Sukses

Tenaga Kerja Singapura Paling Tidak Bahagia di Asia

Berdasarkan survei Randstad, Singapura menjadi rumah bagi pekerja-pekerja paling tidak bahagia di Asia.

Sebagai negara kaya dengan kualitas hidup yang tinggi, Singapura ternyata menjadi rumah bagi pekerja-pekerja paling tidak bahagia di Asia.

Ironisnya, negara pusat perputaran keuangan lainnya, Hong Kong juga menyusul di peringkat kedua sebagai negara tempat pegawai paling tidak bahagia.

Seperti dikutip dari CNBC, Kamis (24/1/2014), 23% dari seluruh pekerja yang mengikuti survei perusahaan perekrutan tenaga kerja, para partisipan itu mengaku merasa tidak termotivasi dalam menjalankan pekerjaannya saat ini. Selain itu, para partisipan juga mengatakan kemampuannya tidak dapat digunakan secara efektif di Singapura.

Dalam laporan bertajuk `2013/14 Randstad World of Work Report` tersebut diungkapkan, tak berbeda jauh dengan Singapura, sebanyak 22% partisipan survei yang berasal dari Hong Kong merasa tidak puas dengan pekerjaannya. Kondisi tersebut disebabkan rendahnya ketersediaan para pegawai yang kompeten.

"Kepuasan kerja di Hong Kong dan Singapura, yang berperan sebagai pusat bisnis dan keuangan, sangat rendah. Di sana, jumlah pekerja berkemampuan dan berkeahlian tinggi sangat rendah sementara permintaan terhadap tenaga kerja baru sangat tinggi," ungkap perusahaan penyedia jasa tenaga kerja dan perekrutan, Ranstad dalam lapirannya.

Sedikitnya terdapat tiga alasan yang menyebabkan rendahnya kepuasan bekerja di suatu tempat yaitu budaya perusahaan, atasan yang rumit dan selalu diminta melakukan berbagai tugas di luar pekerjaan utamanya. Seringkali para pegawai tidak menerima pelatihan lebih untuk meningkatkan produktivitasnya.

Survei tersebut melibatkan lebih dari 14 ribu pegawai profesional berusia 18-65 di seluruh penjuru Asia Pasifik. Hasilnya Randstad juga menemukan, rendahnya peluang kerja dan pemberian gaji yang tidak kompetitif di sejumlah negara. (Sis/Ahm)


Baca juga:

Indonesia Bermimpi Jalankan Birokrasi Layaknya Singapura

Pekerja Indonesia di Hong Kong Merasa Diperlakukan Seperti Budak

10 Negara Pemasok Mobil Terbesar ke RI





* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.