Sukses

Lampard Tak Akan Ubah Posisi Kante di Chelsea

Frank Lampard tetap mempertahankan posisi N'Golo Kante sebagai gelandang box to box. Padahal, dulu dia terbiasa bermain sebagai gelandang bertahan.

Liputan6.com, London- Frank Lampard tak akan mengubah posisi N'Golo Kante di Chelsea. Manajer The Blues itu akan mempertahankan posisi Kante seperti ketika di era Maurizio Sarri.

Pada musim lalu, Maurizio Sarri menjadi sasaran kritik publik karena memberikan peran baru kepada pemain Chelsea, N'Golo Kante. Peran tersebut membuat Kante menjadi seorang gelandang box-to-box ketimbang sebagai filter pertahanan di lini tengah.

Peran baru itu membuat Sarri bisa menempatkan Jorginho sebagai deep-playmaker seperti waktu di Napoli dulu. Masalahnya, 'Sarriball' dan keberadaan Jorginho ini membuat publik marah karena Kante tak bermain seperti biasanya.

Seperti yang diketahui, posisi Kante sebelumnya berada di tengah dari formasi tiga gelandang Chelsea yang biasa dipakai pelatih sebelumnya, Antonio Conte. Kemampuannya dalam merusak permainan lawan dianggap sebagai keunggulan mantan pemain Leicester City tersebut.

Namun, ketimbang memberikan instruksi yang umum kepadanya, Sarri justru memberikan peran baru yang dianggap asing untuk Kante di Chelsea. Selain bertahan, ia juga diminta untuk sering maju ke depan dan menerobos lini pertahanan guna membuka ruang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pertahankan Peran Kante

Pada bulan Juni kemarin, Sarri resmi menjadi pelatih Juventus. Chelsea mengangkat Frank Lampard, yang baru memulai kiprahnya bersama Derby County tahun 2018 lalu, sebagai suksesor pria berdarah Italia tersebut.

Kedatangannya diyakini bisa memberikan wajah segar terhadap penampilan the Blues. Namun ada satu yang pasti, Lampard enggan mengubah peran yang biasanya diberikan Sarri kepada Kante. Ia ingin Kante tetap bermain dengan kebebasan seperti sebelumnya.

"Hal terpenting bagi saya, dengan semua gelandang kami, adalah bahwa kami punya fleksibilitas, dan tak ada yang tertahan dalam satu struktur yang absolut," tutur Lampard seperti yang dikutip dari Goal International.

"Pemikiran bahwa dia, mungkin, bisa memenangkan bola sebaik siapapun dalam dunia sepak bola tidak berarti dia harus berdiri di depan empat bek. Dia juga harus maju ke depan dengan bola, memimpin lini tengah dan merebut bola kembali," lanjutnya.

"Seperti itulah kebebasan yang ingin saya berikan kepadanya," tambah sosok legenda klub yang dulunya juga pernah bermain di sektor tengah tersebut.

3 dari 3 halaman

Kante Punya Pengaruh Besar

 Peran Kante begitu besar untuk Chelsea. Salah satunya bisa dilihat kala Chelsea bertemu Manchester United di pekan perdana Premier League akhir pekan lalu. Saat itu, the Blues tumbang dengan skor telak 0-4.

Sebagai informasi, Kante absen pada pertandingan tersebut karena belum sembuh total dari cederanya. Lampard tak ingin memaksanya tampil dan memberikan tanggung jawab penuh kepada Mateo Kovacic dan Jorginho untuk mengawal lini tengah.

Begitu Kante pulih, Lampard langsung mengubah formasi dari 4-2-3-1 menjadi 4-3-3 kala bertemu Liverpool di ajang UEFA Super Cup hari Kamis (15/8/2019). Hasilnya pun terlihat cukup baik.

Ya, Chelsea memang kalah pada pertandingan tersebut. Namun jika dibandingkan dengan melawan Manchester United, hasilnya bisa dibilang lebih memuaskan. Chelsea berhasil menahan imbang the Reds 2-2 dan memaksanya bermain sampai babak adu penalti.

(Disadur dari Bola.net/Goal International/Yaumil Azis)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.