Sukses

Raymen Kaunang Berjaya di Seri I Kejuaraan Dunia Berkuda Lompat Rintangan

Raymen Kaunang menjadi yang terbaik di seri 1 yang berlangsung di Arthayasa Stable, Depok.

Liputan6.com, Jakarta- Indonesia kembali menggelar ajang Longines FEI Jumping World Cup South East Asia League atau Kejuaraan Dunia Berkuda Lompat Rintangan Liga Asia Tenggara. Pada seri pertama, Minggu (6/12/2020), Raymen Kaunang berjaya setelah tampil tanpa cela pada pertandingan yang digelar di Arthayasa Stable, Limo, Depok. 

Raymen menjadi satu-satunya atlet yang sukses menyelesaikan pertandingan tanpa kesalahan (clear round). Menunggangi kuda Conny 364, Raymen tampil sempurna melewati 12 rintangan setinggi 140 cm dengan catatan waktu 81,24 detik. 

“Kuda saya belum pengalaman di level ini. Tapi Conny mentalnya sangat bagus, saya jadi terbantu. Luar biasa Conny hari ini. Untuk seri berikutnya kita lihat nanti. Terima kasih untuk seluruh tim saya yang sangat bagus menemani kami berdua,” kata Raymen. 

Sukses merajai Seri I cukup menjadi hasil yang cukup mengejutkan untuk atlet asal Pegasus Almor itu. Pasalnya dia tak memasang target tinggi di ajang ini. "Target sebenarnya mengalir aja tidak muluk-muluk yang penting finis dan tidak kenapa-kenapa," lanjut Raymen seusai pertandingan. 

Tampil sebagai juara kedua adalah Ferry Wahyu Hadiyanto dengan kudanya Granadine. Atlet Equinara itu mencatat empat kesalahan (74,99 detik) setelah menjatuhkan rintangan ke-9.

“Sebelum rintangan 9 saya sedikit kehilangan kontak karena Granadine mengangguk-anggukkan kepalanya. Tapi saya tetap puas dengan hasil ini. Masih ada seri kedua dan ketiga,” kata Ferry

Sementara juara ketiga jadi milik Steven Menayang dengan kuda Babriola dari ZZ stable. Steven juga mengoleksi empat kesalahan tapi catatan waktunya (79,91 detik) kalah cepat dari Ferry.

Saksikan Video Menarik Berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3 Seri

Course designer (perancang lintasan lomba) Rafiq Radinal cukup senang dengan penampilan para atlet. “Sebenarnya saya memperkirakan ada setidaknya ada dua atlet yang bisa clear round. Tapi sepertinya tadi atletnya lebih nervous daripada kudanya,” ujar Rafiq.

“Pertandingan “Longines FEI Jumping World Cup South East Asia League” ini sangat penting tidak hanya untuk atlet, tapi juga untuk ofisial. Mereka mendapatkan pengalaman di pertandingan internasional. Atlet juga dapat kesempatan mendapatkan poin di ranking dunia,” kata Rafiq.

Longines FEI Jumping World Cup South East Asia League dibagi menjadi tiga seri. Seri II berlangsung 10 Desember 2020 dan Seri III yang merupakan final berlangsung tiga hari kemudian. Venue tetap sama di Arthayasa Stable.

3 dari 3 halaman

Juri Internasional

Longines FEI Jumping World Cup South East Asia League mengharuskan adanya juri internasional. Karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, juri internasional berasal dari Singapura yakni Ho Nai Yue. 

Ho meminta para atlet Indonesia terus menjaga konsentrasi untuk pertandingan seri berikutnya yang akan digelar 10 dan 13 Desember 2020 di tempat yang sama.

“Saya tahu para atlet sudah lama tidak bertanding di level World Cup seperti ini. Tapi dari yang saya lihat, mereka tampil cukup baik. Saya senang lihat penampilan mereka tadi dan yakin di seri berikut bisa lebih baik," kata Ho Nai Yue.

Penyelenggaraan Longines FEI Jumping World Cup South East Asia League dilangsungkan sesuai protokol kesehatan. Panitia membatasi jumlah peserta dan official. Seluruh kontestan juga harus menjalani swab test terlebih dahulu.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.