim di Serie C. Nestapa itu terjadi di dua periode pada awal 1980-an dan 1990-an.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement