Sukses

Kapten Persib Merasa Diuntungkan Hasil Undian Semifinal

Persib Bandung akan berhadapan dengan Mitra Kukar di babak semifinal Piala Presiden 2015.

Liputan6.com, Bandung- Kapten Persib Bandung Atep menilai hasil undian babak semifinal Piala Presiden 2015 menguntungkan timnya. Pasalnya, pada leg pertama tim berjuluk Maung Bandung tersebut akan melakoni laga tandang terlebih dahulu.

Pada perebutan tempat ke final nanti, Persib akan berhadapan dengan Mitra Kukar. Leg pertama akan digelar di kandang Mitra Kukar, Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Minggu, 4 Oktober 2015.

"Karena tandang dulu, otomatis kita bisa mempergunakan pemain yang kena akumulasi untuk mendobrak di kandang. Tapi bukan berarti kita takut juga bermain di tandang ya," katanya saat ditemui di Mess Persib, Selasa (29/9/2015).

Persib memang harus kehilangan lima pilarnya di leg pertama babak semifinal Piala Presiden 2015. Vladimir Vujovic, Achmad Jufriyanto, Hariono, dan Zulham Zamrun absen gara-gara akumulasi kartu kuning. Sedangkan Ilija Spasojevic juga bernasib sama setelah mengantongi kartu merah pada pertandingan sebelumnya melawan Pusamania Borneo FC.

"Saya sih percaya siapapun penggantinya akan bisa menjawab kepercayaan pelatih dan bisa menjalankan apa yang kita harapkan," ujar Atep.

"Kalau saya tidak merasa ketakutan dengan tidak adanya pemain yang bermain di posisi inti karena kita bermain dengan kolektivitas. Per individu juga memiliki kualitas hampir sama hanya jam terbang saja yang kurang," sambung mantan pemain Persija Jakarta tersebut.

Mengenai kekuatan lawan, Atep menganggap Mitra Kukar pantas lolos ke semifinal. Meski demikian peluang Persib melaju ke final menurutnya masih terbuka lebar. "Semua tim yang lolos merupakan tim yang bagus dan siap. Kalau saya melihat peluang Persib sendiri lolos ke babak final cukup besar," ujar Atep. (Rco)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini