Sukses

Keluarga Besar Lemkari Hanya Akui Anton Lesiangi Sebagai Pendiri

Keluarga besar PB Lemkari menyatakan kesetiaan mereka dengan sang pendiri Anton Lesiangi. Ikrar ini diucapkan saat digelar sarasehan PB Lemkari di Bandung.

Liputan6.com, Jakarta Keluarga besar Perguruan Besar Lembaga Karate Do Indonesia (PB Lemkari) tetap mendukung dan setia pada sang pendiri yang sesungguhnya yakni Saiko Shihan, Anton Lesiangi. Mereka juga bertekad akan berjuang total untuk meluruskan sejarah sekaligus menegakkan eksistensi PB Lemkari sebagai perguruan yang sah dan diakui oleh Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate Do Indonesia (PB FORKI).

Munculnya organisasi baru bernama Perkumpulan Karate Do Indonesia yang menggunakan akronim Lemkari dan mengklaim sebagai anggota PB FORKI yang sah tak menggoyahkan sikap dan pendirian dari keluarga besar Perguruan Lembaga Karate Do Indonesia (PB Lemkari) pimpinan Ketua Umum Jeannie Monoarfa.

Tekad tersebut dicetuskan oleh seluruh peserta kegiatan Sarasehan PB Lemkari di Hotel Isola Bandung, Jumat (8/11/2019) kemarin. Peserta yang terdiri dari atlet, pelatih hingga para Dewan Guru yang bernaung di bawah PB Lemkari yang didirikan pada 1970 oleh Anton Lesiangi.

Hadir Ketua Dewan Guru, William Mantiri dan seluruh anggota yakni Erwin Rofik, Gustav Leneleyan, Rosi Nurasjati, La Zaari, Nuke, Ragiel, Faris dan Toetoes. Turut hadir legenda karate Saleh Alhabsy yang memutuskan kembali ke PB Lemkari Anton Lesiangi.

Sarasehan yang sekaligus menjadi ajang reuni bagi keluarga besar PB Lemkari berlangsung khidmat. Secara bergantian Ketua Dewan Guru, William Mantiri, Anggota Dewan Guru Erwin Rofik dan Gustav Leneleyan dan Pelatih Kombes Pol Toetoes membeberkan fakta sejarah perjuangan Anton Lesiangi mendirikan PB Lemkari yang dirintis sejak 1965.

Momen bersejarah ini diawali dengan sambutan sekaligus pengantar dari Sekretaris Jenderal PB Lemkari yang juga legenda karate Indonesia, Rosi Nurasjati. Dengan perasaan yang campur aduk antara sedih, bangga dan terharu, juara Asia dua kali berturut-turut itu mengungkapkan persoalan organisasi yang sempat membelit perguruan berlambang macan tersebut.

"Sejarah tidak bisa diubah apalagi dimanipulasi. Siapapun tahu pendiri PB Lemkari yang sesungguhnya adalah Saiko Shihan Anton Lesiangi. Dan PB Lemkari merupakan anggota PB FORKI yang sah sesuai AD/ART sejak pertama kali bergabung menjadi anggota pada 1972 dalam Kongres PB FORKI ke-4 di Pandaan Malang, Jawa Timur," kata Rosi seperti rilis yang diterima Liputan6.com.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sikap PB Forki

Meski sempat terkesan tidak netral, sambung Rosi, namun belakangan PB FORKI telah bersikap bijak dan obyektif menghadapi persoalan organisasi yang terjadi di tubuh PB Lemkari, pasca munculnya organisasi baru bernama Perkumpulan Karate Do Indonesia yang didirikan oleh Yuddy Chrisnandi (mantan Menpan RB).

Sikap bijak dan objektif tersebut ditunjukkan PB FORKI di era kepemimpinan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang juga Panglima TNI. Melalui surat resmi PB FORKI menyatakan bahwa perguruan yang sah dan diakui sebagai anggota PB FORKI adalah Perguruan Besar Lembaga Karate Do Indonesia (PB Lemkari).

Dengan demikian, surat tersebut secara otomatis menggugurkan surat yang pernah dibuat oleh Sekjen PB FORKI (era Ketua Umum Gatot Nurmantyo), Lumban Sianipar yang isinya mengakui 'kubu sebelah' yaitu Perkumpulan Karate Do Indonesia (menggunakan akronim Lemkari).

"Syukur alhamdullilah PB FORKI akhirnya dapat bersikap bijak dan obyektif dan telah memutuskan bahwa yang sah dan diakui sebagai anggota adalah Perguruan Besar Lembaga Karate Do Indonesia yang didirikan pada 1970 oleh Saiko Shihan, Anton Lesiangi," ujar Rosi.

 

3 dari 3 halaman

Awal Konflik

Dualisme kepengurusan di PB Lemkari bermula dari Kongres Lemkari di Ancol Jakarta pada 20 Februari 2016. Kongres yang mengangkat Ketua Umum PB Lemkari Yuddy Chrisnandi, tersebut dinilai tidak sah karena selain tidak kuorum juga sarat dengan ketidaksepakatan dan dihujani interupsi yang terus menerus.

Persoalan semakin meruncing karena dalam perjalanannya Yuddy bersama kepengurusannya secara sepihak merubah AD/ART tanpa sepengetahuan pendiri Lemkari berdasarkan akta notaris yang dibuat pada 1970 yaitu Anton Lesiangi.

Berdasarkan kewenangannya sebagai pendiri, Anton Lesiangi kemudian memutuskan membekukan kepengurusan Ketua Umum Yuddy Chrisnandi dan membentuk Care Taker hingga diadakan Munaslub Lemkari di Sidoarjo Jawa Timur pada 6 Agustus 2017. Pada Munaslub tersebut terpilih secara aklamasi Ketua Umum PB Lemkari Jeannie Z Monoarfa.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.