Sukses

Malaysia Batal Mundur dari Piala AFF 2016

Namun, Malaysia berniat terus bersuara keras tentang kekerasan kepada etnis Rohingya.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Malaysia memutuskan tetap melanjutkan partisipasinya pada Piala AFF 2016, di mana Myanmar dan Filipina menjadi tuan rumah bersama. Sehari sebelumnya, Malaysia sempat berencana mundur dari Piala AFF 2016 sebagai bentuk protes kekerasan pemerintah Myanmar kepada etnis muslim Rohingya.  

Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Khairy Jamaluddin, yang memiliki ide menarik diri dari keikutsertaan di Piala AFF 2016. Dia juga membawa isu tersebut dalam sidang kabinet Malaysia.

Seperti dilansir Reuters, keputusan ini diambil setelah semakin gencarnya seruan agar Malaysia mengambil posisi yang tegas terhadap Myanmar. Apalagi di tengah gelombang unjuk rasa yang terjadi secara simultan Jumat (25/11/2016) di tiga negara Asia Tenggara menentang aksi Myanmar di negara bagian Rakhine.

"Kabinet telah memutuskan bahwa hari ini kami harus meneruskan pertandingan kami esok," kata Menteri Pemuda dan Olah Raga Khairy Jamaluddin, Jumat (25/11/2016).

Khairy mengatakan Rabu lalu dia telah menanyai kabinet pada pertemuan sebelumnya mengenai penarikdirian Malaysia dari Piala AFF 2016. Dia mengatakan bahwa Malaysia harus terus bersuara keras soal Rohingya.

Malaysia bersimpati pada etnis Rohingya

Komentar sang menteri adalah tanggapan terhadap seruan seorang ulama Malaysia. Ulama itu ingin agar Harimau Malaya menarik diri dari kepesertaannya Piala AFF 2016.

Konflik di Rakhine, Myanmar, telah membuat puluhan orang tewas dan ratusan orang muslim Rohingya mengungsi ke Bangladesh dan sekaligus menjadi tantangan serius bagi peraih Hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi yang naik berkuasa tahun lalu dengan janji rekonsiliasi nasional.

Pertumpahan darah kali ini adalah paling parah sejak ratusan orang tewas akibat bentrok sosial di Rakhine pada 2012 yang mengekspos ketidakmampuan pemerintahan Suu-Kyi dalam mengendalikan militer.

Para demonstran di Malaysia, Indonesia dan Thailand berunjuk rasa di depan kedutaan besar Myanmar di tiga negara ini dengan tuntutan agar Myanmar menghentikan penindasan terhadap etnis Rohingya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini