Sukses

Kiper AC Milan Kisahkan soal Blunder dan Kepiawaian Gagalkan Penalti

Disisi lain Reina juga menjadi pahlawan bagi AC Milan. Reina tidak seharusnya bermain di Marassi, kandang Genoa, pada laga tadi malam.

Liputan6.com, Milan - AC Milan berhasil menang tipis 2-1 atas Genoa di Stadion Luigi Ferraris, dalam pertandingan pekan ketujuh Liga Italia Serie A, Minggu (6/10/2019) dini hari WIB. Kiper AC Milan Pepe Reina jadi pusat perhatian pada laga ini.

AC Milan tertinggal karena kesalahan kiper Pepe Reina. Tapi, kiper 35 tahun iu menebus kesalahannya dengan menyelamatkan penalti pada saat perpanjangan waktu.

Genoa mendapat hadiah penalti pada menit ke-90+3, setelah pelanggaran yang dilakukan Pepe Reina kepada Christian Kouame. Tapi, Lasse Schone yang menjadi algojo, gagal menuntaskan tugasnya, sehingga skor tidak berubah.

"Setelah kesalahan di babak pertama, pengalaman membantu saya untuk tetap berkonsentrasi pada setiap detail dan tidak membiarkan kepala saya menjauh dari permainan," kata Reina kepada Milan TV.

Reina tidak seharusnya bermain di Marassi pada laga tadi malam. Tapi, di menit terakhir kiper utama AC Milan Gianluigi Donnarumma merasa sakit selama pemanasan.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyelamat

Reina di awal laga tampil kurang baik, bahkan ia salah menilai tendangan bebas Lasse Schone untuk memberi Genoa memimpin. Namun, ia memiliki kesempatan untuk menebusnya dengan menyelamatkan penalti dari lawan yang sama pada menit ke-93.

“Saya bangga melihat reaksi para pemain, terutama setelah kekalahan kami dari Fiorentina dan babak pertama yang buruk di sini. Kami tidak pernah menyerah, mencoba membalikkannya dan pada akhirnya membawa pulang tiga poin yang sangat penting.

3 dari 3 halaman

Kesalahan Bisa Terjadi

“Kami tahu pada istirahat bahwa gol akan membawa kami kembali ke dalamnya. Kami hanya harus terus berjalan. Itu tidak mudah, karena ketika ada rasa kurang percaya diri, itu bisa terasa seperti bola yang terbakar dan Anda tidak ingin berada di dekatnya," ujarnya.

“Kesalahan bisa terjadi, tetapi kami pulang ke rumah mengetahui bahwa kami telah memberikan segalanya. Waktunya akan tiba ketika kita merasa lebih percaya diri dan tim akan memainkan sepakbola yang lebih baik. ”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.