Sukses

Indonesia Akhirnya Punya Wadah Pelindung Mantan Atlet

Bapensi mendapat dukungan dari banyak pihak. Beberapa mantan atlet yang hadir dalam deklarasi.

Liputan6.com, Jakarta- Nasib mantan atlet di Indonesia banyak yang memprihatinkan. Sering terjadi kasus mantan atlet yang pernah mengharumkan negara hidup miskin dan terlunta-lunta di masa tuanya. 

Berangkat dari kondisi tersebut, beberapa mantan atlet dan pemerhati olahraga mendirikan Badan Perlindungan Atlet dan Mantan Atlet Nasional Indonesia atau Bapensi. 

Bapensi digagas oleh Dedy Ermansyah.SE yang merupakan Plt Gubernur Bengkulu. Kejadian tak mengenakan yang dialami salah satu mantan atlet di Bengkulu menjadi dasar Dedy mengagas Bapensi. 

"Ini wadah perjuangan, niat yang kita tanamkan tulus agar mantan-mantan atlet dan atlet yang sedang berjuang mendapat perhatian dari pemerintah maupun non pemerintah," ujar Dedy di Jakarta, Minggu (18/10/2020). 

"Titik awal di Bengkulu, ada mantan atlet yang sekarang hidupnya di bawah garis kemiskinan. Ini tidak boleh terjadi karena mempermalukan negara. Untuk mencapai tujuan tadi. Tidak akan mungkin tanpa ada wadah, kerjasama yang baik," tegas Dedy yang menjadi ketua Bapensi. 

Saksikan Video Menarik Berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Para Mantan Atlet

Dedy sendiri pernah punya pengalaman menjadi atlet. Dia pernah ikut program PSSI Garuda bersama Nur'Alim dan Rocky Putiray sebelum akhirnya memilih jalan lain dan berhenti menjadi pesepakbola. 

Bapensi mendapat dukungan dari banyak pihak. Beberapa mantan atlet yang hadir dalam deklarasi antara lain Ferry Pantauw, Lamting, Nurfitriyana, Wailan Walalangi, David Sulaksmono, dan Rully Nere. 

Duduk sebagai dewan pembina ada mantan atlet Utut Adianto, Reva Dedi Utama, mantan pelari nasional, Emma Tahapary dan Staf H. Mahfudin Niigara. 

"Ini impian sejak lama. Akhirnya bisa terwujud. Kita kedepannya juga akan memberikan pelatihan-pelatihan," kata Niigara. 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.