Sukses

Piala Asia 2019, Thailand Harus Tertunduk Malu Kalah Telak dari India

Kekalahan tersebut membuat Thailand berada di dasar Grup A Piala Asia 2019

Liputan6.com, Jakarta - Timnas Thailand menelan hasil pahit pada laga perdana Grup A Piala Asia 2019 di Al Nahyan Stadium, Abu Dhabi, Minggu (6/1/2019) malam WIB. Thailand takluk 1-4 dari India di laga pertama tersebut.

Dalam Piala Asia 2019 tersebut, Thailand kebobolan pada menit ke-27 setelah Sunil Chhetri mencetak gol lewat titik putih. Namun, tandukan Teerasil Dangda mampu membawa Thailand menyamakan kedudukan dalam selang waktu enam menit saja dan bertahan hingga babak pertama berakhir.

Sayangnya, India langsung tancap gas pada awal babak kedua dan sukses mencetak gol kedua begitu pertandingan kembali dimulai. Chhetri kembali mencetak gol dengan tendangan keras setelah menerima umpan dari Ashique Kuruniyan.

Tertinggal 1-2 dan berusaha kembali menyamakan kedudukan, Thailand justru semakin terpuruk. Tembakan chip yang dilepaskan Anirudh Thapa pada menit ke-68 membuat India memperbesar keunggulan menjadi 3-1 pada pertandingan Piala Asia 2019.

India kembali memperlebar keunggulan pada menit ke-80. Tembakan terukur dilepaskan Jeje Lalpekhlua ke gawang Thailand setelah menerima umpan dari Holi Charan Narzary.

Kekalahan tersebut membuat Thailand berada di dasar Grup A Piala Asia 2019, sementara India bertengger di puncak klasemen dengan tiga poin penuh. India unggul dua poin atas Bahrain dan Uni Emirat Arab yang bermain 1-1 pada laga pembuka Piala Asia 2019, Sabtu (5/1/2019).

Pertandingan Piala Asia 2019 lainnya yang digelar pada Minggu (6/1/2019), Australia juga mengalami kekalahan saat menghadapi Yordania. Gol tunggal Bani Yaseen membuat Yordania kini bertengger di puncak klasemen sementara Grup B Piala Asia 2019.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Thailand Pecat Milovan Rajevac Setelah Digulung India pada Piala Asia 2019

Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) resmi mendepak Milovan Rajevac dari kursi kepelatihan. Keputusan itu diambil setelah tim Gajah Perang mengalami kekalahan 1-4 dari India pada laga perdana fase grup Piala Asia 2019, Minggu (6/1/2019).

Ketua FAT, Somyot Poompanmuong, mengaku berat memecat Milovan. Namun, dia menegaskan langkah tersebut diambil demi kemajuan sepak bola Thailand. Kekalahan dari India merupakan yang pertama dialami Gajah Perang sejak 1987.

“Saya percaya bahwa ini bukan cara yang kami inginkan. Tidak hanya FAT, tetapi juga masyarakat Thailand. Dengan pertimbangan itu, saya mengumumkan telah mencopot jabatan Milovan Rajevac dan sejumlah stafnya," kata Somyot

Somyot mengatakan pihaknya menunjuk asisten pelatih Sirisak Yodyadthai sebagai pengganti sementara Rajevac. Sirisak diharapkan bisa mengangkat performa Thailand di Piala Asia 2019.

"Kami menugaskan Sirisak Yodyadthai sebagai pelatih kepala untuk sementara waktu, Choketawee Promrut kemudian sebagai asistennya untuk sisa turnamen Piala Asia 2019 mulai dari sekarang,” ujar Somyot.

Milovan Rajevac menangani Thailand sejak April 2017. Juru taktik 65 tahun itu gagal mengantarkan Adisak Kraisorn dkk. mempertahankan gelar Piala AFF karena didepak Malaysia pada babak empat besar.

3 dari 3 halaman

Debut di Piala Asia 2019, Pelatih FIlipina Sven Goran Eriksson Tegaskan Dirinya Bukan Pesulap

Pelatih Timnas Filipina, Sven Goran Eriksson, merasa cukup yakin tim asuhannya bisa menjalani debut mengesankan di Piala Asia 2019 yang digelar di Uni Emirat Arab. Namun, pelatih asal Swedia itu menegaskan dirinya bukan pesulap mengingat begitu besar ekspektasi yang diberikan kepadanya.

Filipina akan menghadapi Korea Selatan dalam pertandingan pertama Grup C Piala Asia 2019 yang akan digelar di Al-Maktoum Stadium, Dubai, Senin (7/1/2019).

Menghadapi tim yang belum lama ini meraih medali emas Asian Games 2018 di laga perdana itu, ternyata The Azkals punya beban target karena memiliki pelatih bernama besar.

Sven Goran Eriksson mengakui timnya menghadapi tantangan besar dengan melwan Korea Selatan, China, dan Kirgistan.

"Saya di sini bukan sebagai pesulap. Pekerjaan saya adalah menetapkan target dan melihat bagaimana kami bisa mencapai itu semua secara kolektif," ujar Eriksson seperti dilansir Gulf News.

"Saya memiliki pengalaman menangani begitu banyak klub di Asia. Namun, semua tidak ada artinya ketika Anda melihat lawan yang ada di grup kami. Tantangannya sangat besar, tapi kami sangat yakin tetap bisa bersatu dan berusaha mencapai target," lanjutnya.

Meski sepak bola bukanlah olahraga favorit di Filipina, PFF yang merupakan federasi sepak bola di sana tampak serius mempersiapkan tim dengan memanggil pemain naturalisasi. Sven Goran Eriksson pun memiliki rasa optimistis untuk membawa tim asuhannya lolos setidaknya hingga ke fase selanjutnya.

"Kami berharap bisa lolos ke fase kedua kompetisi ini. Kami tahu itu sangat sulit karena kami menghadapi lawan terberat, Korea Selatan, pada laga pertama. Pemain kami sangat bagus dan satu masalah Filipina adalah itu bukan negara sepak bola yang hebat karena bola basket dianggap lebih penting," ujar Eriksson jelang laga pertama Filipina di Piala Asia 2019.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.