Sukses

One Championship: Rudy Agustian Berbagi Kisah Tak Terlupakan dengan Seorang Dokter

Rudy “The Golden Boy” Agustian kerap berurusan dengan dokter untuk tetap menjaganya dalam kondisi prima. Ia juga bercerita tentang momen yang paling ia ingat.

Liputan6.com, Jakarta - Profesi dokter adalah salah satu bidang pekerjaan paling mulia dalam sejarah manusia yang terus berlanjut dan berkembang hingga kini. Para dokter dan perkembangan dunia pengobatan telah menyentuh semua lini kehidupan di muka bumi.

Di banyak negara dunia, hari Senin pertama di bulan Oktober dirayakan sebagai Hari Dokter Sedunia – yang sekaligus merayakan Hari Solidaritas Para Dokter Dunia. Peringatan ini digagas oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan organisasi kemanusiaan internasional Médecins Sans Frontières (MSF).

MSF bekerja sesuai dengan arahan PBB dan menyediakan bantuan medis bagi para korban bencana alam, konflik dan aksi bersenjata, selain juga epidemi di lebih dari 80 negara di dunia. Setiap tahun, setidaknya lebih dari 800 tenaga medis bekerja di wilayah-wilayah rawan dunia untuk menolong mereka yang membutuhkan.

Setiap orang memiliki kisah tersendiri saat bersinggungan dengan tenaga medis ini, dan bagi Rudy “The Golden Boy” Agustian, atlet mixed martial arts One Championship divisi flyweight yang kerap berurusan dengan dokter untuk tetap menjaganya dalam kondisi prima, bercerita tentang momen yang paling ia ingat.

“Ini berawal dari tangan yang kesusupan duri atau serat kayu saat latihan di jalanan,” kata di dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

“Saat itu di arena tidak ada matras atau alas. Setelah beberapa hari, ada benjolan berisi air di tangan saya. Biasanya saya tusuk dengan jarum lalu kempes dan hilang. Ini bolak-balik muncul lagi karena ternyata durinya masih tersangkut di dalam hingga menimbulkan infeksi,” lanjut petarung divisi flyweight ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadi Luka Serius

Bermula dari hal sederhana, ternyata menjadi rumit. Luka yang ia kira tidak serius, ternyata berbahaya dan menimbulkan kekhawatiran.

“Saya kemudian datang ke rumah sakit terdekat sambil membawa kartu asuransi. Saya kaget saat konsultasi, karena dokter itu bilang saya harus menjalani operasi bahkan sampai dibius total. Saya sempat curiga apakah ini berlebihan. Masa kesusupan duri saja sampai kena biaya hingga Rp 15 juta?” tutur atlet yang bertanding di One: Dawn Of Valor lalu.

Rudy menyampaikan harapan terbaik bagi para dokter dalam misi mereka menyehatkan masyarakat, namun ia juga berpesan agar mereka tetap berpegang teguh pada kode etik yang berlaku, serta bisa menjelaskan hal rumit dalam bidang kesehatan lewat penjelasan yang sederhana.

“Harapan saya semoga dokter-dokter bisa bekerja jujur dan baik, pungkas Rudy, yang mengaku sedikit trauma sejak insiden kemasukan duri tersebut.

ONE Championship akan kembali lewat One: Age Of Dragons yang akan berlangsung di Cadilac Arena, Beijing, Cina, pada Sabtu, 16 November. Pergelaran ini akan disiarkan di halaman facebook resmi One Championship, vidio.com, MAXstream dan di SCTV.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.