Sukses

MotoGP: Terus Dikritik, Lorenzo Kecam Pendukung Rossi

Hubungan Lorenzo dan pendukung Rossi semakin tak harmonis sejak MotoGP 2015.

Liputan6.com, Jelang MotoGP Spanyol 2018, Jorge Lorenzo terus buka suara mengenai berbagai rahasia terkait kehidupannya, tak terkecuali persaingannya dengan Valentino Rossi. Kali ini, ia memberikan pendapatnya soal sikap para pendukung Rossi.

Memiliki hubungan buruk dengan Rossi adalah salah satu alasan kepindahan Lorenzo ke Ducati pada akhir musim MotoGP 2016. Seperti diketahui, keduanya memang memiliki sejarah persaingan yang buruk sejak Lorenzo tiba di MotoGP pada musim 2008.

Saking panasnya perseteruan mereka, garasi keduanya pun sempat dipisahkan sebuah tembok. Pada akhirnya, Rossi memutuskan pergi dari Yamaha ke Ducati selama dua musim karena tak betah dengan keberadaan X-Fuera.

Hubungan mereka juga sempat memanas saat terlibat persaingan gelar MotoGP 2015. Meski secara fisik The Doctor berduel sengit dengan Marc Marquez pada MotoGP Malaysia 2015, faktanya Lorenzo yang memberikan desakan agar Rossi mendapat hukuman berat.

Akibatnya, para pendukung Rossi pun tak henti-hentinya melemparkan kritik kepada pembalap asal Spanyol itu. Bahkan, mereka menyebut Lorenzo tak layak mendapatkan bayaran 25 juta euro per dua musim jika melihat performanya pada musim 2017 dan 2018.

"Mereka merasa lebih baik mengkritik diri sendiri. Ada dua jenis kritik, yakni konstruktif dari teman, saudara, penggemar, dan orang-orang yang menghargai Anda, lalu ada kritik yang satu-satunya tujuannya adalah menyakiti dan melemahkan Anda," ujar Lorenzo dalam sebuah video yang direkam Esquire.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kontroversi MotoGP 2015

Di musim 2015, hubungan panas memang melibatkan tiga pembalap. Marquez dituduh sengaja membantu Lorenzo untuk mengalahkan Rossi dalam perebutan gelar juara dunia karena sama-sama berasal dari Spanyol. Tak heran jika pendukung Rossi menilai Lorenzo tak layak tampil sebagai juara di musim itu.

Bahkan, ia sempat menunjukkan gestur buruk saat Rossi naik podium MotoGP Malaysia dengan mengarahkan jempol ke bawah. Meski saat itu Lorenzo langsung meminta maaf, hubungannya dengan pendukung Rossi tak pernah kembali harmonis.

"Ada juga kritik dari penggemar pembalap lain yang ingin merusak semangat Anda sehingga pembalap yang didukung bisa menang. Para penggemar Rossi mengkritik saya karena mereka takut," Lorenzo menambahkan.

3 dari 3 halaman

Statistik Lorenzo di Setiap Musim MotoGP

2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin

2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin

2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin

2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin

2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin

2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin

2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin

2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin

2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin

2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin

2018: 3 balapan, 0 menang, 0 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 6 poin

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.