Sukses

Andy Murray Masih Unjuk Gigi di Australia Open 2019, Rencanakan Gantung Raket Tahun Ini

Sayangnya Andy Murray harus kalah saat melawan Roberto Bautista.

Liputan6.com, Jakarta Petenis asal Britania Raya, Andy Murray, sempat batal tampil pada Australia Open 2018. Keputusan itu diambil karena cedera pangkal paha yang diderita Murray sejak pertengahan 2017 tidak kunjung pulih.

Murray juga terpaksa absen sepanjang paruh kedua 2017. Alhasil, posisi petenis berusia 30 tahun itu turun hingga saat ini berada di peringkat ke-15 dunia.

Selain French Open, Australia Open merupakan kejuaraan Grand Slam yang belum pernah dimenangi oleh Andy Murray. Prestasi terbaik Murray di Melbourne Park adalah lima kali menjadi finalis pada 2010, 2011, 2013, 2015, dan 2016. Setelah vacum cukup lama karena cedera yang dialami Andy Murray unjuk gigi di Australia Open 2019.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Andy Murray Rencanakan Gantung Raket di 2019

Australia Terbuka 2019 resmi bergulir Senin (14/1/2019). Sejumlah nama besar langsung hadir pada hari pertama. Unggulan dua tunggal putra Australia Terbuka Rafael Nadal menghadapi James Duckworth. Sedangkan juara bertahan Roger Federer melawan Denis Istomin.

Namun, sorotan akan tertuju kepada aksi Andy Murray saat menghadapi Roberto Bautista Agut. Pasalnya, pertandingan ini berpotensi menjadi penampilan terakhirnya. Beberapa hari lalu Murray mengumumkan rencana gantung raket pada 2019. Dia tidak lagi kuat bermain karena cedera pangkal paha.

Pemenang tiga gelar Grand Slam tersebut menyatakan bakal coba berkompetisi hingga Wimbledon. Namun, dia juga tidak menutup kemungkinan langsung pensiun selepas Australia Open 2019.

"Saya tidak yakin bisa terus bermain dengan rasa sakit selama 4-5 bulan lagi," kata Murray, dikutip Guardian.

Tokoh tenis dunia langsung memberi pujian kepada Murray telah pengumuman tersebut. Mereka merasa kehilangan dan sedih melihat perebut medali emas Olimpiade 2012 dan 2016 ini pergi begitu cepat.

Pujian utama datang dari tiga rival utama Murray yakni Nadal, Federer, dan Novak Djokovic. Mereka dikenal sebagai big four karena bergiliran mendominasi tenis putra dunia.

"Semoga dia tampil bagus di Australia Terbuka dan bisa terus bermain hingga Wimbledon," kata Federer.

3 dari 5 halaman

Andy Murray Siap Jalani Operasi Besar Pasca Cedera

Petualangan Andy Murray di Australia Open 2019 berakhir cepat. Petenis asal Britania Raya tersebut dikalahkan Roberto Bautista 4-6, 4-6, 7-6(5), 7-6(4), 2-6 pada babak pertama di Melbourne Arena, Senin (14/1/2019).

Bermain di hadapan ribuan penonton yang mengapresiasi kariernya, Murray gagal melangkah lebih jauh dan tersingkir di babak pertama Australia Terbuka untuk kali ketiga sepanjang kariernya. Meski begitu, Murray mengindikasikan bakal coba tetap bermain tenis.

"Terima kasih kepada semua yang datang. Jika ingin memang terakhir, maka sungguh pertandingan hebat untuk menutup karier. Saya sudah memberikan segalanya tapi tidak cukup," kata Murray, dilansir Guardian.

Sebelumnya Murray mengumumkan bakal gantung raket tahun ini. Meski tidak memberi jawaban pasti kapan akan mundur, juara Olimpiade 2012 dan 2016 ini menyatakan berusaha terus bermain hingga Grand Slam di kampung halaman, Wimbledon.

Dia mengaku tidak kuat menahan sakit karena cedera pangkal paha yang bertambah parah sejak pertengahan tahun lalu.

"Mungkin saya bisa kembali ikut Australia Open. Jika demikian, saya harus menjalani operasi besar. Walau belum tentu berhasil, saya akan mencoba," ujar pemenang tiga Grand Slam tersebut.

4 dari 5 halaman

Jalannya Pertandingan Andy Murray-Roberto Bautista

Penonton Australia Open 2019 menyemangati Andy Murray pada laga melawan Roberto Bautista di Melbourne Arena, Senin (14/1/2019). Memenangkan Qatar Open awal tahun ini, dengan mengalahkan Novak Djokovic dan Tomas Berdych dalam perjalanan menuju juara, Bautista memimpin 2-0 setelah mematahkan servis Murray pada gim sembilan (set pertama) dan lima (set kedua).

Namun, Murray menunjukkan karakter dan menyamakan kedudukan lewat tie break di dua set berikutnya. Sayang perlawanan Murray hanya sebatas itu. Bautista mematahkan servisnya di gim tiga dan lima.

Mempertahankan keunggulan, dia akhirnya mengamankan kemenangan setelah Murray gagal mengembalikan forehand-nya.

5 dari 5 halaman

Andy Murray Aktif Menjadi Investor

Pemenang Grand Slam sebanyak tiga kali ini berinvestasi di perusahaan financial technology (fintech). Murray berinvestasi untuk perusahaan pemberi kredit property Landbay pada dua tahun lalu. Perusahaan rintisan tersebut juga mendukung agen properti online Zoopla.

Murray mengambil pilihan berinvestasi di Landbay untuk menjaga kepemilikannya di perusahaan rintisan tersebut. Ia juga investasi di Investly, perusahaan rintisan menawarkan solusi untuk bisnis kecil.

Sekarang Murray sudah berinvestasi di lebih dari 30 perusahaan di Inggris menggunakan Seerds, platform crowdfunding. Seerds tidak menjelaskan detil berapa nilai investasi Andy Murray di perusahaan untuk investasi.

“Saya dapat melihat nilai investasi untuk bisnis kecil. Pada awal mulai bisnis sangat sulit sehingga membantu mereka dengan arus kas yang masuk akal bagi saya dan mudah-mudahan memungkinkan lebih banyak usaha kecil untuk berhasil,” ujar Murray seperti dikutip dari laman independent

Chief Executive Seerdrs Jeff Kelisky menuturkan, pihaknya senang melihat mantan juara Wimbledon tersebut menambah portofolio investasinya.

“Dia adalah contoh bagus dari seorang investor yang bijaksana untuk diversifikasi di sejumlah sektor,” ujar Kelisky.

Murray termasuk petenis sukses di Inggris. Ia meraih dua gelar Wimbledon dan AS terbuka. Ia juga orang Inggris pertama yang meraih 500 kemenangan profesional sebagai pemain tenis.

Berdasarkan data Forbes, Murray salah satu petenis termahal di dunia pada 2017. Ia mendapatkan kekayaan sekitar USD 29 juta atau sekitar Rp 398,31 miliar dari hadiah pertandingan tenis dan endorse. Berdasarkan data pemerintahan setempat, sekitar nilai investasi 2,9 miliar poundsterling diinvestasikan di perusahaan fintech Inggris.

 

Reporter: Afifah Cinthia Pasha

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini