Sukses

Semen Padang Vs PBFC: Anti Parkir Bus

Kedua kubu sama -sama mengusung semangat menyerang.

Liputan6.com, Padang - Partai Semen Padang kontra Pusamania Borneo FC (PBFC) di leg 2 babak semifinal Piala Presiden 2015 dijamin bakal menyuguhkan perang terbuka. Kedua kubu sama -sama mengusung semangat menyerang.

PBFC yang sudah mengantongi keunggulan 2-0 di pertemuan pertama menolak bermain aman. Pasalnya, bermain di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Sabtu (16/1/2016) segala kemungkinan masih bisa terjadi. Suporter Semen Padang bakal menjadi pemain ke-12 yang siap membuyarkan harapan PBFC menyentuh partai puncak.

Mencetak banyak gol menjadi target pelatih PBFC, Kas Hartadi guna mengamankan jalan Pesut Etam ke final. "Kami memang sudah unggul. Tapi PBFC tidak boleh lengah sedikit pun di pertandingan nanti," ucap Kas Hartadi saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (16/1/2016). 

Baca Juga

  • Janji Manis Manajemen Arema Jelang Lawan Mitra Kukar
  • Menanti Terobosan PT Liga Usai ISL 2016 Ditolak BOPI
  • 3 Fakta Menarik Jelang Semen Padang Vs PBFC

Sementara itu, Semen Padang yang berstatus juara IPL 2011 sudah blak-blakan bakal bermain menyerang. Sebab, tim berjuluk Kabau Sirah ini membutuhkan kemenangan lebih dari 2 gol untuk melaju ke babak final. Ya, peluang Semen Padang untuk tetap bertahan di turnamen ini sedang berada di titik kritis.

Bila Semen Padang mampu meraih kemenangan 2-0, sang pemenang bakal ditentukan melalui adu penalti karena agregat menjadi 2-2. Meski di ujung tanduk, pelatih Semen Padang, Nil Maizar menolak lempar handuk. "Kami tidak punya cara lain dalam pertandingan besok. Menang dengan banyak gol adalah pilihannya," ucap Nilmaizar saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (15/1/2016).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Serangan Balik Cepat

Terlepas dari permainan menyerang yang bakal diperagakan Semen Padang maupun PBFC, toh kedua tim tersebut juga menitikberatkan permainan pada lini pertahanan. Baik Nil Maizar dan Kas Hartadi memiliki kesamaan dalam visi meramu tim.

Mereka memasang dua gelandang bertahan di depan empat bertahan. Tugas ini diperankan oleh Ponaryo Astaman dan Srdan Lopicic di kubu PBFC. Nil Maizar menunjuk Vendry Mofu dan Hu Yuun-ko mengatur transisi tim.

Infografis Semen Padang vs Pusamania Borneo FC

Selain gemar menumpuk pemain di daerah pertahanan, PBFC dan Semen Padang tidak terburu-buru naik menyerang dan melakukan pressing ketat. Dua tim tersebut 'lebih senang' menunggu momen tepat untuk mengandalkan serangan balik . Kecepatan menjadi aspek utama untuk menunjang strategi ini berjalan optimal.

Di kubu PBFC, Terens Puhiri menjadi kunci dalam menerapkan strategi ini. Sedangkan, Hendra Adi Bayauw menjadi aktor utama Semen Padang saat melancarkan serangan balik.

3 dari 4 halaman

PBFC Tetap Solid

Nil Maizar menduga, PBFC bakal menerapkan serangan balik ketika bertanding di Stadion Haji Agus Salim. "Itu cara mereka bermain, mengandalkan serangan balik. Kami siap melayaninya. Para pemain tinggal bertanding saja besok. Pemain kami sudah siap semua," ujar mantan pelatih Timnas Indonesia ini.

Dalam pertandingan ini, Semen Padang harus bermain menyerang sejak menit awal untuk mengejar defisit gol. Menyinggung permainan terbuka Semen Padang, Kas Hartadi sudah menyiapkan antisipasi. 

"Kami tahu kalau mereka pasti bakal menyerang. Saya sebagai pelatih tentu saja sudah menyiapkan antisipasi untuk menghadapi tekanan Semen Padang," Kas Hartadi melanjutkan.

"Saya percaya lini pertahanan kami solid untuk menghadapi gempuran mereka. Kami juga sudah memperkuat pertahanan sejak mencoba lapangan di Padang."

Namun demikian, Kas Hartadi menegaskan, bukan berarti timnya bakal bertahan total. Sebab, mencetak gol tambahan tetap menjadi target tim asal Kalimantan Timur ini. "Taktik ini bukan berarti kami bertahan. Tentu saja kami ingin menyulitkan mereka dengan mencuri gol."

4 dari 4 halaman

Skenario Lolos

Menghadapi pertandingan ini, Semen Padang berada dalam posisi terpojok. Kekalahan 0-2 di leg 1 membuat Kabau Sirah menang lebih dari dua gol atas PBFC. 

Meski menang 2-0, posisi Semen Padang juga belum aman. Sebab agregat gol sama, 2-2. Pertandingan harus dilanjutkan ke adu penalti. Catatan Semen Padang dalam adu penalti pun cenderung jelek selama perhelatan Piala Jendral Sudirman.

Semen Padang memiliki rekor buruk dalam drama adu penalti. Seluruh kekalahan mereka, tiga di fase grup dan satu di perempatfinal, terjadi di babak tos-tosan.

Sedangkan, PBFC berada dalam posisi di atas angin. Kemenangan 2-0 di pertemuan pertama membuat kaki Hamka Hamzah Cs terasa lebih ringan. Menjaga keunggulan dan bermain imbang tanpa gol sudah cukup bagi PBFC melangkah ke babak final.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.