Sukses

PSSI Siap Penuhi Syarat Menpora Demi Sanksi Dicabut

Menpora ingin ada transparansi dan tak ada masalah yang merugikan pemain.

Liputan6.com, Jakarta PSSI menyatakan siap memenuhi persyaratan pencabutan SK pembekuan yang diminta oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. Namun, PSSI berharap persyaratan itu tidak melanggar statuta.

Sebelumnya, Menpora mengatakan bahwa pencabutan pembekuan PSSI akan dilakukan oleh Kemenpora. Namun, syaratnya, ada transparansi dan tegas terkait dengan kontrak pemain. 

Baca Juga

  • Wenger Hanya Ingin Boyong 2 Pemain di Januari
  • Valencia Vs Real Madrid: Sorotan 2 Pelatih
  • 5 Pemain yang Akan Sempurna Bermain di Premier League

"Saya sangat setuju dengan persyaratan tersebut. Saya ini sedang istiqomah menegakkan statuta dan aturan yang jelas. Tidak ada yang lain. Bagi saya, selama itu tidak melanggar statuta PSSI, kami siap dengan tegas melakukan itu. Saya selalu siap jika itu benar," ujar Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti kepada wartawan.

Seperti diketahui, usai menghadiri acara refleksi akhir tahun di media centre Kemenpora, beberapa waktu lalu, Imam mengatakan bahwa bersedia mempertimbangkan untuk mencabut sanksi pembekuan terhadap PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mattalitti.

Namun, Menpora punya syarat apabila federasi sepakbola Indonesia itu ingin beraktivitas secara resmi kembali. Menpora juga tidak ingin lagi masalah yang merugikan para pemain.

"Apabila sanksi (pembekuan PSSI) dicabut, kontrak pemain harus terbuka. Federasi (PSSI) harus mau bertindak tegas kepada klub, jadi tidak ada masalah atau keluhan lagi dari para pemain," tegas Imam Nahrawi.  

Imam Nahrawi tidak ingin hal-hal negatif terkait persepakbolaan nasional yang pernah terjadi akan terulang jika PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti diaktifkan kembali. Menpora bertekad mewujudkan reformasi sepakbola Indonesia.

"Berandai-andai apabila terjadi masalah yang sama seperti sebelumnya, berarti reformasi ini gagal. Kita seakan-akan hanya tambal sulam soal permasalahan sepakbola," kata Imam Nahrawi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini